Halaman ini berisi artikel tentang anak usaha AT&T, Inc yang awalnya dikenal dengan nama American Telephone and Telegraph Company. Untuk perusahaan yang dihasilkan dari akuisisi oleh SBC pada tahun 2005, lihat AT&T.
AT&T Corporation, awalnya bernama American Telephone and Telegraph Company, adalah anak usaha AT&T Inc. yang menyediakan layanan telekomunikasi suara, video, data, dan Internet, serta layanan profesional untuk perusahaan lain, konsumen, dan instansi pemerintah.
Sepanjang sejarahnya, AT&T pernah menjadi penyedia layanan telepon dan operator TV kabel terbesar di dunia. Pada masa kejayaannya di dekade 1950-an dan 1960-an, perusahaan ini mempekerjakan satu juta orang dan pendapatannya mencapai $3 milyar pada tahun 1950[3] ($34 miliar saat ini[4]) dan $12 milyar pada tahun 1966[5] ($95.9 miliar saat ini [4]).
Pada tahun 2005, AT&T dibeli oleh Baby Bell dan mantan anak usahanya, SBC Communications dengan harga lebih dari $16 milyar ($20.5 miliar saat ini[4]). SBC kemudian mengubah namanya menjadi AT&T Inc.
AT&T memulai sejarahnya sebagai Bell Patent Association, sebuah badan hukum yang didirikan pada tahun 1874 untuk melindungi paten milik Alexander Graham Bell, setelah ia menciptakan sistem telepon. Awalnya didirikan dengan hanya perjanjian verbal, perjanjian tersebut kemudian ditulis pada tahun 1875 untuk membentuk Bell Telephone Company.[6][7]
Pada tahun 1880, manajemen American Bell mulai mengerjakan proyek yang kemudian menjadi AT&T Long Lines. Proyek tersebut merupakan proyek pertama yang bertujuan untuk membangun jaringan telepon jarak jauh berskala nasional dengan struktur biaya yang layak secara komersial. Proyek tersebut kemudian didaftarkan sebagai sebuah badan hukum di New York dengan nama American Telephone and Telegraph Company pada tanggal 3 Maret 1885. Mulai dibangun dari New York City, jaringan telepon jarak jauh tersebut berhasil mencapai Chicago, Illinois pada tahun 1892,[8] dan kemudian terus dikembangkan, sehingga akhirnya membentuk sistem telepon berskala nasional. Pada tanggal 30 Desember 1899, American Bell menyerahkan asetnya ke anak usahanya, American Telephone and Telegraph Company (sebelumnya bernama AT&T Long Lines), karena peraturan perusahaan di Massachusetts sangat ketat, dan membatasi modal perusahaan hanya sebesar sepuluh juta dolar, sehingga menghambat pertumbuhan American Bell. Dengan demikian, AT&T pun menjadi induk untuk American Bell dan Bell System.[9]
AT&T terutama berbisnis di bidang penyediaan layanan telepon, walaupun bermitra dengan RCA, AT&T enggan melihat radio tumbuh, karena pertumbuhan radio dapat mengurangi minat masyarakat terhadap telepon. AT&T mendirikan stasiun radio WEAF di New York yang mereka sebut sebagai stasiun tol. AT&T tidak menyediakan program apapun di stasiun radio tersebut, namun tiap orang yang ingin menyiarkan pesan dapat membayar sejumlah biaya ke AT&T, dan kemudian pesan tersebut akan disiarkan. Studio milik stasiun radio tersebut pun awalnya hanya sebesar kotak telepon. Namun konsep stasiun radio tersebut tidak dapat bertahan lama, karena orang hanya akan membayar untuk menyiarkan pesan, jika mereka yakin bahwa stasiun radio tersebut memiliki pendengar. WEAF kemudian mulai menyediakan konten hiburan, dengan menyiarkan bakat yang dimiliki oleh pegawainya. Penolakan terhadap ekspansi AT&T ke bisnis radio dan National Broadcasting Company (NBC) menyewa jalur telepon jarak jauh milik AT&T untuk siaran mereka, membuat WEAF beserta jaringan afiliasinya akhirnya dijual ke NBC.[10]
Monopoli
Selama sebagian besar abad ke-20, AT&T memonopoli layanan telepon di Amerika Serikat dan Kanada melalui jaringan perusahaan yang disebut sebagai Bell System. Pada saat itu, perusahaan ini disebut sebagai Ma Bell.
Pada tanggal 30 April 1907, Theodore Newton Vail menjadi Presiden AT&T.[11][12] Vail yakin akan keunggulan sistem telepon tunggal dan AT&T pun mulai memakai slogan "Satu Kebijakan, Satu Sistem, Layanan Universal."[11][12] Slogan tersebut tetap dipakai hingga 70 tahun ke depan.[12]
Di bawah kepemimpinan Vail, AT&T mulai membeli sejumlah perusahaan telepon kecil, seperti Western Union telegraph.[11][12] Aksi tersebut pun menarik perhatian regulator antitrust. Untuk menghindari tuntutan antitrust, AT&T dan pemerintah federal kemudian meneken perjanjian yang dikenal sebagai Komitmen Kingsbury.[11][12] Pada Komitmen Kingsbury, AT&T dan pemerintah sepakat untuk memperbolehkan AT&T beroperasi sebagai sebuah monopoli. Walaupun AT&T rutin mendapat pengawasan dari regulator, status monopoli tetap dipertahankan hingga perusahaan ini dipecah pada tahun 1984.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat membuka kasus United States v. AT&T pada tahun 1974. Kasus tersebut dipicu oleh kecurigaan bahwa AT&T menggunakan laba dari anak usahanya, Western Electric untuk menyubsidi biaya jaringannya, yang merupakan pelanggaran hukum anti-trust.[13] Kasus tersebut akhirnya diakhiri secara damai pada tahun 1982, dan mengarah pada pembagian AT&T pada tanggal 1 Januari 1984 menjadi tujuh Regional Bell Operating Companies, yang biasa disebut sebagai Baby Bells. Ketujuh perusahaan tersebut adalah:
Ameritech, diakuisisi oleh SBC pada tahun 1999, kini menjadi bagian dari AT&T Inc.
BellSouth, diakuisisi oleh AT&T Inc. pada tahun 2006
NYNEX, diakuisisi oleh Bell Atlantic pada tahun 1996, kini menjadi bagian dari Verizon Communications
Pacific Telesis, diakuisisi oleh SBC pada tahun 1997, kini menjadi bagian dari AT&T Inc.
Southwestern Bell (kemudian SBC, kini AT&T Inc.), yang mengakuisisi AT&T Corp. pada tahun 2005
US West, diakuisisi oleh Qwest pada tahun 2000, yang kemudian diakuisisi oleh CenturyLink pada tahun 2011
Pasca pemisahan, bisnis utama dari perusahaan ini adalah AT&T Communications Inc., yang fokus menyediakan layanan telepon jarak jauh dan layanan non-RBOC lainnya.
AT&T kemudian mengakuisisi NCR Corporation pada tahun 1991. Pada tahun 1995, AT&T mengumumkan bahwa AT&T akan dibagi menjadi tiga perusahaan, yakni perusahaan manufaktur/riset dan pengembangan, perusahaan komputer, dan perusahaan jasa. NCR, Bell Labs, dan AT&T Technologies pun dipisah pada tahun 1997. Sebelum dipisah, nama AT&T Technologies diubah menjadi Lucent Technologies. Lucent resmi dipisah dari AT&T pada tahun 1996.
Pada tanggal 31 Januari 2005, salah satu "Baby Bell", yakni SBC Communications mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi "Ma Bell" AT&T Corp. dengan harga $16 milyar. Pada bulan Oktober 2005, SBC mengumumkan bahwa mereka akan berhenti memakai nama "SBC" dan akan memakai nama AT&T, serta simbol saham "T" di NYSE.
Akuisisi tersebut akhirnya disetujui pada tanggal 18 November 2005, dan SBC Communications pun mulai memakai nama "AT&T Inc." pada tanggal 21 November 2005, serta mulai memakai simbol saham "T" pada tanggal 1 Desember 2005.
Kantor pusat AT&T
Mulai tahun 1885 hingga 1910, AT&T berkantor pusat di Milk Street nomor 125, Boston. Kantor pusat AT&T kemudian dipindah ke New York City, tepatnya di 195 Broadway (dekat dengan lokasi lahan World Trade Center). Gedung tersebut awalnya dimiliki oleh Western Union, yang mana mayoritas sahamnya dipegang oleh AT&T hingga tahun 1913, saat AT&T menjual mayoritas saham Western Union sebagai bagian dari Komitmen Kingsbury.[12] Konstruksi gedung yang masih eksis hingga saat ini tersebut dimulai pada tahun 1912. Dirancang oleh William Welles Bosworth, yang memainkan peran penting dalam merancang Kykuit, wisma milik Rockefeller di utara kota Tarrytown, New York, gedung tersebut terbuat dari struktur baja modern dan dilapisi dengan eksterior bergaya Yunani, kolom Ionic setinggi tiga lantai yang terbuat dari granit Vermont membentuk delapan register di atas sebuah Doric.[14] Lobi AT&T Building merupakan salah satu lobi paling unik pada zamannya. Bukannya memakai dua lantai sekaligus sebagai lobi, mirip seperti Woolworth Building, Bosworth merancang lobi yang disebut sebagai "hypostyle hall", dengan kolom Doric penuh dimodelkan pada Parthenon. Bosworth berupaya menggabungkan tradisi klasik dengan kebutuhan gedung modern. Kolom bukan hanya elemen dekoratif, tetapi juga menciptakan ilusi sebagai penyangga nyata. Bosworth juga merancang kampus MIT dan wisma milik Theodore N. Vail di Morristown, New Jersey.
Pada tahun 1978, AT&T mulai memakai gedung baru di Madison Avenue nomor 550. AT&T Building baru tersebut dirancang oleh Philip Johnson dan langsung menjadi ikon gaya arsitektur pasca-modern baru. Gedung tersebut selesai dibangun pada tahun 1984, bersamaan dengan pemecahan Bell System. Gedung tersebut pun menjadi terlalu besar bagi AT&T, dan pada tahun 1993, AT&T menyewakan gedung tersebut Sony, yang kemudian membelinya.[15][16]
Divisi
AT&T, sebelum bergabung dengan SBC Communications, memiliki tiga perusahaan inti, yakni:
AT&T Alascom tetap menyediakan layanan di Alaska. Nama AT&T Communications diubah menjadi AT&T Communications – East, Inc. dan menyediakan layanan telepon jarak jauh serta beroperasi sebagai sebuah CLEC di luar wilayah operasi Bell Operating Companies yang dimiliki oleh AT&T. Perusahaan tersebut kini telah digabung ke dalam AT&T Corp. dan hampir semua anak usaha yang membentuk AT&T Communications tetap eksis. Sementara itu, AT&T Laboratories telah diintegrasikan ke dalam AT&T Labs, yang sebelumnya bernama SBC Laboratories.
Panggilan dan penjenamaan
AT&T juga dikenal sebagai "Ma Bell" dan terkadang disebut sebagai "Mother" oleh penggemar telepon. Saat melakukan mogok kerja, pekerja AT&T biasanya memakai kaos yang bertuliskan "Ma Bell is a real mother." Sebelum dipecah, masyarakat lebih familiar dengan nama "Bell System" daripada dengan nama AT&T. Sehingga setelah dipecah, perusahaan ini meluncurkan kampanye iklan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang nama AT&T. Sementara perusahaan yang dipecah, seperti Regional Bell Operating Companies atau RBOC kerap disebut sebagai "Baby Bells".
AT&T Globe Symbol,[17] logo AT&T yang dirancang oleh Saul Bass pada tahun 1983 dan awalnya digunakan oleh AT&T Information Systems, diciptakan karena perdamaian kasus United States v. AT&T mewajibkan AT&T untuk menghapus semua tuntutan atas penggunaan merek dagang Bell System. Logo tersebut terkadang juga disebut sebagai "Death Star", karena mirip dengan logo stasiun luar angkasa Death Star pada film Star Wars. Pada tahun 1999, logo tersebut diubah dari 12 garis menjadi hanya 8 garis. Pada tahun 2005, logo tersebut kembali diubah menjadi tiga dimensi oleh Interbrand, sehingga mirip seperti "kelereng", untuk digunakan oleh AT&T Inc.
^Jarzombek, Mark (2004). Designing MIT: Bosworth's New Tech. Boston: Northeastern University Press. hlm. 65–68. ISBN1555536190. OCLC55124376.
^Popik, Barry (September 25, 2005). "Chippendale Building (SONY building)". The Big Apple. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 12, 2019. Diakses tanggal December 6, 2006.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Massey, David. "Bell Logo History". Bell System Memorial. The Porticus Centre. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 30, 2011.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)