Tempayan atau tapaian[1] adalah sejenis kendi batu atau gerabah dengan mulut lebar yang ditemukan di banyak kebudayaan Austronesia kepulauan. Beberapa fungsinya adalah sebagai wadah peragian beras (tapai), peragian cuka atau minuman alkohol, menyimpan makanan dan air, masakan, dan juga tempat penyemayaman jenazah.
Istilah tempayan kadang juga digunakan untuk menyebut alat batu martaban (bahasa Belanda: martavan), yang mulanya berasal dari Tiongkok Selatan dan Indochina. Tempayan sejenis itu digunakan utamanya untuk menyimpan makanan dan barang berharga selama pelayaran, tetapi juga merupakan barang dagangan yang bernilai tinggi. Martaban dapat menjadi benda pusaka dan lambang kekayaan dan derajat bagi banyak kebudayaan di kepulauan Asia Tenggara.[2]