Afifi Fauzi Abbas (6 September 1956 – 30 September 2021)[1] adalah seorang ahli fikih, syariah, siyasah, perbandingan mazhab, ekonomi Islam, dan ilmu falak di Indonesia dari Sumatera Barat. Ia juga adalah Pimpinan Yayasan Wakaf Darulfunun El-Abbasiyah, Ketua Senat IAIN Bukittinggi, dan Ketua Muhammadiyah Lima Puluh Kota.
Afifi Fauzi Abbas adalah anak dari pasangan Buya Fauzi Abbas, dan Yuhaena. Beliau adalah cucu dari ulama pembaharu pendidikan Islam dan pengorganisasian dakwah Syekh Abbas Abdullah.[2]
Beliau pernah dipercaya sebagai Ketua Jurusan Jinayah Siyasah, Wakil Dekan Kemahasiswaan dan Wakil Dekan Administrasi Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Direktur Percetakan Dikdasmen Muhammadiyah.
Selain itu beliau juga adalah Pimpinan Yayasan Wakaf Darulfunun, Direktur Darulfunun Institute dan pengajar Ushuluddin di kelas Surau Darulfunun dan Kuliyyatul Muallimin.[2]
Organisasi & Sosial Kemasyarakatan
Beliau saat ini terlibat sebagai Ketua PDM Muhammadiyah Limapuluhkota,[5][6] anggota Majlis Tarjih & Tajdid PP Muhammadiyah[7] dan Ketua Senat IAIN Bukittinggi, pengalaman beliau juga pernah terlibat sebagai anggota Divisi Fatwa Majlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, anggota Bendahara Majlis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Direktur Penerbit dan Percetakan Dikdasmen PP Muhammadiyah,[8] anggota MUI, anggota LPOM MUI, peserta sidang Itsbat MUI, dan anggota ICMI.
Selain organisasi dakwah, beliau juga aktif dalam organisasi pergerakan dan sosial masyarakat, beliau adalah Pembina Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ciputat, Tokoh Masyarakat ASA (Perantau Sumatera) di Ciputat, Tokoh Masyarakat di Desa Pisangan, Ciputat, dan Wakil Ketua Yayasan Bhakti VII Koto Talago.
Riset Penelitian
Topik penelitian S2 dan S3 di IAIN Bukittinggi: Fiqih, Perbandingan Mazhab, Siyasah Syar'iyah, Ekonomi Syariah, Muamalah, Ilmu Falaq, Ushuluddin,
Topik penelitian di Darulfunun Institute: Studi Islam dan Peradaban, Pertanian dan Lingkungan Berkelanjutan, Energi dan Inovasi Teknologi, Industri Ekonomi Regional, Inisiatif, Kebijakan dan Keterlibatan Kolaboratif.
1st Muhammadiyah International Forum; Islam and Sustainable Development: Perspectives from Indonesian Muslim Society; Guild of Students’ Chambers Room, University of Birmingham; Birmingham, 2016[9][10][11][12]
Kemuhammadiyahan Berwawasan HAM; Afifi Fauzi Abbas; Maarif Institut, 2008
Masa lampau yang belum selesai: percikan pikiran tentang hukum dan pelaksanaan hukum; Busthanul Arifin, editor: Afifi Fauzi Abbas; 2007
Fikih Anti Korupsi Perspektif Ulama Muhammadiyah; Majlis Tarjid dan Tajdid PP Muhammadiyah; PSAP, 2006[15]
Fiqh on women from the perspective of Muhammadiyah, Majlis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam PP Muhammadiyah, 2005.[16]
Role of Majelis Tarjih Muhammadiyah in managing the controversy between Jaringan Islam Liberal who support pluralistic ideas and anti JIL followers in Indonesia. 2005[17]
Pendidikan Agama; Afifi Fauzi Abbas; UHAMKA Press, 2005
Pengantar Ilmu Hukum; Hasanuddin, Huzaimah Tahido Yanggo, Afifi Fauzi Abbas, Jainal Arifin, Asep Syaifuddin, Azharuddin, Bambang Catur, Abu Thamrin; Al-Husna Baru, Jakarta, 2004
Sejarah Pemikiran Dalam Islam; HM Amin Nurdin, Afifi Fauzi Abbas; Pustaka Antara, Jakarta: 1996
Tarjih Muhammadiyah dalam Sorotan; M Amin Suma, Afifi Fauzi Abbas; Jakarta, IKIP Muhammadiyah Press, 1995
Ijtihad sebagai basis Kebijakan Publik, Diskusi IKIP Jakarta, 1993[18]
Fikih dan Perubahan Sosial, Studi tentang Pembaharuan Fikih Islam; Afifi Fauzi Abbas; 1978
^"Musyda PDM Lima Puluh Kota". Suara Muhammadiyah (dalam bahasa Inggris). 2016-03-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-08. Diakses tanggal 2019-06-08.