Abdul Malik Buzaid atau lebih dikenal dengan nama Malik Bz (31 Desember 1941 – 15 Juni 2011) adalah seorang komposer musik-musik Melayu berkebangsaan Indonesia. Bersama Ida Laila, A. Rafiq, dan anggota lainnya, ia aktif dalam Orkes Melayu Sinar Kemala pimpinan A. Kadir.[2]
Biografi
Kehidupan awal
A. Malik Bz merupakan seorang keturunan Arab, ia adalah anak ke enam dari
tujuh saudara dari pasangan Aisyah dan Oemar Buzaid yang merupakan seorang guru di al-Irsyad. Keenam saudaranya yaitu Abdul Vozuld Buzaid, Abdul Aziz Buzaid, Abdul Rojak Buzaid, Nuning Buzaid, Luluk Buzaid, dan Faizah Buzaid.
Ketika berumur 10 tahun, Malik Bz sudah mulai ikut bermain Orkes Gambus al-Ittihad dengan memegang alat musik seruling di Sepanjang, Sidoarjo bersama Ali Alatas, teman semasa kanak-kanak. Malik mulai belajar musik kepada beberapa musisi seperti Urip Santoso dan Abu Bakar. Ketika menginjak usia 20 tahun, ia sempat mondok di rumah Abu Bakar untuk belajar Akordeon dan Biola dengan musik Keroncong. Setelah banyak menguasai instrumen ia akhirnya bisa menulis lagu. Lagu yang diciptakannya biasanya hasil dari pengamatan dalam kehidupan nyata. Selain menciptakan lagu, ia juga mengajar musik di salah satu Sekolah Tinggi Agama Islam di Sidoarjo. Malik juga menjadi penasehat PAMMI Jatim dan Artis Safari Jatim, dan aktif di FSB Jatim.[4]
Karier
Orkes Melayu Sinar Kemala
Bermarkas di Ampel, Kampung Arab yang ramai dekat Masjid kompleks ziarah Sunan Ampel di
Surabaya, A. Kadir membentuk grup musik Orkes Melayu Sinar Kemala (orkes melayu yang lebih condong ke irama Timur Tengah). Orkes tersebut adalah orchestra terbesar pada dekade 1960-an, dengan jumlah anggota mencapai 15-25 musisi (termasuk 4-6 penyanyi), dan dengan 4-6 pemain pemail biola. Instrumen tambahan termasuk akordeon, piano, gitar, mandolin, bas betot, klarinet, suling (suling bambu dan suling barat), terompet, trombon, dan perkusi (bongo, gendang, tamborin, marakas).
Kadir Bz merupakan salah satu anggota yang memegang alat musik akordeon dan piano. Selain itu ia juga berposisi sebagai pencipta lagu dalam keanggotaannya di Orkes Melayu Sinar Kemala sampai dibubarkannya pada tahun 1983.[6]
Sinar Bulan
Setelah bubarnya O.M. Sinar Kemala pada tahun 1983, pada tahun 1987, Malik Bz kemudian membuat sebuah grup musik Sinar Bulan dengan jumlah personel sekitar 25 orang. Jika di grup O.M Sinar Kemala Malik Bz sebagai pencipta lagu dan yang memegang alat musik Akordeon, pada grup Sinar Bulan ia mempunyai peranan penting, yaitu sebagai pemimpin sekaligus pencipta lagu dan pemegang alat musik Akordeon.
Solo karier
Setelah grup musik Sinar Bulan bubar pada tahun 1990, Malik Bz kemudian memutuskan untuk bersolo karier hingga wafatnya.
Meninggal
Malik Bz meninggal dunia dalam usia 69 tahun tepat pada hari Rabu, 15 Juni 2011 sekitar pukul 04.30. Ia meninggal dunia di kediamannnya di Kureksari, Waru, Sidoarjo. Malik meninggal karena terjatuh di kamar mandi dan langsung tidak sadarkan diri. Selain itu ia juga mempunyai riwayat penyakit gula (Diabetes).[8]
Diskografi
Beberapa lagu ciptaan A. Malik Bz pada awal kemunculan pada tahun 1960-2011 adalah sebagai berikut:
No
|
Tahun
|
Judul lagu
|
Jumlah
|
1
|
1960
|
Kisah Nan Lalu, Ayah Ibu, dan Setoran Bemo
|
3 lagu
|
2
|
1964
|
Keagungan Tuhan, Renungan Budjang, Terimalah, Air Mata Kekasih Penjual Koran, dan Semalam Suntuk
|
6 lagu
|
3
|
1969
|
Batas Jodoh, Maskawin Istri Baru, Minta Kawin
|
4 lagu
|
4
|
1970
|
Warung Kopi, Mertua Cerewet, Tertawan, Ada Gula Ada Semut, dan Aminah Mencari Jodoh
|
5 lagu
|
5
|
1973
|
Gadis Tetangga, Keadilan Tuhan, dan Ratu Sahara
|
3 lagu
|
6
|
1975
|
Nasib Pengangguran, Dunia Tak Selebar Daun Kelor, dan Insan & Seni
|
3 lagu
|
7
|
1978
|
Bercerai Kasih, Ujian Diri, Ku Sangka Anak Majikan, Kekuasaan Tuhan dan Karma
|
4 lagu
|
8
|
1981
|
Dibalik Senjuman, Tragedi Cinta, dan Semoga Bahagia
|
3 lagu
|
9
|
1985
|
Puk Ami-Ami, Mari Berpantun, Sungguh Kejam, dan Salam Manis
|
4 lagu
|
1
|
1990
|
Reog Ponorogo dan Tari & Lagu
|
2 lagu
|
1
|
1999
|
9 Wali Songo
|
9 lagu
|
1
|
2011
|
Bias Bestari dan Pelangi Senja
|
2 lagu
|
Lagu ciptaan Malik Bz yang populer di masyarakat yaitu "Keagungan Tuhan". Meski ia telah meninggal, lagu tersebut masih sering dinyanyikan hingga kini.[10] Lagu Keagungan Tuhan yang diciptakannya pada tahun 1964, telah dirilis dalam single oleh puluhan artis dan grup band, seperti versi Ida Laila yang merupakan artis pertama yang menyanyikan lagu Keagungan Tuhan, selanjutnya Hetty Koes Endang, Titiek Sandhora, Rita Effendy, D’LIoyd, Victor Hutabarat, Gigi dalam versi rock, dan Vidi Aldiano dengan membawakannya dalam versi R&B. Selain itu, ada sekitar 40 versi yang menyanyikan lagu "Keagungan Tuhan" ciptaan Malik Bz. Mulai dari pop, melayu, gambus, kasidah, shalawatan, rock, soul, R&B, dangdut, koplo, Sound track film, sampai iklan seluler.
Penghargaan
Berikut adalah daftar penghargaan yang pernah diterima A. Kadir Bz:[11]
- Penghargaan dari Menteri Kebudayaan, Belia dan Sukan Brunei Darussalam pada tahun 1994
- Penghargaan dari Imam Utomo selaku Gubernur Jawa Timur pada tahun 2004
- Penghargaan Anugerah Bhakti Musik Indonesia pada tahun 2005
- Penghargaan Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Artis, Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (DPP PAPPRI) pada tahun 2006
Lihat pula
Referensi
Catatan kaki
Bibliografi