Bee Gees
adalah grup musik yang dulunya terdiri dari tiga bersaudara: Barry, Robin, dan Maurice Gibb yang dibentuk pada tahun 1958. Sepanjang empat puluh tahun karier mereka yang sukses di industri musik rekaman, mereka pernah mengalami dua kali puncak kejayaan. Puncak kejayaan mereka yang pertama berlangsung dari akhir tahun 1960-an hingga awal tahun 1970-an sebagai trio yang membawakan lagu-lagu "soft rock" yang harmonis. Puncak kejayaan yang kedua berlangsung pada akhir tahun 1970-an sebagai band beraliran disko. Lagu-lagu yang dibawakan Bee Gees mudah sekali dikenali karena mereka bernyanyi dengan memakai teknik harmoni rapat tiga bagian. Vibrato yang jernih dari Robin Gibb sebagai lead merupakan ciri khas lagu-lagu hit awal mereka hingga digantikan oleh suara falseto dari Barry Gibb sebagai ciri khas Bee Gees pada akhir 1970-an dan sepanjang 1980-an. Tidak hanya Gibb bersaudara bersama-sama menciptakan semua lagu-lagu hit mereka, mereka juga bertindak sebagai produser dan menciptakan lagu hit untuk artis-artis lain. Sepanjang lima dekade karier mereka, Bee Gees paling sedikit memiliki satu lagu per dekade yang sampai di urutan Top 10 Amerika Serikat: "I've Gotta Get A Message To You", "I Started A Joke" (1960-an), "Nights On Broadway", "How Deep Is Your Love", "Stayin' Alive" (1970-an), "One" (1980-an), "Alone" (1990-an), dan "This Is Where I Came In" (2000-an).
Gibb bersaudara dilahirkan di Pulau Man dari orang tua berkebangsaan Inggris. Mereka menghabiskan beberapa tahun masa kanak-kanak di Chorlton, Manchester, Inggris. Pada akhir tahun 1950-an, keluarga Gibb pindah ke Brisbane, Queensland, Australia, tempat Gibb bersaudara memulai karier musik mereka. Setelah mulai dikenal berkat lagu "Spicks and Specks" (singel ke-12) yang sampai di tangga lagu Australia, Bee Gees kembali ke Britania Raya pada Januari 1967. Dari Inggris, produser Robert Stigwood lalu mempromosikan mereka ke penggemar musik mancanegara. Bee Gees diperkirakan secara total telah menjual lebih dari 200 juta keping rekaman[1] hingga menempatkan mereka sebagai salah satu artis musik terlaris sepanjang zaman. Mereka diabadikan di Rock and Roll Hall of Fame pada tahun 1997.[2]Brian Wilson, pimpinan band legendaris Beach Boys bertindak sebagai pembawa acara, dan menyebut Bee Gees sebagai "keluarga kerajaan harmoni Britania"[3] karena "harmoni vokal mereka termasuk paling tidak diragukan lagi dan bertahan paling lama sepanjang era rock and roll".[4] Di Bee Gees Hall of Fame tertulis bahwa "Hanya Elvis Presley, The Beatles, Michael Jackson, Garth Brooks, dan Paul McCartney yang bisa menjual lebih banyak daripada Bee Gees".[3]
Setelah Maurice Gibb meninggal mendadak pada 12 Januari 2003, Barry dan Robin Gibb untuk sementara mengistirahatkan aktivitas Bee Gees yang selama ini tidak terputus selama empat puluh lima tahun. Pada 7 September 2009, Robin Gibb mengungkap bahwa dirinya dan Barry Gibb telah setuju untuk membentuk kembali Bee Gees dan manggung lagi.[5] Robin meninggal dunia 20 Mei 2012 setelah lama menderita kanker. Dari empat bersaudara, hanya Barry yang kini masih hidup.[6]
Sejarah
Tahun-tahun awal
Gibb bersaudara lahir di Pulau Man, tetapi keluarganya pindah ke kota asal sang bapak (Hugh Gibb) di Chorlton-cum-Hardy, Manchester, Inggris pada awal tahun 1950-an. Manchester adalah tempat Gibb bersaudara mulai menyanyi secara harmoni. Pada satu kesempatan, Gibb bersaudara diminta melakukan lip sync diiringi rekaman piringan hitam di bioskop Gaumont setempat (seperrti juga dilakukan oleh anak-anak lainnya pada minggu-minggu sebelumnya). Namun mereka pergi ke bioskop sambil berlari, dan secara tidak sengaja Maurice menjatuhkan piringan hitam yang dibawanya hingga rusak. Mereka tiba di tempat pertunjukan tanpa memiliki piringan hitam yang bisa diputar. Sebagai gantinya Gibb bersaudara menyanyi secara live. Tanggapan penonton ternyata positif, dan mereka memutuskan untuk mengejar karier di bidang tarik suara.
Pada 1958, keluarga Gibb, termasuk putra terkecil yang masih bayi bernama Andy (lahir 5 Maret 1958 di Manchester, Inggris), bermigrasi ke Redcliffe di Queensland, Australia. Tiga Gibb bersaudara yang masih remaja mulai tampil di atas panggung untuk mencari uang saku. Pertama mereka menyebut diri the Rattlesnakes sebelum nantinya memakai nama Wee Johnny Hayes & the Bluecats. Promotor sirkuit balap, Bill Goode menyaksikan penampilan mereka di Brisbane's Speedway Circuit, dan memperkenalkan mereka kepada Bill Gates yang bekerja sebagai DJ di radio. Gates menamakan kelompok vokal Gibb bersaudara sebagai "Bee Gees" yang dibuat dari gabungan inisial nama depannya (B) dan nama belakang Bill Goode (G). Asal usul nama Bee Gees bukanlah singkatan dari "Brothers Gibb" (Gibb Bersaudara) seperti dipercaya banyak orang.[7]
Pada 1960, Bee Gees sudah tampil dalam berbagai acara televisi, dan selama beberapa tahun berikutnya mereka tampil secara reguler di atas panggung resor-resor yang ada di pesisir Queensland. Bakat mencipta lagu yang dimiliki Barry menarik perhatian bintang penyanyi Australia bernama Col Joye yang membantu Gibb bersaudara mendapatkan kontrak dari Festival Records pada tahun 1963 dengan memakai nama "Bee Gees." Mereka merilis dua hingga tiga singel per tahunnya sementara Barry rajin mencipta lagu untuk sejumlah artis Australia lainnya.
Mereka berhasil mencetak sebuah lagu hit kecil-kecilan "Wine and Women" pada tahun 1965. Kesuksesan tersebut berlanjut dengan piringan hitam pertama yang berjudul The Bee Gees Sing and Play 14 Barry Gibb Songs. Pada akhir 1966, Gibb bersaudara memutuskan untuk kembali ke Inggris. Meskipun demikian, anggota keluarga yang lainnya tidak ikut, dan tetap tinggal di Australia. Pada Januari 1967, ketika berada di laut dalam perjalanan menuju Inggris, mereka mendengar kabar bahwa lagu "Spicks and Specks" berhasil menjadi lagu hit nomor satu pada bulan Oktober 1966. Lagu yang sama telah mendapat penghargaan Singel Terbaik Tahun 1966 oleh Go-Set yang waktu itu sebuah surat kabar paling populer dan berpengaruh.
Akhir 1960-an hingga populer ke seluruh dunia
Sebelum mereka berangkat dari Australia ke Inggris, Hugh Gibb mengirimkan pita demo ke Brian Epstein yang juga menangani The Beatles sekaligus direktur NEMS, sebuah toko rekaman dan promotor musik Britania. Brian Epstein kemudian menyampaikan pita demo tersebut ke Robert Stigwood yang waktu itu baru saja bergabung dengan NEMS. Setelah mengikuti sebuah audisi yang diadakan Stigwood pada Februari 1967, Bee Gees menandatangani kontrak lima tahun yang menetapkan Polydor Records sebagai label rekaman Bee Gees di Britania Raya. ATCO Records bertindak sebagai distributor rakaman-rekaman Bee Gees di Amerika Serikat. Rekaman album yang akan diedarkan secara internasional segera dimulai Bee Gees. Robert Stigwood meluncurkan sebuah kampanye promosi bertepatan dengan dirilisnya album tersebut.
Stigwood menggembar-gemborkan Bee Gees sebagai "Bakat Baru Paling Penting Tahun 1967", dan sekaligus mulai membanding-bandingkan mereka dengan The Beatles. "New York Mining Disaster 1941" adalah singel kedua mereka di Britania (plat 45 rpm pertama Bee Gees yang dirilis di Inggris adalah "Spicks and Specks"). Singel kedua mereka diedarkan ke stasiun-stasiun radio dengan hanya ditempeli label putih yang sengaja dikosongkan dan hanya memuat daftar lagu. Beberapa orang DJ tanpa berpikir panjang segara mengasumsikan singel tersebut sebagai lagu baru dari Beatles, dan mulai memainkannya berulang-ulang dalam rotasi berat. Taktik tersebut berhasil mendongkrak lagu "New York Mining Disaster 1941" hingga sampai di urutan Top 20 di Britania Raya dan Amerika Serikat. Namun penipuan seperti itu sudah tidak diperlukan lagi untuk mendorong singel kedua Bee Gees, "To Love Somebody" untuk masuk deretan Top 20 di Amerika Serikat. Lagu "To Love Somebody" awalnya diciptakan untuk Otis Redding, tetapi berkat suara Barry, lagu tersebut berubah menjadi balada penuh perasaan. Nantinya "To Love Somebody" mendapat status sebagai lagu pop standar, dan dinyanyikan ulang oleh ratusan penyanyi, termasuk di antaranya Gram Parsons, Rod Stewart, Janis Joplin, The Animals, Nina Simone, dan Michael Bolton. Singel lainnya, "Holiday" dirilis di Amerika Serikat, dan sampai di tangga lagu peringkat ke-16. Lagu "Holiday" berasal dari album yang judulnya sebetulnya kurang tepat, Bee Gees 1st. Di Amerika Serikat, album tersebut sampai di urutan ke-7, sementara di Britania Raya sampai di urutan ke-8.
Rekaman album kedua dimulai beberapa kali mengikuti kesuksesan Bee Gees 1st. Pada waktu itu band ini terdiri dari Barry Gibb pada gitar pengiring, Maurice Gibb pada bas, Vince Melouney pada gitar melodi, dan Colin Petersen pada drum. Album kedua dirilis akhir 1967, diberi judul Horizontal, dan berhasil mengulangi kesuksesan album pertama mereka. Dari album Horizontal lahir singel nomor satu di Britania, "Massachusetts" (nomor 11 di Amerika), dan singel "World" yang sampai di urutan nomor 7 tangga lagu Britania. Walaupun sengaja dibuat untuk lebih bernuansa "rock" dibandingkan album-album sebelumnya, tetapi album Horizontal tidak lupa menonjolkan lagu-lagu balada seperti "And The Sun Will Shine" dan "Really And Sincerely". Album The Horizontal di Amerika Serikat sampai di peringkat ke-12, sementara di Britania sampai di peringkat ke-16. Sebagai usaha mempromosikan album Horizontal, Bee Gees mengadakan konser pertama di Amerika Serikat. Mereka bermain dalam konser-konser serta di acara televisi seperti The Ed Sullivan Show dan Laugh In.
Dua singel lainnya menyusul pada awal 1968, yakni lagu balada "Words" (#15 di AS, #8 di Britania) dan singel sisi-A dobel "Jumbo" dan "The Singer Sang His Song". Hingga kini "Jumbo" adalah singel paling tidak sukses dari Bee Gees, hanya sampai di urutan ke-57 di Amerika Serikat dan urutan ke-25 di Britania. Bee Gees sendiri berpendapat bahwa "The Singer Sang His Song" sebagai lagu yang lebih baik dari "Jumbo". Pendapat tersebut disetujui oleh pendengar di Belanda yang menempatkan "The Singer Sang His Song" sebagai lagu hit di urutan ke-3. Singel-singel berikutnya yang masuk ke tangga lagu adalah "I've Gotta Get a Message to You" (#8 AS, #1 Britania) dan "I Started A Joke" (#6 AS), keduanya diambil dari album ketiga, Idea. Album Idea berhasil sampai di Top 20 tangga album Top 20 (#17) dan Britania (#4). Setelah mengikuti Bee Gees dalam tur dan acara spesial di televisi untuk mempromosikan album, Vince Melouney akhirnya keluar setelah merasa dirinya cenderung ingin memainkan musik berirama blues, dan bukan musik seperti yang diciptakan Gibb bersaudara. Melouney sendiri terbilang cukup berprestasi. Lagu yang diciptakannya, "Such A Shame" (dari album Idea) adalah satu-satunya lagu dari semua album Bee Gees yang tidak ditulis oleh Gibb bersaudara.
Pada 1969, keretakan mulai terasa di antara anggota Bee Gees. Robin mulai merasa Stigwood lebih menyukai Barry sebagai frontman. Album berikutnya yang sebetulnya dibuat sebagai album konsep bernama Masterpeace, akhirnya berkembang menjadi album ganda berjudul Odessa. Album Odessa mendapat pujian dari kritikus musik rock yang berpendapat album tersebut sebagai album terbaik Bee Gees dari tahun 1960-an, lagu Odessa yang berirama progressive rock, "Marley Purt Drive" dan "Give Your Best" yang bernuasa country, serta "Melody Fair" dan "First Of May" yang balada khas Bee Gees. Namun hanya lagu "First Of May" yang dijadikan satu-satunya singel dari album Odessa, dan hanya berhasil sebagai hit kecil-kecilan. Robin sebetulnya berpendapat lagu "Lamplight" yang ada di sisi sebaliknya harus dijadikan sisi A. Perbedaan pendapat tersebut membuat Robin memutuskan untuk mengundurkan diri dari Bee Gees pada pertengahan tahun 1969 untuk memulai karier solo. Robin Gibb sempat meraih kesuksesan singkat di Eropa dengan album Robin's Reign dan lagu hit "Saved By The Bell" yang sampai di urutan nomor dua. Barry dan Maurice meneruskan Bee Gees tanpa Robin, dan bahkan mengajak kakak perempuan mereka, Lesley untuk tampil bersama di atas panggung.
Album kompilasi pertama dari Bee Gees diberi judul Best of Bee Gees, dan menjagokan singel "Words" yang sebelumnya tidak pernah dimasukkan ke dalam piringan hitam (LP), ditambah lagu "Spicks and Specks" yang pernah menjadi hit di Australia. Ketika Best of Bee Gees dirilis sebagai CD, "Spicks and Specks" digantikan oleh "Tomorrow Tomorrow" yang juga tidak pernah dimasukkan ke dalam piringan hitam. Penggantian tersebut disebabkan Polydor tidak lagi memperoleh hak untuk menerbitkan lagu yang dulunya dirilis di Australia. "Tomorrow Tomorrow" cukup berhasil sebagai lagu hit di Britania (sampai di peringkat ke-23), tetapi di Amerika Serikat mandek di peringkat ke-54. Album kompilasi Best of Bee Gees sampai di peringkat 10 teratas tangga album di Amerika Serikat dan Britania Raya.
Sementara Robin berkarier solo, Barry, Maurice, dan Colin meneruskan Bee Gees, dan merekam album, berikutnya, Cucumber Castle. Album tersebut dilengkapi dengan acara spesial di televisi yang ditayangkan di BBC pada tahun 1971. Colin Petersen bermain drum untuk lagu-lagu dalam album Cucumber Castle. Namun akhirnya Petersen dipecat dari Bee Gees setelah dimulainya pengambilan gambar. Adegan yang berisi Patersen dibuang sewaktu dilakukan penyuntingan tahap akhir film tersebut. Singel unggulan "Don't Forget to Remember" berhasil menjadi hit besar di Britania Raya dan menduduki peringkat nomor dua, tetapi gagal di Amerika Serikat dan hanya sampai di peringkat 73. Dua singel berikutnya, "I.O.I.O." dan "If I Only Had My Mind On Something Else" tidak terlalu sukses meskipun sempat masuk juga dalam tangga lagu Eropa, Britania dan Amerika Serikat. Setelah itu, Barry dan Maurice memutuskan untuk berpisah. Saat itu Bee Gees tampaknya sudah berakhir. Barry merekam album solo yang tidak pernah dirilis secara resmi. Meskipun demikian, lagu "I'll Kiss Your Memory" sempat dirilis sebagai singel tanpa banyak diminati oleh penggemar. Sementara itu, Maurice merilis singel "Railroad", dan membintangi sandiwara musikal Sing A Rude Song di West End.
Awal 1970-an
Tiga Gibb bersaudara mengadakan reuni pada akhir tahun 1970, dan menulis serangkaian lagu mengenai sakit hati dan kesepian. Meskipun tidak terlalu sukses di tangga album Britania, lagu-lagu Bee Gees kembali menjadi hit di Amerika Serikat. "Lonely Days" (dari piringan hitam reuni 2 Years On sampai di nomor 3, sementara "How Can You Mend a Broken Heart" (dari Trafalgar) berhasil menjadi singel nomor satu yang pertama dari Bee Gees di Amerika Serikat. Lagu-lagu Bee Gees dijadikan lagu tema dalam film Melody produksi tahun 1971. Pada 1972, mereka menempatkan singel "My World" di urutan 16, dan "Run To Me" dari LP To Whom It May Concern. Lagu "Run To Me" berhasil mengembalikan Bee Gees di peringkat 10 teratas tangga lagu Britania setelah sempat absen selama tiga tahun.
Namun pada tahun 1973, kepopuleran Bee Gees kembali anjlok. Album Life in a Tin Can yang mengetengahkan singel unggulan "Saw a New Morning" tidak laku, dan singel tersebut terhenti di urutan ke-94. Kegagalan tersebut diikuti oleh sebuah album yang tidak dirilis (dikenal sebagai album A Kick in the Head Is Worth Eight in the Pants). Album kompilasi kedua, Best of Bee Gees, Volume 2 dirilis pada tahun 1973, meskipun nantinya tidak berhasil mengulangi kesuksesan album kompilasi Volume 1.
Berkat advis dari Ahmet Ertegün, direktur label Atlantic Records yang menangani Bee Gees di Amerika, Stigwood mengatur agar grup ini dapat rekaman di bawah pengarahan Arif Mardin yang seorang produser musik soul ternama. Piringan hitam hasilnya diberi judul Mr. Natural. Di dalamnya berisi lebih sedikit lagu balada dan memberi pertanda akan adanya perubahan dalam musik Bee Gees selanjutnya ke arah R&B. Namun setelah album tersebut terbukti gagal menarik minat pendengar, Mardin mendorong mereka untuk bermain musik dengan gaya musik soul.
Gibb bersaudara juga mencoba membentuk band pengiring yang dapat meniru suara band di studio ketika bermain di atas panggung. Gitaris lead Alan Kendall sudah bergabung sejak tahun 1971, tetapi tidak diberi banyak kesempatan hingga dibuatnya album Mr. Natural. Dalam album tersebut mereka merekrut pemain drum Dennis Bryon, dan kemudian menambahnya dengan pemain kibor mantan Strawbs bernama Blue Weaver, hingga akhirnya formasi "band Bee Gees" menjadi lengkap pada akhir tahun 1970-an. Maurice yang sebelumnya pernah memainkan piano, gitar, organ, mellotron, dan bass guitar, atau bahkan alat musik eksotis seperti mandolin dan Moog, saat itu membatasi diri hanya bermain bas di atas panggung.
Atas saran Eric Clapton, Gibb bersaudara pada awal tahun 1975 pindah ke Miami, Florida, untuk rekaman. Setelah memulainya dengan lagu-lagu balada, mereka akhirnya mengabulkan desakan Mardin dan Stigwood agar menciptakan lebih banyak lagu-lagu disko yang lebih ritmis. Hasilnya adalah lagu "Jive Talkin'" yang berhasil menjadi singel nomor satu yang kedua dari Bee Gees di Amerika Serikat, diikuti "Nights on Broadway" yang sampai di peringkat ke-7. Lagu yang disebut terakhir menampilkan upaya pertama Barry Gibb untuk menyanyi secara falsetto untuk vokal latar menjelang akhir lagu yang dilakukannya sesuai saran Arif Mardin. Robin juga mulai menyanyi secara falsetto pada beberapa bagian dari lagu. Bee Gees merasa puas dengan warna musik mereka yang baru. Kali ini penggemar juga menyetujuinya, dan piringan hitam Main Course meroket di tangga-tangga album. Setelah album Idea pada tahun 1968, Main Course adalah album kedua Bee Gees yang berhasil mencetak dua singel Top 10 di Amerika Serikat. Album Main Course juga menjadi album Bee Gees pertama yang masuk dalam tangga lagu R&B. Mardin selanjutnya tidak dapat bekerja sama dengan Bee Gees, tetapi mereka masih dapat mengajak Albhy Galuten dan Karl Richardson yang sebelumnya membantu Mardin sewaktu rekaman Main Course. Tim produksi Galuten-Richardson nantinya menjadi tulang punggung Bee Gees hingga berakhirnya dekade 1970-an.
Album berikutnya, Children of the World dipenuhi dengan kegemaran baru Barry menyanyi falsetto dihiasi permainan synthesizer disko yang menghentak dari Weaver. Album tersebut mengunggulkan singel "You Should Be Dancing" yang melesatkan Bee Gees ke puncak kemasyhuran yang belum pernah mereka capai sebelumnya di Amerika Serikat. Meskipun demikian, warna musik Bee Gees yang sudah berubah menjadi R&B/disko membuatnya tidak begitu populer lagi di kalangan penggemar sejati dari tahun 1960-an. Sebagai sebuah band, Bee Gees akhirnya lebih cenderung ke arah band yang memainkan musik rock, dengan permainan gitar ritme dan drum yang menghentak mengiringi suara falsetto.
Akhir 1970-an: Saturday Night Fever
Sebagai lanjutan untuk album live Here at Last... Bee Gees... Live yang sukses, Bee Gees setuju dengan usul Stigwood agar berpartisipasi dalam rekaman album soundtrack Saturday Night Fever soundtrack. Keputusan tersebut ternyata menjadi titik balik dalam karier mereka. Dampak budaya dari film dan album soundtrack Saturday Night Fever sangat mengguncang, tidak hanya di Amerika Serikat, melainkan juga di seluruh dunia. Saturday Night Fever melontarkan budaya disko yang waktu itu sedang berkembang ke permukaan.
Meskipun demikian, Bee Gees sebetulnya baru terlibat dalam pengerjaan film Saturday Night Fever pada tahap pascaproduksi Seperti pernah dinyatakan oleh John Travolta, "Bee Gees bahkan pada awalnya tidak pernah terlibat dalam film itu ... Aku waktu itu berdansa diiringi lagu-lagu Stevie Wonder dan Boz Scaggs."[8] Bee Gees kemudian ditugaskan oleh produser Robert Stigwood untuk membuat lagu-lagu film Saturday Night Fever. Gibb bersaudara menciptakan lagu-lagu untuk film Saturday Night Fever "hampir-hampir hanya dalam satu akhir pekan" di studio Château d'Hérouville, Prancis.[8] Barry Gibb mengenang reaksi Stigwood dan penyelia musik Bill Oakes ketika mereka tiba dan mendengar pita demo hasilnya:
Mereka sangat terkejut dan mengatakan kalau lagu-lagu itu akan jadi hebat. Kami sendiri tidak tahu konsep film itu, kecuali beberapa contoh skenario kasar yang dibawa mereka ... Anda harus ingat bahwa waktu itu, kami sudah hampir tidak punya kesempatan untuk sukses lagi, tahun 1975, sekitar waktu itu, musik Bee Gees pada dasarnya sudah terdengar payah. Kami perlu sesuatu yang baru. Kami sudah tidak punya lagu hit selama kira-kira tiga tahun. Jadi kami merasa, oh Tuhan, kami sudah habis. Begitulah usia harapan hidup kami, seperti halnya sebagian besar grup-grup dari akhir '60-an. Jadi, kami harus menemukan sesuatu. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi.[8]
Bill Oakes yang mengawasi pembuatan soundtrack, menegaskan bahwa Saturday Night Fever tidak memulai demam disko, melainkan hanya memperpanjangnya: "Disko sudah hampir menemui ajalnya. Sekarang ini, Fever (maksudnya Saturday Night Fever) dikatakan berjasa memulai kegilaan disko, tetapi sebenarnya tidak. Faktanya film itu hanya memberi napas baru untuk sebuah genre musik yang sebenarnya sudah mau mati."[8]
Tiga singel Bee Gees ("How Deep Is Your Love", "Stayin' Alive", dan "Night Fever") sukses sebagai singel nomor satu di Amerika Serikat dan sebagian besar negara-negara dunia, sekaligus meluncurkan musik disko ke puncak kejayaannya. Bee Gees juga menulis lagu "If I Can't Have You" yang menjadi singel nomor satu untuk Yvonne Elliman. Film Saturday Night Fever begitu populer hingga ada dua versi lagu "More Than a Woman" yang diputar di radio-radio: satu versi dari Bee Gees yang terselip sebagai salah satu lagu dalam album soundtrack, dan satu versi lainnya dari Tavares yang justru menjadi hit. Dunia musik pop saat itu menjadi ramai oleh lagu-lagu ciptaan Bee Gees. Dalam periode delapan bulan yang dimulai sejak musim Natal 1977, Gibb bersaudara menulis enam buah lagu yang sampai di posisi puncak tangga lagu Amerika Serikat untuk 25 minggu dari 32 minggu berturut-turut. Tiga buah lagu dibawakan sendiri oleh mereka, dua buah lagu dibawakan oleh adik mereka, Andy Gibb, dan satu buah lagu lagi dari Yvonne Elliman.
Berkat kesuksesan filmnya, album soundtrack Saturday Night Fever berhasil memecahkan sejumlah rekor dunia musik rekaman, termasuk album paling laris dalam sejarah industri rekaman saat itu. Albumnya terjual lebih dari 40 juta kopi, dan menjadikan Saturday Night Fever sebagai salah satu album soundtrack terlaris di dunia. Hingga kini Saturday Night Fever berada di urutan ke-4 album terlaris sepanjang masa di seluruh dunia.[9]
Pada masa-masa itu pula, Barry dan Robin menciptakan lagu "Emotion" untuk Samantha Sang yang berhasil menjadilagu hit Top 19 (Bee Gees sebagai vokal latar). Barry juga menulis lagu judul untuk versi film dari drama musikal Broadway Grease. Lagu Grease yang dibawakan Frankie Valli berhasil menjadi singel nomor satu. Andy Gibb, adik bungsu Gibb bersaudara juga ikut berkarier di bidang musik mengikuti jejak kakak-kakaknya. Andy berhasil menjadi penyanyi idol yang cukup sukses. Tiga singel pertama Andy Gibb diproduksi oleh Barry Gibb, dan semuanya sampai di puncak tangga lagu Amerika Serikat. Pada Maret 1978, Bee Gees menguasai dua posisi puncak di tangga lagu Amerika Serikat dengan "Night Fever" dan "Stayin' Alive". Prestasi Bee Gees saat itu merupakan peristiwa langka yang hanya pernah dicapai oleh The Beatles. Di tangga lagu Billboard Hot 100 Amerika Serikat untuk 8 April 1978, lima lagu ciptaan Gibb bersaudara secara bersamaan berhasil masuk peringkat sepuluh lagu teratas: "Night Fever", "Stayin' Alive", "If I Can't Have You", "Emotion", dan "Love is Thicker Than Water". Dominasi tangga lagu seperti dicapai Bee Gees sebelumnya hanya pernah terjadi pada bulan April 1964 ketika The Beatles menempatkan lima lagu sekaligus di urutan lima teratas tangga lagu Amerika Serikat. Barry Gibb menjadi satu-satunya pencipta lagu yang memiliki empat hit nomor satu secara berturut-turut di Amerika Serikat, sekaligus memecahkan rekor yang pernah dipegang oleh John Lennon dan Paul McCartney pada tahun 1964. Keempat lagu tersebut adalah "Stayin' Alive", "Love Is Thicker Than Water", "Night Fever", dan "If I Can't Have You".
Bee Gees juga membintangi film Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band (1978) bersama Peter Frampton. Filn tersebut secara bebas terinspirasi oleh album klasik Beatles dari tahun 1967. Film tersebut sudah dipromosikan besar-besaran sebelum diedarkan sehingga diperkirakan bakal sukses besar secara komersial. Namun ternyata film itu kurang koherensi sehingga kritikus film mengritiknya habis-habisan dan publik menyambutnya dengan dingin. Meskipun beberapa dari lagu film Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band berhasil masuk dalam tangga lagu, penjualan albumnya berakhir dengan kegagalan besar. Single "Oh! Darling" yang diciptakan Robin Gibb berhasil sampai di urutan ke-15 di Amerika Serikat. Sebelumnya, Bee Gees pernah merekam ulang tiga lagu Beatles: "Golden Slumbers/Carry That Weight", "She Came in Through the Bathroom Window", dan "Sun King" untuk film dokumenter musik All This and World War II.
Album berikut dari Bee Gees setelah Saturday Night Fever adalah Spirits Having Flown album. Album itu melahirkan tiga lagi hit nomor satu: "Too Much Heaven", "Tragedy", dan "Love You Inside Out." Ketiga lagu tersebut membuat Bee Gees memiliki enam singel nomor satu di Amerika secara berturut-turut dalam waktu setahun setengah (rekor ini kemudian dipecahkan oleh Whitney Houston). Lagu "Too Much Heaven" disumbangkan Bee Gees kepada UNICEF dalam konser amal Music for UNICEF Concert di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Januari 1979. Konser yang disiarkan di seluruh dunia itu diadakan oleh Bee Gees, Robert Stigwood, dan David Frost untuk UNICEF. Gibb bersaudara menyumbangkan royalti atas lagu "Too Much Heaven" untuk keperluan amal. Hingga tahun 2007, lagu itu telah menghasilkan lebih dari AS$11 juta untuk UNICEF. Sepanjang musim panas 1979, Bee Gees memulai tur konser terbesar di Amerika Serikat dan Kanada. Tur Spirits Having Flown itu berlangsung di 38 kota. Bee Gees memproduksi sebuah video untuk lagu "Too Much Heaven" yang disutradarai oleh pembuat film Miami, Martin Pitts dan diproduksi oleh Charles Allen. Dengan video ini, Pitts dan Allen memulai hubungan mereka yang tahan lama dengan Gibb bersaudara.
Bee Gees juga berhasil membuat sebuah lagu hit berirama country pada tahun 1979 dengan "Rest Your Love On Me". Sisi sebaliknya dari singel tersebut, "Too Much Heaven", juga berhasil masuk urutan Top 40 tangga lagu country. Pada 1981, versi "Rest Your Love On Me" yang dibawakan Conway Twitty berhasil sampai di puncak tangga lagu musik country.
Kesuksesan Bee Gees berakhir bersamaan dengan meletusnya gelembung disko. Pada akhir 1979, kepopuleran musik disko menurun secara drastis, dan kebencian terhadap musik disko hampir menamatkan karier Bee Gees. Stasiun-stasiun radio di Amerika Serikat mulai mempromosikan "Akhir Pekan Bebas Bee Gees". Setelah berada di puncak kejayaan dari tahun 1975 hingga 1979, Bee Gees baru kembali dapat memasukkan satu lagu di urutan Top 10 pada tahun 1989. Meskipun demikian, kepopuleran Bee Gees di dunia internasional tidak terlalu hancur. Barry Gibb menganggap kesuksesan album soundtrack Saturday Night Fever sebagai berkah sekaligus kutukan:
Fever jadi Nomor 1 setiap minggu ... Itu sudah bukan sebuah album hit yang biasa. Singel itu menjadi Nomor 1 setiap minggu selama 25 minggu. Saat itu memang benar-benar menakjubkan, gila, luar biasa. Aku ingat diriku tidak dapat menjawab telepon, dan aku ingat orang-orang memanjat dinding saya. Aku sangat bersyukur ketika semuanya sudah berakhir. Saat itu benar-benar tidak dapat dipercaya. Dalam jangka panjang, kehidupan Anda lebih baik jika tidak seperti itu secara terus-menerus. Meskipun itu menyenangkan.[8]
Anggota
Barry Gibb memainkan gitar pengiring. Selama awal 1970-an, Robin Gibb memainkan piano dan biola sesekali, setelah itu ia hanya memainkan senar dan Keyboard secara pribadi. Maurice Gibb memainkan gitar bass, gitar akustik, gitar melodi, harmonika, piano, organ, mellotron, keyboard, synthesizer, dan drum. Dari 1966 hingga 1972, ia memainkan berbagai instrumen di banyak rekaman. Selama akhir 1970-an, ia bermain terutama gitar bass. Dari tahun 1986 dan seterusnya ia biasanya bermain keyboard dan gitar. Maurice dikreditkan oleh saudara-saudaranya sebagai anggota band yang paling paham teknologi.
Anggota terakhir
Barry Gibb – vokal, gitar pengiring (1958–2003, 2009–2012)
Robin Gibb – vokal, gitar, kibor, harmonika (1958–1969, 1970-2003, 2009–12; meninggal 2012)
Maurice Gibb – vokal, gitar melodi, bass, kibor, gitar pengiring, drum, penyintesis, melotron, piano, organ, harmonika (1958–2003; meninggal 2003)
Musisi ini dianggap sebagai anggota grup:[10][11][12]
Colin Petersen – drum (1967–1971)
Vince Melouney – gitar melodi (1967–1968)
Geoff Bridgford – drum (1971–1972)
Anggota tambahan
Alan Kendall - gitar melodi (1971-1981, 1989-2003)
^ ab"The Bee Gees biography". Rock and Roll Hall of Fame and Museum. 1997. Diakses tanggal 25 October 2010.
^"The Beach Boys Biography". Rock and Roll Hall of Fame and Museum. 1988. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-31. Diakses tanggal 25 October 2010.
^"Colin Petersen". starclustermusic.de. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 19 February 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Vince Maloney". starclustermusic.de. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-21. Diakses tanggal 19 February 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)