BigBox
BigBox merupakan product brand dari PT Telkom Indonesia yang menyediakan platform dan solusi End-to-end Big Data yang dapat membantu mentransformasikan data yang kompleks menjadi insight/value sesuai dengan kebutuhan operasional dan bisnis baik untuk perusahaan, pemerintahan dan organisasi lainnya. Hingga kini, BigBox telah menangani kebutuhan Big Data berbagai perusahaan besar maupun Instansi Pemerintah seperti Pertamina, Kimia Farma,[1] Pegadaian, Bank Rakyat Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Kementrian Pertanian RI. LayananBigBox memberikan pelayanan yang komprehensif meliputi:
Penghargaan1. ASEAN Federation of Engineering Organisations (AFEO) AwardFounder BigBox, M. Sigit Pramudya mendapatkan penghargaan “Outstanding Engineering Achievement Award” pada tahun 2018 di Singapura. 2. Cloudera Data Impact Awards FinalistBigBox menjadi satu-satunya finalis dari Asia Tenggara pada penghargaan “Data Impact Award 2019” kategori Edge-to-AI di Amerika Serikat.[2] 3. Top 10 Big Data Solution Providers 2019BigBox menerima penghargaan sebagai “TOP 10 Big Data Solution Providers” di APAC (Asia Pasifik) dalam edisi CIO Outlook 2019.[3] 4. Top 3 BUMN Innovation Summit 2020BIGBOX menerima penghargaan sebagai Top 3 innovation dalam awarding day BUMN Millennial Innovation Summit 2020 pada kategori Technology Breakthrough yang diselenggarakan oleh kementerian BUMN Republik Indonesia.[4] 5. The Most Innovative in Analytics 2021BigBox menerima penghargaan sebagai The Most Innovative Analytics in Big Data Category pada tahun 202 dari Asosiasi Big Data Indonesia (ABDI). Peran BigBox dalam Implementasi SPBE dan Satu Data IndonesiaMelalui produk unggulan satu data platform BigOne, BigBox mendukung implementasi penyelenggaraan SPBE dan Satu Data Indonesia. Salah satu implementasi yang kini tengah dijalankan adalah Semarang Satu Data. Semarang Satu Data adalah salah satu wujud dari kebijakan pemanfaatan data di Kota Semarang dalam satu platform. Dengan memanfaatkan satu data platform dari BigBox, beberapa kendala seperti data-data yang masih manual yang tidak dapat diintegrasikan, kini dapat diintegrasikan dan dikelola menjadi data-data sektoral dalam satu manajemen data yang nantinya akan menjadi bahan untuk menyusun dan merumuskan kinerja OPD berdasarkan aturan seperti RPJMD Permendagri 86 tahun 2017. Pranala luarReferensi
|