Republik Aramoana atau Aramoana-Te Ngaru merupakan sebuah bangsa mikro yang berdiri pada tanggal 23 Desember 1980 sebagai aksi protes penghancuran desa Aramoana dan desa Te Ngaru oleh otoritas setempat.
Sejarah
Rencana peleburan menyerukan penghancuran desa Aramoana dan Te Ngaru dan juga mengancam suaka margasatwa setempat. Menanggapi hal ini, penduduk setempat mengumumkan pemisahan diri mereka dari Selandia Baru pada tanggal 23 Desember 1980.
Kemudian mereka mendirikan sebuah pos perbatasan, duta besar perjalanan, paspor yang dicetak, sertifikat kewarganegaraan dan prangko.[1] Setelah selesai, mereka mulai mendirikan gerakan akar rumput untuk membangun kampanye nasional yang menentang pabrik peleburan. Kampanye tersebut menarik perhatian seniman seperti Ralph Hotere,[2] serta para konservasionis, dan peneliti warisan seperti Peter Entwisle.[3]
Konsorsium tersebut awalnya didukung oleh Pemerintah Selandia Baru,[4] mengusulkan untuk mensubsidi biaya listrik yang dibutuhkan dalam operasi smelter. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa populasi Selandia Baru meningkat serta pembengkakan harga listrik yang signifikan dalam jangka panjang. Namun, kampanye yang dilakukan oleh Aramoana dan para pendukungnya akhirnya memaksa pemerintah mundur dan mempertanyakan kelayakan ekonomi proyek tersebut.
Perkembangan ini dikombinasikan dengan penurunan harga aluminium di pasar komoditas dunia, akhirnya menyebabkan penarikan Alusuisse dari konsorsium pada bulan Oktober 1981.[5] Mitra yang tersisa gagal mengamankan modal investasi tambahan dan akhirnya meninggalkan proyek dan membuka jalan bagi reintegrasi damai Aramoana untuk kembali ke Selandia Baru. Usulan tersebut masih dikenang sebagai isu yang memecah belah.[6]
Lihat juga
Referensi
Pranala luar