Amadeo I (dalam bahasa Italia disebut Amedeo, atau kadang dilatinkan menjadi Amadeus) (30 Mei 1845 – 18 Januari 1890) adalah Raja Spanyol satu-satunya yang berasal dari Wangsa Savoy. Ia adalah anak kedua dari Raja Vittorio Emanuele II dari Italia dan lebih dikenal sebagai Adipati Aosta, karena dalam pemerintahannya sebagai raja hanya berjalan tiga tahun yakni dari 1870 hingga 1873.
Ia dipilih oleh Cortes sebagai Raja Spanyol pada 1870, menyusul penggulingan Ratu Isabella II, dan diambil sumpahnya pada tahun yang sama. Pemerintahan Amadeo berada dalam ancaman penggulingan oleh pendukung republik seperti Pemberontakan Carlist dari utara dan juga gerakan kemerdekaan Cuba. Ia turun takhta dan kembali ke Italia pada tahun 1873, dan Republik Spanyol Pertama dideklarasikan setelahnya.
Mendapat gelar Adipati Aosta sejak lahir, Amadeo mendirikan cabang Aosta di Kerajaan Italia yakni Wangsa Savoy, yang merupakan cabang wangsa junior secara jalur ayah yang diturunkan melalui Raja Umberto I yang memerintah Italia sejak 1900, namun cabang ini merupakan cabang wangsa senior dari cabang Kadipaten Genoa.
Pada tahun 1867, ayah Amadeo menyerah terhadap permintaan mendesak dari deputi parlemen Francisco Cassins agar Amadeo menikah dengan DonnaMaria Vittoria dal Pozzo. Sang Raja secara pribadi tidak menyetujui penjodohan ini dikarenakan keluarga mempelai wanita tidak sederajat dengan keluarga raja, ia berharap sebaiknya Amadeo bisa menikah dengan Putri Jerman.[1]
Meski memiliki gelar ningrat, Donna Maria Vittoria sebenarnya tidak lahir dari kalangan kerajaan. Ia hanya kerabat jauh dari penyandang gelar ningrat Piedmont. Ia sebenarnya adalah pewaris satu-satunya dari keberuntungan gelar milik ayahnya,[1] yang kemudian mewarisi gelar Adipati Aosta, lalu mendapat kemandirian untuk apanase dinasti dan izin-izin dari Raja Italia. Ibu Maria Vittoria, Louise de Mérode, cucu dari Pangeran de Rubempré dan Putri van Grimberghe, yang termasuk dalam salah satu dari wangsa ningrat Belgia, dan juga telah menikahi Principe della Cisterna pada tahun 1846 dalam pernikahan ganda dengan adiknya Antoinette de Mérode, yang menikah dengan Charles III, yang bergelar Pangeran Monako.[1]
Pada Maret1870, The Duchess menyerukan pada Raja untuk memprotes Amadeo karena ketidaksiapan dan keacuhannya dalam pernikahan ini, karena hal ini dapat menyebabkan dirinnya terluka hati dan malu. Namun Raja menjawab bahwa ia menganggap bahwa Maria Vittoria tidak memiliki hak untuk menentang kelakuan suaminya dan bahwa kecemburuannya tidak beralasan.[1]
Hari pernikahan Pangeran Amedeo dan Donna Maria Vittoria diwarnai oleh beberapa kejadian tragis seperti:
Seorang pengawal menembak dirinya sendiri.
Penjaga gerbang istana menggorok tenggorokannya.
Ajudan Raja meninggal setelah jatuh dari kudanya.
Matron busana pengantin gantung diri.
Seorang kolonel yang memimpin prosesi pernikahan pingsan lalu meninggal dunia karena demam matahari.[2]
Dan seorang kepala stasiun tergilas roda kereta bulan madu.[3]
Raja Spanyol
Setelah Revolusi Spanyol menggulingkan Isabella II, Cortes yang baru memutuskan untuk mempertahankan monarki di bawah dinasti yang baru. Adipati Aosta lalu dipilih menjadi Raja pada 16 November1870. Ia bersumpah berpegang teguh pada konstitusi di Madrid pada 2 Januari1871.
Pemilihan raja baru ini bertepatan dengan pembunuhan Jenderal Marqués de los Castillejos, penasehat utamanya. Setelah itu, Amadeo menyetujui memerintah dengan situasi yang jelas sulit, dengan keadaan politik Spanyol yang tidak stabil, konspirasi pendukung republik, gerakan Carlist, separatisme di Cuba, perselisihan internal, pemerintahan yang sembunyi-sembunyi dan ancaman pembunuhan.
Ia tidak dapat mengandalkan satu-satunya sokongan dari partai politik yang berhaluan progresif. Hal ini terjadi karena partai progresif ini terpecah menjadi dua kubu yakni pendukung monarki dan pendukung konstitusi, yang membuat semuanya semakin memburuk. Selain itu, pada tahun 1872 terjadi konflik kekerasan antar partai politik yang terus-menerus memuncak. Ada juga Gerakan Carlist yang muncul di region Basque dan Catalan. Setelah itu, gerakan mendukung pembentukan republik terjadi di banyak kota di seluruh negeri. Para personil angkatan bersenjata masuk ke dalam kekacauan, dan pemerintah menginstruksikan Raja untuk mendisiplinkan mereka.
Dengan kemungkinan memimpin tanpa dukungan yang menguntungkan, Amadeus mengeluarkan maklumat untuk menenangkan angkatan bersenjata dan kemudian segera turun takhta dari takhta Spanyol pada 11 Februari1873. Pada pukul sepuluh malam pada hari yang sama, Spanyol memproklamasikan diri sebagai republik.
Paska-turun takhta dan peninggalan
Merasa sangat tidak sanggup, mantan raja ini meninggalkan Spanyol dan kembali ke Italia, dimana ia kembali menjalani hidup dengan gelar Adipati Aosta. Republik Spanyol Pertama yang membuatnya turun takhta hanya bertahan satu tahun saja. Pada November 1874 Alfonso XII, putra dari Ratu Isabella II, menjadi Raja dengan Antonio Cánovas del Castillo, menjadi perdana menteri dari tahun 1873 hingga pembunuhannya pada 1897.
Amadeo kembali tinggal di Torino, Italia hingga kematiannya pada 18 Januari1890, kurang dari dua tahun setelah ia menikahi istri keduanya. Salah seorang kawannya, Puccini membuat sebuah elegi yang terkenal berjudul Crisantemi untuk mengenang Amadeo.[4]
^ abcdPollock, Sabrina (August 2006). "Spain's Forgotten Queen". European Royal History Journal. 9.4 (LII): pages 25–26.Pemeliharaan CS1: Teks tambahan (link)