Maskapai penerbangan ini dibentuk oleh Busy Bee Airservice pada 1967. Antara 1972 dan 1983, namanya berubah menjadi Air Executive Norway dan Norwegian Air Shuttle pada 1993, memulai oeprasinya pada Januari 1993. Pada September 2002, maskapai ini mengambil nama merek Norwegian untuk memfokuskan pada penerbangan bertarif rendah domestik.[1]
Kontrak dengan Braathens kedaluwarsa pada Oktober 2003, ketika pemilik baru Braathens, SAS mulai menggunakan armada Fokker 50-nya yang dioperasikan di Norwegia Utara dibawah merek SAS Commuter Norlink, untuk terbang pada rute di Pantai Barat. Tetapi sebelum maskapai ini memulai beberapa penerbangan di luar Braathens, termasuk rute kontrak Braathens dari Stavanger ke Newcastle, juga penerbangan obligasi publik dari Bodø dan Tromsø ke Andøya, yang mana mereka beroperasi hingga 1 Januari2003. [butuh rujukan]
Sejak 1 September2002, maskapai ini diganti mereknya sebagai Norwegian dan memulai penerbangan domestik bertarif rendah dengan 6 Boeing 737-300, pada rute Oslo-Bergen, Oslo-Trondheim, Oslo-Tromsø dan seminggu kemudian pada rute Oslo-Stavanger. Untuk beberapa bulan pertama, Norwegian harus menyewa 3 pesawat. Sejak itu, Norwegian berkembang cepat dengan total 55 kota tujuan dan 84 rute.
Norwegian juga tercata dalam Bursa Saham Oslo pada 18 Desember2004, dengan nama NAS. Pemilik saham terbesar adalah CEI Bjørn Kjos, yang memiliki sepertiga saham perusahaan. Pada 2005, Norwegian Air Shuttle membuat keuntungan untuk pertama kalinya sejak operai Boeing 737 dimulai pada 2002.
Norwegian Air Shuttle ASA mengumumkan pada 24 April2007 bahwa mereka telah membeli 100% saham maskapai bertarif rendah Swedia, FlyNordic. Ini membuat Norwegian sebagai maskapai bertarif rendah terbesar di Skandinavia. Sebagai hasil dari kepemilikan Finnair di FlyNordic, Finnair sekarang memiliki 5% saham Norwegian Air Shuttle ASA.[3]
Pada 23 Agustus 2007, Norwegian mengumumkan bahwa mereka akan memulai penerbangan pada 18 Februari 2008 dari Bandar Udara Moss, Rygge, selatan Oslo.[4] Rygge merupakan sebuah bandar udara militer yang akan dibuka untuk lalu lintas komersial pada Oktober 2007, dan akan melayani penerbanga charter. Terletak pada jarak yang sama dari Oslo seperti Gardermoen, Rygge akan menjadi alternatif menuju Gardermoen, dan alternatif terbaik untuk 260,000 orang[5] yang tinggal di Østfold. 14 rute awal Norwegian dari Rygge akan terbang menuju Alicante, Athens, Barcelona, Belgrade, Bergen, Budapest, Istanbul, London, Málaga, Marrakech, Palanga/Klaipéda, Szczecin, Valencia dan Warsaw. Menurut pernyataan yang dibuat kepada Aftenposten oleh Norwegian,[6] harga tiket penerbangan dari Rygge akan lebih murah daripada dari Gardermoen.
Penerbangan
Saham mereka terletak pada berbagai rute yang berbeda, tetapi Oslo-Trondheim dan Oslo-Bergen memiliki saham tertinggi pada 2005 dengan 37%.
Maskapai ini memiliki perjanjian pertukaran kode dengan FlyNordic pada rute Oslo-Stockholm, dengan Rossiya pada rute Oslo-St. Petersburg, dan dengan Sterling pada rute Oslo-Copenhagen, Oslo-Nice, Oslo-Prague dan lainnya.
Norwegian tidak memiliki layanan penanganan pribadi. Hanya perawatan kecil yang dilakukan oleh karyawan mereka. perawatan besar dan mesin diletakkan pada tender tersebut. Maskapai ini merupakan anggota European Low Fares Airline Association (ELFAA).
Marrakech - Bandar Udara Internasional Menara [November 2007]
Armada
Pada Desember 2006, armada Norwegian Air Shuttle mencakup 23 Boeing 737-300.[7] Semua pesawat memiliki 148 kursi dalam satu kelas. Semua kecuali dua pesawat merupakan sewaan.
Livery pesawat berwarna putih dengan hidung merah. Beberapa pesawat memiliki gambar orang Norwegia terkenal di ekornya.
Pada 30 Agustus 2007, Norwegian memesan 42 pesawat Boeing 737-800 dengan opsi 42 pesawat, sebuah pesanan senilai $3.1 miliar.[8] Pesawat akan memasuki armadanya antara 2009 dan 2014, kira-kira 10 pesawat tiap tahun.