Asia Society merupakan organisasi nilaba yang memiliki konsentrasi pendidikan dunia tentang Asia. Asia Society memiliki beberapa pusat di Amerika Serikat (Manhattan, Wasington DC, Houston, Los Angeles, dan San Francisco) dan beberapa di bagian belahan dunia lain seperti di Hongkong, Manila, Mumbai, Seoul, Shanghai, Melborne, Zurich. Pusat-pusat ini diawasi oleh kantor pusat Lembaga di New York City, yang mana Asia Society mencakup museum yang memamerkan berbagai koleksi Asia dan berbagai macam bentuk karya dari banya negara di Asia dan Ocenia. Pada tahun 2021, Asia Society telah menunjuk Kevin Rudd seorang mantan Perdana Mentri Australia sebagai CEO dan Presidennya.[1]
Misi
Asia Society mendefenisikan kawasan Asia sebagai wilayah dari Jepang hingga Iran, dari Asia Tengah hingga Australia, Selandia Baru, dan Kepulauan Pasifik. Asia Society adalah organisasi non-profit, non-partisipan yang bertujuan untuk membangun kesadaran dalam berpolitik, bisnis, pendidikan, seni, dan budaya Asia melalui pendidikan. Organisasi ini mensponsori pagelaran seni, pertunjukan, film, kuliah, dan program untuk siswa dan guru. Program-program itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan fokus pada hak asasi manusia, lingkungan, kesehatan global dan posisi perempuan.
Fokus lainya dari Asia Society adalah menjelaskan aspek-aspek tentang asia kepada orang Amerika, dan Robin Pogrebin dari The New York Times mengatakan bahwa Asia Society dianggap sebagai instusi New York dengan cabang regional.[2] Pada tahun 2011 masyarakat memfokuskan kembali upaya untuk meningkatkan kemitraan antara orang Asia dengan Amerika dalam bisnis, budaya, pendidikan, dan kebijakan publik.[3]
Sejarah
Asia Society didirikan pada tahun 1956 oleh Jhon D. Rockefeller. Pada awalnya Asia Society dibentuk untuk mempromosikan pengetahuan yang lebih besar tenyang Asia di Amerika Serikat, hingga saat ini Asia Society dikenal dengan lembaga Global dengan kantor yang berada diseluruh Amerika dan Asia demi memenuhi mandat pendidikan melalui program lintas disiplin. Ketika ekonomi dan budaya saling berhubungan, program-program perhimpunan tetap diperluas demi mengatasi permasalahan Asia-Amerika. Dampak Globalisasi, dan keprihatinan yang mendesak di Asia termasuk hak asasi manusia, status perempuan, dan masalah lingkungan dan kesehatan global seperti HIV/AIDS.[4] Rekor organisasi tersebut disimpan di Rockefeller Archive Center di North Tarrytown, New York.[5]
Kepemimpinan
Pada 21 Mei 2013, Asia Society mengumumkan bahwa Wakil Ketua Forum Ekonomi Dunia Josette Sheeran, mantan Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP), pada 10 Juni 2013 akan menjadi presiden dan CEO ketujuh lembaga, Dan Washburn adalah Chief Content Officer.[6][7] Namun pada tahun 2021 Kevin Rudd dianggkat menjadi Presiden Asia Society ke delapan hingga sekarang.[8]
Kemitraan
Pada Mei 2020, selama pandemi Covid-19, Asia Society melakuka kemitraan dengan organisasi nirlaba pimpinan mahasiswa East Coast Coalition for Tolerance and Non-Descrimination dan the Rockefeller Fondation untuk menyelenggarakan forum virtual berjudul Standing Agains Racism in the Time of Covid.[9]