Menurut Hakim–hakim 9, setelah Gideon meninggal, Abimelekh membujuk orang-orang Sikhem untuk mendukungnya menjadi pemimpin pengganti Gideon. Orang-orang kota itu memberinya uang 70 keping perak dari kuil Baal-Berit, dewa sembahan mereka. Dengan itu ia mengumpulkan "petualang-petualang dan orang-orang nekat" yang menjadi pengikutnya untuk membunuhi 70 orang saudaranya, anak-anak Gideon, di kota Ofra "di atas satu batu". Hanya Yotam, anak bungsu Gideon, yang berhasil bersembunyi dan lolos. Yotam mengecam penduduk Sikhem dan Abimelekh yang tidak memandang jasa Gideon, dan menyumpahi bahwa api akan memakan mereka. Abimelekh memerintah 3 tahun di Sikhem setelah kematian bapanya. Kemudian terjadi perpecahan antara Abimelekh dan penduduk Sikhem. Abimelekh membunuhi penduduk Sikhem di ladang dan di kota. Seribu orang mati dibakarnya di dalam menara Sikhem. Selanjutnya Abimelekh menyerang kota Tebes untuk merebutnya. Abimelekh berusaha menerebos ke dalam menara kota untuk membakarnya, tetapi ketika ia masih di depan pintu menara, seorang perempuan menimpakan batu kilangan ke atas kepalanya sehingga pecah. Malu kalau dikatakan ia dibunuh oleh seorang perempuan, Abimelekh menyuruh "Bujang pembawa senjatanya" untuk menghabisi nyawanya dengan sebilah pedang. Setelah melihat Abimelekh mati, semua orang Israel berhenti berperang dan pulang ke rumahnya masing-masing.
Artikel ini memadukan teks dari Jewish Encyclopedia 1901–1906 article "Abimelech" by J. Frederic McCurdy, Gerson B. Levi and Louis Ginzberg, sebuah terbitan yang kini berada di ranah publik.