Bahasa Aiton, juga disebut sebagai bahasa Tai Aiton, adalah suatu bahasa Tai-Kadai yang dituturkan di Assam, India (tepatnya di Lembah Dhonsiri dan tepi selatan sungai Brahmaputra). Bahasa ini dikategorikan sebagai "bahasa terancam" di India, karena hanya memiliki penutur kurang dari dua ribu. Nama lain dari bahasa ini adalah "Antonia" dan "Sham Doaniya".[7]
Penggolongan
Bahasa Aiton merupakan bagian dari cabang rumpun bahasa Tai Barat Daya. Ada tiga bahasa lain dalam cabang ini yang dituturkan di India: Khamti, Phake, dan Khamyang.[8]
Sejarah
Bahasa-bahasa Tai di Assam memiliki banyak persamaan tata bahasa, aksara, dan kosakata.[9] Perbedaan yang paling menonjol dari antara bahasa-bahasa tersebut adalah sistem nadanya.[8]
Menurut cerita lisan dan tulisan dari suku Aiton, mereka berasal dari Khao-Khao Mao-Lung, suatu kerajaan Burma dekat perbatasan Tiongkok.[10] Secara umum diyakini bahwa mereka datang ke India sekitar dua atau tiga ratus tahun yang lalu, mencari perlindungan dari penindasan.[10] Terlepas dari berapa lama mereka berada di Assam, banyak anggota generasi yang lebih tua tidak fasih berbahasa Assam, bahasa resmi negara bagian.[11]
Penyebaran
Hampir semua penutur bahasa Aiton tinggal di Assam, India.
Menurut Morey (2005), bahasa Aiton dituturkan di desa-desa sebagai berikut:
Buragohain (1998) melaporkan jumlah 260 rumah tangga penutur bahasa Aiton, terdiri dari 2.155 jiwa penutur:
Tata bahasa
Kata ganti
Daftar berikut adalah kata ganti yang ditemukan dalam bahasa Aiton:[12]
Kata |
Arti
|
/kaw1/ |
Aku (tunggal pertama)
|
/maɯ1/ |
Kamu (tunggal kedua)
|
/mɯn1/ |
Dia (tunggal ketiga)
|
/haw1/ |
Kami (jamak pertama)
|
/su3/ |
Kalian (jamak kedua)
|
/kʰaw3/ |
Mereka (jamak ketiga)
|
Demonstrativa
Catatan: bentuk /-an2/ adalah bentuk pasca-klitik yang mendekati fungsi kata sandang tertentu dan dapat dilampirkan pada kata ganti dan bahkan kata kerja.[12]
Deiksis |
Arti
|
/nay2/ |
Begini
|
/nan2/, /han2/ |
Begitu
|
/-an2/ |
Begitu
|
Penggolong
Penggolong yang paling umum adalah kɔ1 untuk orang, tu1/to1 untuk hewan, dan ʔan untuk benda mati.[12]
Aksara
Bahasa Aiton memiliki aksara, yaitu 'Lik-Tai', yang juga digunakan oleh suku Khamti dan Tai Phake.[2] Aksara tersebut sangat mirip dengan aksara Shan Utara di Myanmar, yang semuanya merupakan turunan dari aksara Burma, dengan memiliki beberapa huruf modifikasi.[13]
Konsonan
- က - ka - k - [k]
- ၵ - kha - kh - [kʰ]
- င - nga - ng - [ŋ]
- ꩡ - ca - c - [t͡ʃ]
- ꩬ - sa - s - [s]
- ၺ - nya - ny - [ɲ][14]
- တ - ta - t - [t]
- ထ - tha - th - [tʰ]
- ꩫ - na - n - [n]
- ပ - pa - p - [p]
- ၸ - pha/fa - ph/f - [pʰ/ɸ]
- မ - ma - m - [m]
- ယ - ya/ja - y/j - [j/ɟ]
- ꩺ - ra - r - [r]
- လ - la - l - [l]
- ဝ - wa - w - [w]
- ꩭ - ha - h - [h]
- ဢ - a - a - [ʔ]
- ဒ - da - d - [d]
- ဗ - ba/wa - b/w - [b/w][15]
Vokal
- ႜ - a - [a]
- ႃ - aa - [aː]
- ိ - i - [i]
- ီ - ī - [iː]
- ု - u - [u]
- ူ - ū - [uː]
- ေ - e/ae - [eː/ɛ]
- ႝ - ai - [ai]
- ေႃ - o/aw - [oː/ɔː]
- ံ - ṁ - [ŋ̊]
- ိ်ုွ - ue - [ɯ]
- ်ၞ - aeu - [ɛu]
- ်ွ - aau - [aːu]
- ွဝ် - au - [au]
- ွ - aw - [ɒ]
- ွႝ - oi - [oi]
- ွံ - om - [ɔm]
- ိ်ွ - iu - [ɛu/iu]
- ုံ - um - [um]
- ်ံ - em - [em]
- ် - konsonan akhir, vokal bawaan yang tidak dilafalkan[15]
Simbol lain
Referensi
Catatan kaki
- ^ Aiton di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
- ^ a b Diller, Anthony (1992). "Tai languages in Assam: Daughters or Ghosts": 16.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Aiton". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011.
- ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
- ^ "Bahasa Aiton". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ "Did you know Aiton is threatened?". Endangered Languages (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-05-03.
- ^ a b Morey, Stephen. "Tonal change in the Tai languages of Northeast India." Linguistics of the Tibeto-Burman Area 28.2 (2005): 139-202.
- ^ Diller, A. (1992). Tai languages in Assam: daughters or ghosts? In C.J. Compton and J.F. Hartmann (Ed.), Papers on Tai languages, Linguistics, and Literatures, 5-43. Center for Southeast Asian Studies, Northern Illinois University.
- ^ a b Burgohain, Joya. "The Aitons: Some aspects of their life and culture." (2013).
- ^ Morey, S. (2008). North East Indian Linguistics. New Delhi: Cambridge University Press India.
- ^ a b c Diller, Anthony (1992). Thai languages in Assam: Daughters or Ghosts?. hlm. 23.
- ^ Inglis, Douglas (2017). "Myanmar-based Khamti Shan Orthography".
- ^ http://www.unicode.org/notes/tn11/UTN11_4.pdf
- ^ a b "Aiton language, alphabet, and pronunciation". Omniglot. Diakses tanggal 8 February 2021.
Daftar pustaka
- Buragohain, Yehom. 1998. "Some notes on the Tai Phakes of Assam, in Shalardchai Ramitanondh Virada Somswasdi and Ranoo Wichasin." In Tai, pp. 126–143. Chiang Mai, Thailand: Chiang Mai University.
- Morey, Stephen. 2005. The Tai languages of Assam: a grammar and texts. Canberra: Pacific Linguistics.
Pranala luar