Anti-balaka
Anti-balaka adalah kata yang digunakan untuk menyebut milisi Kristen dan animis[2] yang dibentuk di Republik Afrika Tengah setelah Michel Djotodia terpilih sebagai presiden. TerminologiAnti-balaka berarti "anti-parang" atau "anti-pedang" dalam bahasa Sango dan Mandja.[3][4] SejarahMilisi anti-balaka awalnya dibentuk tahun 1990-an sebagai pasukan pertahanan desa.[2][5] Pada bulan Maret 2013, Presiden François Bozizé (penganut Kristen) digulingkan dalam konflik Republik Afrika Tengah oleh koalisi pemberontak Séléka yang kebanyakan anggotanya adalah Muslim. Pemimpin Séléka, Michel Djotodia, kemudian menjadi presiden Muslim pertama di Republik Afrika Tengah.[6] Djotodia mengumumkan pembubaran Séléka pada bulan September 2013,[7] namun sebagian besar milisi menolak bubar.[4] Séléka dan anti-balaka pun terlibat dalam aksi kekerasan yang lama-kelamaan semakin parah,[4][8] termasuk serangan balasan terhadap orang-orang yang diyakini sebagai warga sipil. Karena warga Kristen memiliki gaya hidup sedenter dan warga Muslim bersifat nomaden, klaim lahan menjadi dimensi lain dalam ketegangan ini.[9] Bulan November 2013, PBB memperingatkan pemerintah RAT bahwa negaranya berisiko mengalami genosida[10] dan "mengarah ke kekacauan total".[11] Prancis menyebut bahwa RAT berada "di ambang genosida".[12] Tanggal 2 December 2013, pemerintah menuduh milisi anti-balaka telah membunuh 12 orang, termasuk anak-anak, dan mencederai 30 lainnya dalam serangan terhadap suku Fula Muslim di Boali.[13] Serangan ini terjadi di tengah-tengah konflik Republik Afrika Tengah era Djotodia. Karena terbiasa dengan perang dan pembantaian, milisi anti-balaka mulai melakukan serangkaian tindak kekerasan.[2] Pada tahun 2014, Amnesty International melaporkan adanya beberapa pembantaian yang dilakukan anti-balaka terhadap warga sipil Muslim sehingga memaksa ribuan penduduk Muslim untuk mengungsi ke luar RAT.[14][15] In September 2021 is Eugène Ngaïkosset, leier van die anti-balaka en voormalige lid van president François Bozizé, se in hegtenis geneem. Eugène Ngaïkosset word beskuldig van talle misdade in die CAR.[16] Lihat pulaReferensi
|