Bandar Udara Internasional Maurice Bishop (IATA: GND, ICAO: TGPY), sebelumnya dikenal sebagai Bandar Udara Internasional Point Salines, berlokasi di wilayah St. George's. Kota St. George's berjarak sekitar 5 mil (8,0 km) di utara bandara dan merupakan ibu kota dari negara pulau Grenada. Bandara ini terletak di Point Salines, ujung barat daya dari pulau.
Sejarah
Bandara ini belum selesai saat dijadikan titik awal dari invasi pulau oleh Amerika Serikat untuk mengembalikan kondisi negara seperti semula setelah pasukan pemberontak pro komunis di dalam pemerintah Grenada dan militer mengambil alih kekuasaan pada bulan Oktober. Lebih dari 500 Ranger dari Terimen Ranger Ke-75 Amerika Serikat Batalion Pertama dan Kedua melakukan serangan terjun payung siang hari yang berisiko ke bandara ini. Meskipun mendapat perlawanan dari Angkatan Bersenjata Grenada (PRA - People's Revolutionary Army) dan pasukan Kuba (bukan pasukan militer Kuba reguler, tetapi pekerja konstruksi bersenjata.), Ranger berhasil mengamankan semua terget di bandara dengan cepat. Pendudukan bandara memungkinkan pesawat transport Angkatan Udara Amerika Serikat C-141 untuk mendarat dan menurunkan pasukan lintas udara dari Divisi Lintas Udara ke-82.
Penbangunan bandara ini — dirancang untuk menggantikan Bandar Udara Pearls yang sudah ketinggalan zaman di bagian utara pulau — dianggap oleh presiden AS Ronald Reagan sebagai bukti bahwa pemerintah Grenada berkeinginan untuk mengizinkan bandara ini digunakan sebagai titik tolah menuju Kuba oleh pesawat militer Soviet. Dia memperkuat klaimnya dengan bukti bahwa sebagian bagunan dibangun oleh pekerja Kuba. Anggapan bahwa pembangunan bandara ini memiliki tujuan militer dengan keras dibantah oleh Perdana Menteri Grenada Maurice Bishop. Bishop dan pemerintahnya menyatakan bahwa Bandar Udara Point Salines dibangun agar pulau ini lebih mudah diakses oleh wisatawan dari Amerika Utara dan Eropa. Jet jarak jauh yang membawa turis tidak dapat mendarat di landasan pacu pendek dan secara geografis sulit didarati di bandara yang lama, Pearls. Sebagai hasilnya, wisatawan yang akan menuju Grenada harus sering mengalami penundaan, tambahan biaya, dan menerika risiko dengan berganti pesawat yang lebih kecil yang diterbangkan oleh maskapai penerbangan regional. Pemerintah Grenada menyatakan mereka berharap wisatawan dapat bertambah secara drastis jika terdapat penerbangan langsung dari Eropa dan Amerika Utara. bandara sendiri dirancang oleh sebuah firma dari Kanada dan kontrak pembangunan sebagian besar diberikan kepada kontraktor Eropa.
Kejadian yang mengakibatkan invasi Grenada yang dipimpin AS bukanlah pembangunan bandara, tetapi lebih banyak, karena kudeta berdarah di mana Perdama Menteri Bishop terbunuh. Pembenaran Amerika atas invasi ini adalah ancaman yang dialami oleh mahasiswa kedokteran AS yang berada di Universitas St. George's, yang kampusnya berjarak cukup dekat dari Bandar Udara Internasional Maurice Bishop. Nama bandara ini diganti menjadi nama perdana menteri yang telah meninggal itu pada tahun 2009.
Fasilitas
Bandara ini berada di ketinggian 41 kaki (12 m) di atas permukaan laut. Bandara ini memiliki satu landasan pacu dengan arah 10/28 dengan perkerasan permukaan aspal dengan ukuran 9.003 × 148 feet (2.744 × 45 m).[1][2]
Maskapai dan destinasi
Berikut maskapai yang melayani di Grenada:[3]
Maskapai Kargo
Maskapai | Tujuan |
---|
Amerijet | Trinidad, Miami, Santiago (DR), Santo Domingo
|
DHL | St.Vincent, Trinidad
|
FedEx | St.Vincent, Aguadilla
|
LIAT Quikpak | St.Vincent, Barbados, Tobago, Trinidad, Canouan
|
Referensi
- ^ Airport information for TGPY[pranala nonaktif permanen] from DAFIF (effective October 2006)
- ^ Informasi bandar udara untuk GND di Great Circle Mapper. Sumber: DAFIF.
- ^ "Airline Carriers to Grenada". Government of Grenada. Diakses tanggal 2008-07-26. [pranala nonaktif permanen]
Pranala luar