Alklometason

Alklometason
Nama sistematis (IUPAC)
(7R,8S,9S,10R,11S,13S,14S,16R,17R)-7-Kloro-11,17-dihidroksi-17-(2-hidroksiasetil)-10,13,16-trimetil-7,8,9,11,12,14,15,16-oktahidro-6H-siklopenta[a]fenantren-3-ona
Data klinis
Nama dagang Aclovate
AHFS/Drugs.com monograph
MedlinePlus a604021
Kat. kehamilan C(US)
Status hukum ? (US)
Rute Topikal
Data farmakokinetik
Bioavailabilitas 3% sistemik (topikal)
Metabolisme Hati
Pengenal
Nomor CAS 67452-97-5 YaY
Kode ATC D07AB10 S01BA10
PubChem CID 5311000
DrugBank DB00240
ChemSpider 4470541 YaY
UNII 136H45TB7B YaY
ChEBI CHEBI:53776 YaY
ChEMBL CHEMBL1201361 N
Data kimia
Rumus C22H29ClO5 
SMILES eMolecules & PubChem
  • InChI=1S/C22H29ClO5/c1-11-6-14-18-15(23)8-12-7-13(25)4-5-20(12,2)19(18)16(26)9-21(14,3)22(11,28)17(27)10-24/h4-5,7,11,14-16,18-19,24,26,28H,6,8-10H2,1-3H3/t11-,14+,15-,16+,18-,19+,20+,21+,22+/m1/s1 YaY
    Key:FJXOGVLKCZQRDN-PHCHRAKRSA-N YaY

Alklometason adalah kortikosteroid sintetis untuk penggunaan dermatologis topikal yang memiliki sifat antiinflamasi, antipruritus, dan vasokonstriksi.[1]

Bakal obatnya yakni alklometason dipropionat awalnya dipasarkan dengan nama merek Aclovate oleh GlaxoSmithKline sebagai krim dan salep topikal. Namun sekarang versi generik obat tersebut tersedia.

Kegunaan dalam medis

Krim dan salep alklometason diindikasikan untuk meredakan penyakit kulit yang responsif terhadap kortikosteroid termasuk:

  • dermatitis atopik
  • eksim
  • psoriasis
  • dermatitis alergi
  • dermatitis kontak
  • dermatitis aktinik
  • alergi akibat ciuman
  • gatal kulit

Alklometason dapat digunakan pada bagian kulit yang sensitif (wajah, lipatan kulit), pada pasien anak-anak berusia 1 tahun atau lebih, dan pada pasien geriatri.

Kontraindikasi

  • hipersensitivitas terhadap alklometason atau bahan apa pun dalam bentuk farmasi
  • tuberkulosis kulit
  • cacar air
  • dermatitis perioral
  • jerawat
  • rosasea
  • luka terbuka
  • ulkus trofik
  • infeksi virus pada kulit
  • manifestasi kulit sifilis

Efek samping

Reaksi yang merugikan (kadang-kadang, kurang dari 1-2% kasus) meliputi:

  • rasa terbakar
  • gatal
  • eritema infektiosum
  • kemerahan pada kulit
  • xeroderma
  • iritasi kulit
  • jerawat
  • hipopigmentasi
  • biang keringat
  • folikulitis
  • atrofi putih
  • hipertrikosis
  • infeksi ulang pada kulit

Farmakologi

Alklometason menginduksi produksi lipokortin, yang secara formal dikenal sebagai aneksin, yang menghambat fosfolipase A2 – enzim yang bertanggung jawab untuk sintesis asam arakidonat. Tanpa oksidasi asam arakidonat; eikosanoid seperti prostaglandin, tromboksan, dan leukotriena tidak dapat diproduksi.

Alklometason juga menghambat pelepasan mediator pro-inflamasi dari leukosit (misalnya, sitokin, histamin, leukotriena, serotonin).

Formulasi

Alklometason tersedia dalam bentuk:

  • Krim topikal 0,05%
  • Salep topikal 0,05%

Referensi

  1. ^ "Alclometasone - FDA Prescribing Information". Drugs.com. Diakses tanggal 29 December 2017. 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41