Dokter Boemiputra lulusan School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA)
Suami/istri
Raden Adjeng Sudijah
Anak
7
Orang tua
Raden Prajadiwirya (Ayah)
Raden Ayu Prajadiwirya (Ibu)
Raden Angka Prodjosoedirdjo (Banjarnegara, Jawa Tengah, 13 Desember 1887 - Banyumas, Jawa Tengah, 1975) adalah salah satu tokoh pendiri Boedi Oetomo.[1] Ia juga menerima gelar dokter Jawa dari School tot Opleiding van Inlandsche Artsen STOVIA-gelar ini diberikan untuk orang-orang Boemiputra setelah lulus dari STOVIA.
Riwayat hidup
Raden Anggoro Kasih Prodjosoedirdjo lahir 13 Desember 1887, dari pasangan Raden Prajadiwiryo dengan Raden Ayu Prajadiwiryo. Ia menempuh pendidikan di Holland Indische School (HIS) selama 7 tahun, dan Hoogere Burger School (HBS) selama 5 tahun. Kemudian melanjutkan sekolah di STOVIA pada 4 Januari 1904.
pada 30 Juli 1912, ia lulus dari STOVIA, dengan predikat cumlaude. Atas prestasinya itu, STOVIA menganugerahkan cinderamata berupa kuku macan, dan jam saku berantai dengan gantungan terbuat dari emas. Angka menikah dengan Raden Adjeng Sudijah, puteri dari pasangan Raden Purwasudirjo dengan Raden Ayu Samsirin Purwasudirjo. Keduanya dikaruniai 7 anak.
pada tahun 1949, Angka beserta beberapa dokter di Purwokerto mendirikan apotek Dwiwarna. Apotek yang didirikan dengan sahabatnya adalah apotek pertama di Purwokerto. Namun usahanya tidak berlangsung lama, pada tahun 1970 apotek dijual, karena para pemegang saham pindah dari Purwokerto dan menarik semua sahamnya.
Semasa hidupnya, ia sudah pernah bertugas di beberapa tempat, diantaranya di Pemalang, menangani pemberantasan penyakit frambosia tahun 1935, dan menangani penyakit malaria di Cilacap bersama UNICEF, pada tahun 1954.
Tahun 1967, ia membuat surat tertulis tentang kesaksian hidup mengenai pendirian Boedi Oetomo. Sebagai jawaban dari surat Sardjito yang menyaksikan pendirian Boedi Oetomo oleh para pelajar STOVIA pada 1908.
Saat usia 88 tahun, ia meninggal dunia dan dimakamkan di Pesarean Keluarga, Sokaraja, di samping makam isterinya yang meninggal lebih dulu, pada 1968 dalam usia 75 tahun.
^Para pendiri "Boedi OEtomo" : Para pelajar STOVIA, a.l. R. Soetomo, M. Goenawan, Moh. Saleh, M. Goembrek, dan R. Angka. Mereka adlah para pendiri Boedi Oetomo yang merupakan awal Kebangkitan Nasional.[1]