Bandar Udara Billund (IATA: BLL, ICAO: EKBI) berlokasi 1 mil timur laut Billund, Denmark, menjadi salah satu pusat maskapai kargo tersibuk, dan juga tujuan penerbangan charter, juga beberapa penerbangan reguler.
Kedekatan bandara terhadap Legoland membuat bandara ini mudah untuk menarik penumpang dan membuat banyak maskapai melayani jalur ini.
Sejarah
Pada era 1960an, Dengan perkembangan era mesin jet, perjalanan ke Eropa bertunbuh dan beberapa maskapai seperti Air France, BOAC, Iberia, dan maskapai Amerika Serikat, seperti Pan Am dan TWA membuat pertubuhan internasional, maka diputuskan bahwa kota Billund membutuhkan bandara. Untuk membangun bandara, dibentuk Billund Airport Cooperative Society, dengan pegawai administratif daerah Vejle, A.M. Wamberg, sebagai pimpinan dewan.
Maskapai pertama yang memiliki penerbangan reguler ke bandara Billund adalah SAS, dengan penerbangan domestik harian dari Kopenhagen. Penerbangan Internasional pertama dilakukan untuk membawa beberapa pelaut menuju kapal mereka di Italia.
Penerbangan kargo pertama mulai datang pada akhir 1960an. Ketika Boeing 747 mulai beroperasi tahun 1970, penerbangan kargo dari Amerika dan Asia mulai melihat bandara Billund sebagai pemberhentian strategis untuk mencapai Amerika dan Timur Jauh. Otoritas bandara Billund, melihat bahwa bandara tersebut dapat memperoleh keuntungan dari pembayaran izin mendarat untuk setiap maskapai, setuju untuk membuat Billund sebagai pusat kargo, dan landasan pacu bandara ditingkatkan tahun 1971 menjadi 3,100 m, cukup untuk mendarat pesawat jet seperti 747 mendarat. persiapan lain seperti menyiapkan ATC untuk mengakomodir penerbangan yang lebih padat juga diambil.
Direktur di Billund bersiap untuk menangani penerbangan reguler non-stop menuju tujuan internasional. Namun Komisi Ekonomi Eropa kurang setuju dengan keinginan tersebut dan lebih menginginkan Denmark memiliki satu bandara internasional saja. Tahun 1984, ECC mengubah pikiran mereka dan Bandara Billund akhirnya diijinkan untuk memiliki penerbangan reguler non-stop menuju negara lain. Maersk Air menjadi maskapai pertama yang memanfaatkan penerbangan tersebut, ketika maskapai ini memulai penerbangan mingguan menuju Southend, Inggris. Segera setelah itu, Concorde, yang dimiliki oleh British Airways, mengadakan perhentian di bandara tersebut.
Billund menjadi bandara hub bagi Maersk Air. Sejak saat itu, maskapai ini dibeli oleh Sterling Airways, sekarang Cimber Sterling, dan sekarang menjadi tujuan utama Eropa dari Billund.
Dengan pertumbuhan kota Billund sebagai tujuan favorit dalam penerbangan charter, terminal baru menjadi penting dan pada tahun 2002, terminal bandara kedua dibuka yang memungkinkan otoritas bandara menutup terminal pertama dari penumpang dan mengubahnya menjadi terminal kargo.
Kapabilitas
Bandara menangani rata-rata dua juta penumpang per tahun, dengan sejuta pon kargo.
Landasan pacu bandara dapat menangani pesawat besar seperti Boeing 747, meskipun sebagian besar penumpang datang dengan pesawat yang lebih kecil seperti ATR-42, Boeing 737 dan Boeing 757. Aktivitas Boeing 747 di bandara ini hampir secara eksklusif digunakan untuk penerbangan kargo.
Antalya, Bergen, Bornholm [Musiman], Copenhagen, Dublin, Las Palmas de Gran Canaria, London-Gatwick, Málaga, Munich, Nice, Oslo-Gardermoen, Paris-Charles de Gaulle, Prague, Rome-Fiumicino, Stockholm-Arlanda, Palma de Malloca
Beberapa maskapai kargo (Atau divisi kargo dari maskapai penumpang) melakukan perhentian di bandara Billund. Disini adalah sebagian daftar maskapai kargo yang mendarat di Billund.