Aegaeon/iːˈdʒiːɒn/, or Saturnus LIII (penamaan sementara S/2008 S 1) adalah satelit alami dari planet Saturnus. Satelit ini diperkirakan memiliki permukaan yang halus seperti Methone.
Gambar dari Aegaeon diambil oleh Cassini pada tanggal 15 Agustu 2008, dan penemuannya diumumkan pada tanggal 3 Maret 2009 oleh Carolyn Porco dari Cassini Imaging Science Team di bawah penamaan sementara S/2008 S 1.[4]
Aegaeon dinamakan berdasarkan hekatonkheire pada tanggal 5 Mei 2009.[6]
Orbit
Gambar busur Cincin G Saturnus dengan Aegaeon di dalamnya yang diambil oleh Cassini pada tahun 2008. Gambar ini diambil dalam waktu 10 menit.
Orbit Aegaeon berada pada bagian terang dari Cincin G Saturnus dan kemungkinan merupakan salah satu sumber utama dari cincin tersebut.[7] Serpihan yang mengenai Aegaeon membentuk percikan terang di dekan pinggiran bagian dalam, yang selanjutnya menyebar dan membentuk bagian cincin yang lain. Orbit Aegaeon berada dalam resonansi eksentrisitas korotasi dengan Mimas,[3] yang menyebabkan osilasi selama sekitar 4 tahun sepanjang kira-kira 4 km di bagian sumbu semi-mayor dan osilasi sebesar beberapa derajat di bagian bujur tengah. Aegaeon mengorbit Saturnus dengan jarak rerata 167.500 km dalam 0,80812 hari, dengan inklinasi sebesar 0,001° terhadap garis khatulistiwa Saturnus dan eksentrisitas sebesar 0,002.[4]
Karakteristik fisik
Aegaoen adalah satelit alami terkecil milik Saturnus di luar cincin dan memiliki bentuk yang sangat memanjang, dengan ukuran 1,4x0,5x0,4 km.[8] Pengukuran massanya menunjukkan bahwa Aegaeon memiliki massa jenis yang sangat rendah, kemungkinan besar karena bagian dalam yang sangat berpori dan berstruktur es.[5] Aegaeon memiliki albedo terendah di antara satelit Saturnus lainnya selain Titan, yaitu di bawah 0,15.[9] Ini kemungkinan terjadi karena material meteorit yang terdiri dari debu yang berada di cincin G atau permukaan penuh es Aegaeon telah terkikis dan hanya meninggalkan inti bagian dalam berbatunya.[9]
Eksplorasi
Wahana antariksa Cassini telah terbang melintasi Aegaeon dengan jarak lebih dekat dari 20.000 km selama empat kali, tapi hanya terlihat sekali sejak penemuannya pada tahun 2008. Pertemuan Cassini dengan Aegaeon pada tanggal 27 Januari 2010 dengan jarak 13.306 km memungkinkan Cassini untuk mengambil gambar Aegaeon dengan resolusi tertingginya.[9] Pada tanggal 19 Desember 2015, Cassini tidak dapat menangkap gambar apa pun pada terbang lintas dekat yang telah direncanakan.
Catatan
^Dihitung dari volume ekuivalen radius bola 0,33±0,06 km dari Aegaeon oleh Thomas, dkk. (2020)[5](hlm.2)
Referensi
^Noah Webster (1884) A Practical Dictionary of the English Language
^ abc"IAU Circular No. 9023". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-01. Diakses tanggal 2009-03-04.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcdefgThomas, P. C.; Helfenstein, P. (July 2020). "The small inner satellites of Saturn: Shapes, structures and some implications". Icarus. 344: 20. Bibcode:2020Icar..34413355T. doi:10.1016/j.icarus.2019.06.016. 113355.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcHedman, M.M.; Burns, J.A.; Thomas, P.C.; Tiscareno, M.S.; Evans, M.W. (2011). Physical Properties of the small moon Aegaeon (Saturn LIII)(PDF). European Planetary Space Conference. Icarus. 6. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 2 December 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)