Nama aslinya adalah Jacques Anatole François Thibault. Ayah France adalah seorang penjual buku dan menyebut tokonya 'Librarie de France' – dari sinilah sang penulis mengambil nama marga. Sejak belia France sudah tertarik dengan buku dan membaca. Ia belajar di Collége Stanislas, di mana ia mulai bersikap anti-pendeta. Setelah gagal ujian sarjana muda beberapa kali, France akhirnya lulus dalam usia 20 tahun. Pada tahun 1860-an ia menjadi asisten ayahnya, lalu ia menjadi kataloger dan asisten penerbit di Bacheline-Deflorenne dan di Lemerre, dan ia juga bekerja sebagai guru.
Saat ayahnya pensiun, France menjalani sejumlah pekerjaan sebagai asisten editor. Ia menjadi anggota kelompok penyair Parnassian, Gautier, Catulle, Mendes, dll, dan membangun reputasi tinggi dalam lingkaran sastra. Selama Perang Prancis-Prusia, France bertugas sebentar di pasukan itu, dan terkejut dengan pertumpahan darah di Komune Paris tahun 1871.
Karier
Pada tahun 1875surat kabarLe Temps meminta France menulis serangkaian artikel kritik pada tulisan kontemporer. Ia memulai kolum mingguannya pada tahun berikutnya, yang diterbitkan antara 1889 dan 1892 dalam 4 jilid dengan judul La Vie Littéraire. Pada tahun 1876 France diangkat sebagai pustakawan asisten untuk Senat Prancis, sebuah kedudukan yang dipegangnya selama 14 tahun.
Sebagai novelis France membuat gebrakan dengan Le Crime de Sylvestre Bonnard. Seperti karyanya yang lain, buku ini menatap balik ke abad ke-18 sebagai zaman keemasan. Protagonisnya, seorang cendekiawan tua yang skeptis Sylvester Bonnard, merupakan yang pertama dari serangkaian tokoh fiktif, yang menampilkan watak pribadi France. Novel itu dipuji untuk prosanya yang elegan dan ironi yang membuatnya memenangkan sebuah penghargaan dari Académie française.
Antara tahun 1897-1901 France menulis 4 novel dengan judul l'Histoire contemporaine, sebuah laporan fiktif akan Belle Époque. Jilid pertama memperkenalkan persona France lain yang penting, monsieur Bergeret, seorang gurusekolah sementara. Pada tahun 1893 ia menerbitkan La Rôtisserie de la reine Pédauque. Ia memperkenalkan Jérôme Coignard, yang digunakan France sebagai kendaraan untuk kritik sosial dalam Les Opinions de Jérôme Coignard (1893). Selama 1890-an dan awal 1900-an France menganjurkan reformasi sosial dan menyerang kelemahan masyarakat kontemporer dan gereja. France menghentikan pekerjaan perpustakaannya di senat pada tahun 1890, dan dipilih ke Académie française pada tahun 1896.
Anatole France berperan penting dalam kasus Dreyfus (1896) dengan penulis lain, di depan mereka Émile Zola dengan artikel terkenalnya J'accuse. France mendiskusikan peristiwa itu dalam 4 jilid l'Histoire contemporaine, berjudul Monsieur Bergeret à Paris (1901). Ia merupakan orang pertama yang menandatangani manifestoEmile Zola, mengutuk dakwaan palsu atas pengkhianatan kepada Alfred Dreyfus, seorang kaptenYahudi, yang telah diangkat untuk melindungi perwira tinggi pasukan dari skandal korupsi yang tampak.
Kehidupan pribadi
France menikahi Valérie Guérin de Sauville pada tahun 1877 dan menerbitkan kumpulan cerita pertamanya pada tahun 1879. Pernikahan itu berakhir dengan perceraian pada tahun 1893, beberapa tahun setelah perselingkuhannya dengan Mme Arman de Caillavet (Leontine Lippmann), yang mengilhami fantasi Kristennya Thaïs (1890), yang berhubungan dekat dengan karya Gustave Flaubert, La Tentation de Saint Antoine. Les Lys Rouge (1894), adalah sebuah roman à clef yang mengisahkan hubungan mereka, dan mendapatkan kesuksesan tinggi. Ia memimpin salon Armand de Caillavet hingga kematiannya pada tahun 1910.
15 tahun terakhir kehidupan France ditandai dengan kesulitan pribadi, beberapa darinya diciptakannya sendiri. Puterinya Suzanne meninggal pada tahun 1917, kekasihnya Mme Arman, yang mulai dikhianatinya dengan wanita lain pada awal 1904, sakit parah dan meninggal pada tahun 1910. Ia menipu penjaga rumahnya, Emma Laprevotte, yang kemudian dinikahinya, dan seorang wanita Amerika Serikat yang kemudian ditinggalkan, bunuh diri pada tahun 1911.
Kematian
France meninggal pada tanggal 12 Oktober 1924, di Tours, di mana ia pindah setahun sebelumnya. Anggota pemerintahan Prancis berpangkat tertinggi menghadiri pemakamannya. Penyair Paul Valery menggantikan Anatole France dan mengucapkan amanat yang di luar kebiasaan. Alih-alih menyampaikan pujian padanya, ia malah menyerang.
Referensi
^Kurnia, Anton (2019). Ensiklopedia Sastra Dunia. Yogyakarta: Diva Press. hlm. 37. ISBN978-602-391-662-7.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)