PT Sigma Cipta Caraka (berbisnis dengan nama Telkomsigma) adalah anak usaha Telkom Indonesia yang bergerak di bidang teknologi informasi. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki kantor di Jakarta, Serpong, Sentul, Surabaya, dan Bali.[1]
Sejarah
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1987 oleh sekelompok tenaga profesional dari industri perbankan dan teknologi informasi untuk berbisnis sebagai mitra dari IBM. Pada tahun 1989, perusahaan ini meluncurkan produk core banking system (CBS) dengan nama Alphabits. Pada tahun 1995, perusahaan ini mengembangkan core system untuk pasar modal dengan nama Excalibur. Perusahaan ini kemudian juga meluncurkan sistem keamanan terintegrasi dengan nama Stempel. Pada tahun 1997, perusahaan ini membuka pusat pengembangan perangkat lunak di Bali dengan nama Bali Camp. Pada tahun 1998, perusahaan ini mulai mengoperasikan pusat data pertamanya di Gedung German Center Indonesia yang terletak di Bumi Serpong Damai.
Pada tahun 2005, perusahaan ini mengembangkan sistem gerbang pembayaran dengan nama SERA. Pada tahun 2007, perusahaan ini mulai mengoperasikan pusat data di Surabaya. Perusahaan ini kemudian mengembangkan sistem switchingATM untuk Himbara dengan nama Link. Perusahaan ini lalu juga mengembangkan CBS untuk BPR dengan nama SATU. Pada tahun 2009, perusahaan ini mengembangkan sistem gerbang otomatis untuk Direktorat Jenderal Imigrasi. Pada tahun 2008, TelkomMetra mengakuisisi 80% saham perusahaan ini,[3] dan dua tahun kemudian, TelkomMetra resmi memegang 100% saham perusahaan ini. Pada tahun 2011, perusahaan ini mulai berbisnis dengan nama Telkomsigma untuk menegaskan statusnya sebagai bagian dari Telkom Group.[3]
Perusahaan ini kemudian mulai mengoperasikan pusat data di Sentul. Pada tahun 2013, perusahaan ini mengakuisisi PT German Centre Indonesia yang mengelola Gedung German Centre Indonesia, dan kemudian mengubah nama perusahaan tersebut menjadi PT Graha Telkom Sigma. Pada tahun 2015, perusahaan ini mengakuisisi mayoritas saham PT Media Nusantara Data Global. Pada tahun 2015 juga, perusahaan ini menjalin kerja sama dengan REDtone asal Malaysia guna mengembangkan layanan teleradiologi untuk diterapkan di rumah sakit di Indonesia.[4] Perusahaan ini kemudian juga mengalihkan pengelolaan sistem switching ATM Link ke PT Jalin Pembayaran Nusantara. Perusahaan ini lalu juga meluncurkan produk Flou dan DigiX.[1]
Pada akhir tahun 2018, perusahaan ini mengakuisisi 70% saham PT Collega Inti Pratama yang bergerak di bidang penyediaan CBS untuk bank pembangunan daerah.[5] Pada tahun 2020, tiga anak usaha dari perusahaan ini, yakni PT Sigma Solusi Integrasi, PT Sigma Metrasys Solution, dan PT Signet Pratama, resmi digabung ke dalam perusahaan ini.[6] Pada awal tahun 2022, Telkom resmi menguasai mayoritas saham PT Sigma Tata Sadaya dengan cara menyuntikkan tambahan modal berupa pusat data yang sedang dibangun di Cikarang.[7] Pada pertengahan tahun 2022, Telkom resmi menguasai mayoritas saham perusahaan ini dengan cara menyuntikkan tambahan modal sebesar Rp 2,6 triliun ke perusahaan ini.[8]
Penghargaan
Indonesia Edge Data Center Competitive Strategy Leadership Award 2021[9]