Air Algérie Penerbangan 5017
Air Algérie Penerbangan 5017 (AH5017/DAH5017) yang dioperasikan oleh Air Algérie terbang dari Bandar Udara Ouagadougou ke Bandar Udara Houari Boumediene.[4][5] Pada 24 Juli 2014, pesawat hilang dari radar 50 menit setelah lepas landas.[6] Pesawat dinyatakan telah mengalami kecelakaan dengan membawa 110 penumpang dan 6 kru pesawat.[7] Presiden Prancis, François Hollande, dalam konferensi pers, menyatakan bahwa tidak ada korban selamat dari peristiwa tersebut. Kecelakaan ini merupakan kecelakaan dengan korban tewas terbanyak nomor 4 pada tahun 2014, setelah pesawat Boeing 777 yang ditembak jatuh di Ukraina, Malaysia Airlines Penerbangan 370 yang hilang di Samudra Hindia, dan Indonesia AirAsia Penerbangan 8501 yang jatuh di Selat Karimata,Indonesia. Kecelakaan ini akan diselidiki oleh Biro Penerbangan Sipil Prancis dan dipimpin oleh Badan Penerbangan Sipil Mali. HilangPukul 09:56 (UTC) tanggal 24 Juli, Air Algérie memulai pencarian pesawat tersebut.[8] Tipe pesawat dan jumlah penumpang tidak diketahui; sumber menyebutkan bahwa Penerbangan 5017 dioperasikan oleh Airbus A320 dengan 112 penumpang di dalam pesawat,[8] sementara klaim lain menyebutkan pesawat disewa dari SwiftAir, dengan 110 penumpang dan 6 kru pesawat. SwiftAir menyebutkan bahwa AH5017 adalah model MD-83 dengan kode registrasi EC-LTV,[butuh rujukan] yang telah dipesan beberapa hari lalu oleh Air Algérie.[9] Rute pesawat melewati wilayah Mali, dan dilaporkan hilang di sekitar Gao dan Tessalit.[10] Otoritas penerbangan Federal Aviation Administration memperingatkan setiap pesawat untuk tidak melewati wilayah Mali berhubung dengan konflik yang terjadi di sana.[2] Ahli meteorologi Prancis menginformasikan untuk menghindari petir yang terjadi di area tersebut.[11] Penemuan bangkai pesawatPasukan Prancis melaporkan telah mendeteksi reruntuhan pesawat di daerah antara Gao dan Kidal, di wilayah gurun yang sulit diakses.[3] Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keïta mengatakan reruntuhan telah ditemukan di gurun utara negara itu, antara Aguelhok dan Kidal.[12] Jenderal Gilbert Diendiere dari Tentara Burkina Faso mengatakan puing-puing pesawat berada di Gossi, Mali, sekitar 50 kilometer (31 mi) perbatasan utara dengan Burkina Faso.[13] Ada juga laporan dari puing-puing yang ditemukan di dekat kota Tilemsi di Mali, dengan para pejabat dari Aljazair, Burkina Faso, dan Prancis telah mengeluarkan rincian bertentangan.[14] PenumpangSekitar 116 penumpang di dalam pesawat, termasuk 52 orang berkebangsaan Prancis[15][16] dan 6 kru pesawat berkebangsaan Spanyol[17] berdasarkan informasi dari SwiftAir.[18] Berikut merupakan daftar kewarganegaraan penumpang beserta jumlahnya:
Setidaknya 33 penumpang dari warga negara Prancis merupakan tentara yang bekerja di Afrika dan Mali, beserta tiga agensi intellijen.[19] Seorang ketua senior Hezbollah yang akan melakukan bisnis di Senegal dan Burkina Faso juga dikabarkan menaiki pesawat naas tersebut. Sisanya merupakan warga negara Eropa Barat dan Afrika, yaitu Swiss, Inggris, Jerman, Luxemburg, Spanyol, Algeria, Mesir, dan negara kawasan Afrika Barat. Perwakilan dari Air Algérie di Burkina Faso, Kara Terki, menyatakan bahwa kebanyakan penumpang yang melakukan perjalanan akan melakukan transit di Eropa, Timur Tengah dan Kanada. Semua kru pesawat berkewarganegaraan Spanyol[20] Telah diketahui bahwa jumlah penumpang yang memegang kewarganegaraan ganda (Bipatride) tinggi. Satu penumpang berwarga negara Chile mempunyai kewarganegaraan ganda Prancis. Semua korban telah diidentifikasi pada tanggal 19 November dan siap untuk dipulangkan kepada keluarganya di negara masing-masing.[21] Sejumlah media menyatakan bahwa keponakan dari anak Fidel Castro, Mariela Castro, menaiki pesawat naas tersebut. Hal ini menyebabkan dunia maya dan berita menjadi "terkejut" dan "gempar". Setelah beberapa lama, hal tersebut disangkal oleh Mariela Castro sendiri, di mana ia sedang mengikuti rapat di Kuba. Berita mengenai Mariela Castro tersebut kemudian dicemooh dan kemudian dihapus dari dunia maya[22] Berikut merupakan daftar nama kru penerbangan 5017, sebagaimana dari Air Algerie:
Referensi
|