Aksara resmi

Sebuah aksara resmi adalah sistem penulisan yang secara khusus dipilih untuk konstitusi dan/atau hukum lainnya. Biasanya aksara dipilih dari bahasa yang digunakan. Selain karena bahasa, penggunaan aksara juga dipengaruhi oleh budaya atau politik. Efek dari pemilihan ini juga berdampak pada edukasi,komunikasi dan beberapa aspek kehidupan lainnya.

Dibawah ini adalah aksara yang digunakan tiap negara. Tulisan yang dibuat miring adalah negara yang kurang diakui atau tidak diakui.

• Azerbaijan – Alfabet Azerbaijan
• Bangladesh – Aksara Bengali
• Brunei – Alfabet Latin (Latin) dan Abjad Jawi
• Ethiopia – Aksara Ge'ez
• Bosnia and Herzegovina:
  • Republika Srpska – Alfabet Kiril
• Republik Rakyat Tiongkok – Aksara Han sederhana^[1]
  • Hong Kong SAR – Aksara Han tradisional (de facto), Aksara Latin^[2]
  • Macau SAR – Aksara Han tradisional (de facto), Aksara Latin
  • Inner Mongolia – Aksara Mongolia, Aksara Han Sederhana
  • Tibet – Aksara Tibet, Aksara Han Sederhana
  • Xinjiang – Abjad Arab Uighur,^[3] Simplified Chinese
  • Guangxi – Aksara Zhuang, Aksara Han Sederhana
• Kroasia – Alfabet Latin Gaj^[4]
• Georgia – Aksara Georgia^{[butuh rujukan]}
• India – Devanagari
  • Hindi,^[5] Marathi, Sanskerta, Sindhi, Bahasa Bhojpuri, Bahasa Bhili, Bahasa Magahi, Oraon, Bahasa Dogri, Konkani – Devanagari
  • Urdu (juga di Pakistan) – Abjad Persia
• Kazakhstan – Alfabet Kiril (sebelum 2025) dan Alfabet Latin
• Korea (both) – Hangul (de facto)^[6] and Hanja (tradisional)^[7]
• Makedonia Utara – alfabet Makedonia^[8]
• Malaysia – Alfabet Latin, Abjad Jawi juga diakui.^[9]
• Moldova – Alfabet Latin^[10]
• Mongolia – Alfabet Kiril (Kiril Mongolia) dan Aksara Mongolia^[11]
• Montenegro – Alfabet Kiril dan Alfabet Latin^[12]
• Filipina – Alfabet Latin (de facto), Baybayin (tradisional)^[13][14]
• Rusia – Alfabet Kiril (alfabet Rusia)^[15]
• Serbia – Alfabet Kiril (Kiril Serbia)^[16]
• Taiwan^[17] – Aksara Han tradisional
• Turki – Alfabet Turki
• Vietnam – Latin Vietnam