Baba Anujka
Ana di Pištonja (juga dikenal sebagai Anna Pistova[1] (nama gadis Drakšin[2] atau Draxin, atau lebih dikenal sebagai Baba Anujka, bahasa Serbia: Баба Анујка) adalah pembunuh berantai dari desa Vladimirovac di Vojvodina, Yugoslavia (sekarang Serbia). Dia meracuni setidaknya 50 orang dan mungkin sebanyak 150 orang di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Dia ditangkap pada tahun 1928 pada usia 90 dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada tahun 1929 sebagai tersangka utama dalam dua pembunuhan. Dia dibebaskan karena usia tua setelah menghabiskan delapan tahun di penjara. Kehidupan awal dan pernikahanInformasi tentang kehidupan awal Anujka sangat langka dan tak dapat diandalkan. Menurut beberapa sumber, ia lahir pada tahun 1838 di Rumania dari keluarga peternak kaya raya yang pindah ke Vladimirovac di provinsi Perbatasan Militer Banat di Kekaisaran Austria-Hungaria sekitar tahun 1849.[1] Namun, ia mengklaim dilahirkan pada tahun 1836.[3] Ia bersekolah di sekolah swasta di Pančevo bersama anak-anak dari keluarga kaya, dan kemudian tinggal di rumah ayahnya.[4] Dia diduga mengidap misantropia pada usia 20 setelah berhubungan dengan seorang perwira militer muda Austria; ia tertular sifilis darinya sebelum perwira itu meninggalkan dirinya yang kecewa. Setelah itu, dia hidup di pengasingan dan mulai menunjukkan minat dalam ilmu pengobatan dan kimia. Dia dapat berbicara lima bahasa.[1] Dia kemudian menikah dengan pemilik tanah bernama Pistov atau di Pištonja yang dengannya Anujka memiliki 11 anak, namun hanya satu di antaranya yang hidup sampai dewasa.[1][4] Suaminya jauh lebih tua darinya, dan meninggal setelah 20 tahun mereka menikah.[4] Dia terus melanjutkan studi kimia bahkan setelah kematian suaminya.[1][4] Eksperimen dengan ramuanAnujka membuat laboratorium di salah satu bagian rumahnya setelah suaminya meninggal, dan dia mendapatkan reputasi sebagai tabib dan dukun di akhir abad ke-19.[1][4] Dia populer di kalangan istri petani yang mencari bantuan untuk masalah kesehatan, dan dia mendapatkan penghasilan yang banyak yang memungkinkannya hidup nyaman.[5] Dia membuat obat-obatan dan ramuan yang akan membuat tentara cukup sakit untuk mangkir dari dinas militer, dan dia juga menjual ramuan beracun yang dia namai "air ajaib" atau "ramuan cinta".[1][2][6] Dia menjual apa yang disebut "air ajaib" untuk wanita dengan masalah pernikahan; mereka akan memberikan ramuan kepada suaminya, yang biasanya akan mati setelah sekitar delapan hari.[2] "Ramuan cinta" Anujka mengandung arsenik dalam jumlah kecil dan racun tanaman tertentu yang sulit dideteksi.[7] Ketika diberitahu tentang masalah pernikahan, Anujka akan bertanya kepada kliennya, "Seberapa berat masalah itu?", Yang berarti, "Berapa berat badan korban?" Dia kemudian dapat menghitung dosis yang dibutuhkan.[2] Korban Anujka biasanya laki-laki muda dan sehat.[8] Kliennya menyatakan di persidangan bahwa mereka tidak tahu bahwa "air ajaib" itu mengandung racun, tetapi mereka percaya bahwa Anujka memiliki semacam kekuatan gaib untuk membunuh orang menggunakan sihir.[9] Ramuan Anujka diperkirakan menewaskan antara 50 dan 150 orang.[2][7] Pada 1920-an, Anujka memiliki "agen penjualan" sendiri, seorang wanita bernama Ljubina Milankov, yang tugasnya adalah mencari klien potensial dan membawanya ke rumah Anujka.[3] Harga "air ajaib" Anujka berfluktuasi antara 2.000 dan 10.000 dinar Yugoslavia.[7] Pembunuhan Momirov dan LudoskiAnujka menjual "air ajaib" nya ke Stana Momirov pada Januari 1924 seharga 2.300 dinar.[3] Stana pernah menjadi kliennya dan Anujka telah memberinya obat-obatan herbal pada kesempatan lain. Stana memberikan ramuan itu kepada suaminya Lazar Ludoški, dan dia jatuh sakit dan meninggal setelah beberapa hari.[6][9] Stana kemudian menikah dengan pria lain dari desa yang sama. Polisi mencecar Stana, lalu Stana menuduh Anujka.[6] Anujka kemudian menjual air ajaibnya pada Desember 1926 kepada Sima Momirov dan istrinya Sofija, yang berniat membunuh ayah Sima yang berusia 70 tahun, Nikola Momirov. Menurut klaim mereka, Nikola adalah pecandu alkohol dan kasar terhadap anak-anak dan cucu-cucunya. Sofija mendengar tentang Anujka dari seorang wanita bernama Danica Stojić (atau Stajić), dan mereka menghubungi Anujka yang menjual air ajaibnya seharga 5.000 dinar.[4] Sofija menitipkan racun itu kepada Olga Sturza yang berusia 16 tahun, cucu Nikola, untuk memastikan Nikola benar-benar meminumnya. Nikola minum ramuan itu, lalu jatuh sakit, dan meninggal setelah 15 hari.[9] PengadilanPengadilan pertama Anujka dilakukan pada Juni 1914 di Bela Crkva karena menyediakan racun untuk pembunuhan, tetapi dia dibebaskan.[4][9] Ia ditangkap lagi pada 15 Mei 1928 pada usia 90.[2] Stana, Sofija dan Sima Momirov, Ljubina Milankov, Danica Stojić dan Olga Sturza ditangkap juga dan didakwa melakulan pembunuhan terhadap Nikola Momirov dan Lazar Ludoški.[10] Pihak berwenang lalu menggali mayat para korban untuk otopsi yang dilakukan di Universitas Beograd.[8][11] Persidangan dimulai pada Juni 1929 di Pengadilan Distrik di Pančevo, dan persidangan berlangsung pada 18 dan 19 Juni. Persidangan dilanjutkan pada 1 Juli ketika hasil penyelidikan dan pengujian sampel ditemukan di rumah Anujka, di mana pada saat itu jaksa dan pengacara memberikan pernyataan penutup. Jaksa menuntut hukuman mati untuk semua terdakwa kecuali Sturza, yang masih di bawah umur pada saat pembunuhan dan menuntut Sturza dengan hukuman penjara.[12] Sofija dan Sima Momirov membela diri di persidangan. Mereka mengklaim bahwa mereka tidak tahu bahwa "air ajaib" mengandung racun; mereka percaya bahwa itu hanya air biasa dan kematian Nikola disebabkan kekuatan gaib Anujka. Stana Momirov membela diri bahwa dia hanya ingin air ajaib itu untuk menyembuhkan suaminya dari alkoholisme dan dia tidak sadar air itu akan membunuh suaminya. Selama persidangan, Anujka terus-menerus membantah tuduhan, mengklaim bahwa dia tidak pernah menjual air ajaib dan bahwa seluruh kasus terhadap dirinya dikarang oleh Ljubina Milankov, yang ingin menyalahkan Anujka atas kejahatan yang dilakukannya sendiri. Sturza membela diri, mengklaim bahwa dia masih anak-anak pada saat pembunuhan dan dia mengaku tidak sadar air akan membunuh kakeknya; tetapi Sofija bersaksi bahwa Sturza sangat memahami seluruh Skenario yang Sofija dan suaminya buat.[9] Ahli forensik Dr. Branko Vurdelja bersaksi bahwa jejak arsenik ditemukan di tubuh kedua korban.[13] Putusan disampaikan pada 6 Juli 1929. Anujka dijatuhi hukuman 15 tahun penjara karena perannya dalam kedua pembunuhan.[4] Stana dan Sofija Momirov dijatuhi hukuman penjara seumur hidup sebagai pelaku utama. Sima Momirov dijatuhi hukuman 15 tahun, dan Ljubina Milankov 8 tahun. Sementara Olga Sturza dan Danica Stojić dibebaskan.[14] Naik bandingBaik jaksa penuntut dan terdakwa mengajukan banding ke Pengadilan Banding di Novi Sad, dan persidangan berlangsung pada tanggal 29 dan 30 November 1929. Jaksa menuntut hukuman mati bagi semua terdakwa.[4] Setelah beberapa pemeriksaan, Sima dan Sofija Momirov mengakui bahwa mereka mengetahui tentang racun itu sejak awal, meski semua terdakwa mendukung pernyataan mereka sebelumnya.[3] Vonis lalu dibacakan kembali pada 30 November 1929. Anujka dijatuhi hukuman 15 tahun penjara dengan kerja paksa.[15] Stana dan Sofija Momirov dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Hukuman untuk Sima Momirov meningkat dari 15 tahun menjadi seumur hidup, dan hukuman Ljubina Milankov ditambah dari 8 menjadi 10 tahun. Sturza dan Stojić kembali dibebaskan.[16] Akhir hayatAnujka dibebaskan pada usia 98 setelah menjalani delapan tahun penjara karena usia tua. Dia meninggal dua tahun kemudian di rumahnya di Vladimirovac pada usia 100 tahun.[2] Referensi
Pranala luar |