Bantarkawung, Brebes
GeografiBatas wilayah
Letak geografisWilayah Kecamatan bantarkawung, terletak antara: 108˚48’47,3” sampai dengan 108˚58’42,4” bujur timur. 7˚6’3,6” sampai dengan 7˚19’24,1” lintang selatan. Luas 205 km2 terbagi secara administratif menjadi 18 desa, 97 RW dan 413 RT. Secara topografi wilayah Bantarkawung berada pada ketinggian kurang dari 500 m dari permukaan laut. Kondisi fisik daerah berupa daratan, persawahan dan perbukitan. Kondisi perbukitan inilah yang acapkali terutama di musim “ Rendheng “ terjadi bencana alam berupa tanah longsor. Kabupaten Brebes mempunyai beberapa bahasa yang digunakan yaitu dalam bahasa Sunda dan Jawa. Banyak nama tempat yang dinamai dengan bahasa Sunda, hal ini menunjukan bahwa pada masa lalu wilayah ini adalah bagian dari wilayah Sunda. Daerah yang masyarakatnya sebagian besar menggunakan bahasa Sunda atau biasa disebut dengan Bahasa Sunda Brebes, adalah meliputi Kecamatan Salem, Banjarharjo, Bantarkawung, dan sebagian lagi ada di beberapa desa di Kecamatan Losari, Tanjung, Kersana, Ketanggungan dan Larangan.[1] Berdasarkan naskah kuno primer Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627, batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah Ci Pamali (sekarang disebut sebagai Kali Brebes atau Kali Pemali yang melintasi pusat kota Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa leluhur dari warga yang bertempat tinggal di daerah perbatasan sungai Pemali ke arah barat merupakan ras Sunda yang dahulu berada dibawah kekuasaaan kerajaan Sunda. PemerintahanDesa/kelurahanKecamatan Bantarkawung terdiri atas 18 desa, yakni: DemografiBahasaDi Kecamatan Bantarkawung, bahasa yang digunakan sebagian besar masyarakat adalah bahasa Sunda, beberapa desa sebelah timur sebagian penduduknya menggunakan bahasa Jawa yaitu desa Cinanas, dan Pangebatan. Referensi
Pranala luar
|