Prof. Dr. dr. Azrul Azwar, M.P.H. (6 Juni 1945 – 1 April 2014) adalah seorang dokter dan ahli kesehatan masyarakat asal Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia dan Ketua STIKes Binawan (saat ini Universitas Binawan) Jakarta. Di lingkungan pemerintahan, Azrul pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, sedangkan di almamaternya, Universitas Indonesia, Azrul adalah Guru Besar Ilmu Kedokteran Komunitas dan pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Kimia Farma, Tbk, serta Komisaris Utama PT Indofarma, Tbk. Selain itu juga beliau merupakan putra daerah Sumatera Barat yang berasal dari Padang.
Kehidupan
Azrul lahir dari pasangan perantau Minangkabau. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1972). Kemudian ia memperdalam ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kedokteran pencegahan di universitas yang sama. Lima tahun kemudian, Azrul memperoleh gelar MPH dari School of Public Health, University of Hawaii. Pada tahun 1991-1996, ia menimba ilmu kembali dan memperoleh gelar doktor dalam ilmu kedokteran dengan hasil yudisium cumlaude.[1]
Pada tahun 1973 Azrul menikah dengan Dr. Rihna Azrul Azwar, teman se almamaternya, dan dikaruniai 3 orang putra, Aidil Nusantara, Ilham Samudera dan Imam Dirgantara, serta 3 orang cucu, semuanya puteri.
Kebiasaanya dalam menulis dituangkannya dalam beberapa judul buku dan artikel mengenai kesehatan. Selain itu, ia juga menulis beberpa novel, antara lain Dik Atun dan Mimi.[2] Menjadi Pemimpin Redaksi majalah kesehatan beberapa kali dijalaninya, seperti pada Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia. Di samping hobi menulis, ia juga aktif berorganisasi. Azrul pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI),[3] Ketua Umum Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), Ketua Umum Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI), Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, serta Ketua Umum Masyarakat Perlebahan Indonesia.
Azrul juga merupakan salah satu dokter asal Indonesia yang banyak terlibat dalam berbagai organisasi kesehatan dunia, antara lain menjadi konsultan World Health Organization (WHO), konsultan International Organization of Migration (IOM), Wakil Presiden Medical Association of ASEAN, Presiden World Medical Association (WMA), Presiden Confederation of Medical Association in Asia & Oceania (CMAAO), Ketua Umum Asean Scout Association for Regional Cooperation (ASARc) serta Ketua Umum Asean Regional Primary Health Care Cooperation (ARPAc)
Dugaan korupsi
Pada bulan Februari 2013, Azrul diperiksa untuk keperluan penyelidikan dalam kasus dugaan korupsi yang melanda Gerakan Pramuka Indonesia terkait permasalahan lahan di Bumi Perkemahan Cibubur.[4]
Meninggal Dunia
Azrul Azwar meninggal dunia pada 1 April 2014 di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta akibat kanker hati yang dideritanya sejak tahun 2005.[5] Azrul meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak.
Penghargaan
- Adi Jasa Utama, Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta
- First Class Citation Medal, Thailand Scout Organization, Bangkok
- Silver Hawk Medal, Japan Scout Association, Tokyo
- Tanda Kehormatan Melati, Gerakan Pramuka Indonesia, Jakarta
- Pingat Semangat Rimba Emas, Malaysian Scout Association, Kuala Lumpur
- Silver Lion Medal, Singapore Scout Association, Singapore
- Top Achievement Scout Medal, Association of Top Achievement Scout, Kuala Lumpur
- Friendship Award, Korean Scout Association, Seoul
Karya
Filmografi
- 5 Elang (2011) - produser eksekutif
Catatan kaki
Pranala luar