Ia dianggap sebagai salah satu penguasa Umayyah terlemah di Al-Andalus, dan ia hanya berkuasa atas ibu kota Kordoba dan daerah sekitarnya saja.
Ia merupakan seorang yang kejam, dan tidak segan-segan menyingkirkan orang-orang yang dianggapnya sebagai ancaman, bahkan dari keluarganya sendiri. Ia memerintahkan hukuman mati terhadap dua orang saudaranya, dan memerintahkan anaknya Al-Mutarrif untuk membunuh saudaranya sendiri Muhammad. Walaupun Al-Mutarrif melakukan perintah ini, beberapa tahun berikutnya ia-pun dihukum mati atas tuduhan pengkhianatan.
Namun Abdullah tidak berbakat dibidang pemerintahan, dan ia lebih tertarik untuk berburu. Sebagai akibatnya, Keamiran Kordoba mengalami kemunduran dahsyat dan daerah-daerah kekuasaannya banyak direbut oleh penguasa dan panglima setempat. Misalnya kota kedua terbesar Sevilla jatuh ke tangan Ibrahim bin Hajjaj.