Benuang laki
Benuang laki, disebut pula magas, sawik, dan binuang laki (Duabanga moluccana) adalah tumbuhan yang digunakan sebagai kayu lapis (plywood) dan digunakan pula sebagai bahan konstruksi. DeskripsiBenuang laki merupakan pohon yang tinggi yang umumnya mencapai 45 m, dengan diameter 150 cm. Batangnya tegak, bulat torak, tidak berbanir, dengan panjang bebas cabang 25 m. Kulit batang berwarna abu-abu/coklat, beralur dangkal, sedikit mengelupas. Pepagan berwarna coklat hingga kuning muda, pada bagian dalam berwarna putih atau kuning muda. Tajuk membulat, percabangan agak mendatar. Ranting muda dan daun muda tertutup bulu coklat yang pendek dan lebat. Daunnya saling berhadapan, tunggal,[1][3] tebal, kaku, bundar panjang hingga melanset, yang pada awalnya membentuk hati dan ujungnya melancip. Benuang laki berurat daun banyak dan urat daun sekunder melengkung pada tepi sehingga membentuk urat daun pinggir. Urat daun yang lebih kecil tersusun seperti jala.[3] Bunga tersusun dalam perbungaan dalam malai yang tumbuh di ujunga ranting. Buahnya berupa buah kotak, yang bila sudah kering, akan pecah dan berbentuk bulat telur panjang. Musim berbunga sekalian berbuah terjadi pada Juli-Agustus.[3] Buahnya kecil-kecil diisi dengan biji yang bersayap.[1] Persebaran dan habitatBenuang laki menghuni kawasan Malesia, antara lain di timur Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Talaud, Maluku, Papua dan Filipina. Tumbuh di antara ketinggian 60-1200 mdpl. Di Gunung Tambora, Sumbawa, benuang laki dominan ditemui di sana. Umumnya tumbuh di hutan primer sepanjang sungai dan utama dalam belukar yang juga merupakan tempat penebangan kayu. Tumbuh juga di lereng-lereng gunung pada tanah liat dan tanah berpasir.[3] Tumbuh pula di kawasan yang tidak teruru dan rawa-rawa.[1] KegunaanKayu teras benuang laki berwarna coklat hingga coklat tua. Kayu gubalnya putih dengan batas yang tidak jelas antara kedua bagian kayu tersebut. Kayunya ringan (BJ 0.39) dengan kelas keawetan IV-V dan dengan kelas kekuatan III-IV, mudah dikerjakan dan cocok untuk pembuatan kayu lapis, bahan konstruksi dan dipakai untuk membuat perahu. Di Nusa Tenggara, benuang laki diekspor.[3] Referensi
|