Paus Konon
Paus Konon (bahasa Latin: Conon) adalah Uskup Roma dan Paus Gereja Katolik dari tahun 686 hingga wafatnya pada tahun 687. Ia memimpin Gereja dalam masa yang singkat, namun pemerintahannya mencerminkan tantangan besar yang dihadapi Gereja pada abad ke-7. Dengan gaya hidup yang saleh dan sifatnya yang rendah hati, Paus Konon dikenang sebagai seorang yang memperjuangkan perdamaian dan kesatuan dalam gereja. Latar Belakang dan Kehidupan AwalKonon dilahirkan di Sisilia, namun tanggal kelahirannya tidak tercatat dalam sejarah. Ia merupakan putra seorang prajurit dari Trakia, sebuah wilayah yang saat itu berada di perbatasan Kekaisaran Romawi Timur. Sejak muda, Konon dikenal sebagai seorang yang memiliki semangat keimanan yang besar. Ia belajar di Roma dan menunjukkan dedikasi yang mendalam kepada kehidupan rohani. Pendidikan teologisnya yang mendalam membentuk dasar dari pelayanan pastoralnya. Sebelum menjadi Paus, Konon menjalani kehidupan sebagai imam yang setia dalam tugasnya. Ia dikenal sebagai seorang yang ramah dan terbuka terhadap semua orang, tanpa memandang status atau latar belakang. Pemilihan sebagai PausPada tahun 686, setelah wafatnya Paus Yohanes V, Gereja menghadapi perpecahan dalam proses pemilihan pemimpin baru. Kelompok klerus Romawi dan militer memiliki pandangan berbeda mengenai kandidat yang tepat. Dalam situasi yang penuh ketegangan ini, Konon muncul sebagai figur yang netral dan dapat diterima oleh kedua belah pihak. Konon dipilih sebagai Paus karena karakter pribadinya yang sederhana, kearifannya, dan kemampuan diplomatiknya. Ia dianggap sebagai sosok yang mampu meredakan konflik antara berbagai kelompok yang ada di dalam Gereja. Setelah terpilih, ia ditahbiskan sebagai Paus dengan penuh sukacita oleh umat. Kepemimpinan sebagai PausMasa pemerintahan Paus Konon hanya berlangsung selama satu tahun, tetapi ia tetap dikenang karena beberapa kebijakan pentingnya:
Wafat dan WarisanPaus Konon wafat pada tanggal 21 September 687. Ia dimakamkan di Basilika Santo Petrus, tempat peristirahatan para pemimpin Gereja Katolik Roma. Kepemimpinannya yang singkat meninggalkan warisan berupa perdamaian dan kestabilan di dalam Gereja. Setelah wafatnya, Gereja kembali menghadapi tantangan dalam pemilihan penggantinya, yang menghasilkan dua kandidat: Paus Sergius I dan Antipaus Teodorus. Perpecahan ini mencerminkan betapa kompleksnya situasi politik dan gerejawi di masa itu. PenghormatanWalaupun tidak dikanonisasi sebagai santo, Paus Konon dikenang dalam tradisi Gereja sebagai seorang pemimpin yang bijaksana dan sederhana. Ia menjadi teladan dalam menghadapi konflik dengan damai dan memperjuangkan persatuan di tengah tantangan.
Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia