Kereta api Madiun Jaya dan Madiun Jaya Ekspres (KRDI)
Kereta api Madiun Jaya Ekspres adalah layanan kereta api penumpang KRD yang pernah dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia dengan relasi Madiun–Solo Balapan–Yogyakarta dan sebaliknya.kereta api tersebut menggunakan rangkaian Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) buatan PT INKA, Madiun. SejarahMadiun Jaya (2009–2012)KA Madiun Jaya non-AC diresmikan oleh Menteri Perhubungan kala itu, Freddy Numberi, pada tanggal 19 Desember 2009. Pembiayaan produksi KRDI ini didanai APBN 2009 melalui Satuan Kerja Pengembangan Sarana Perkeretaapian senilai Rp30 miliar, dan diproduksi oleh PT INKA, Madiun. Menurut Numberi, KRDI ini akan "menjawab kebutuhan kereta di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur".[1] Mulanya melayani relasi Solo Balapan–Madiun sampai Kertosono pada awal pengoperasiannya tahun 2009,[1] tetapi sejak tanggal 12 Maret 2010 kereta ini dialihkan relasinya menuju ke Solo Balapan dengan dua kali perjalanan. Sejak 1 Juli 2010 kereta ini perjalanannya dilanjutkan sampai dengan Stasiun Yogyakarta, juga dengan dua kali perjalanan.[2] Madiun Jaya Ekspres (2011–2016)Kereta ini diluncurkan tanggal 20 Juni 2011 dengan menggunakan rangkaian KRDI AC buatan PT INKA. Kereta ini berangkat hanya sekali sehari. Kereta ini berhenti di stasiun-stasiun sepanjang rute Madiun-Yogyakarta. Dipatok harga Rp15.000,00 untuk Yogyakarta–Solo dan Yogyakarta–Sragen, serta Rp50.000,00 untuk Yogyakarta–Madiun, sekali jalan.[3] Madiun Jaya Ekspres sebenarnya masih berjalan bersama dengan Madiun Jaya non-AC. Pada 1 September 2011, KAI menambah perjalanan KA Madiun Jaya non-AC sehingga menjadi dua kali perjalanan dan Madiun Jaya Ekspres satu kali perjalanan.[4] Pada 2 Maret 2012, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) memasang dua pelindung kereta api otomatis (automatic train protection) pada KRDI Madiun Jaya.[5] Sebagai kereta rel tanpa cadangan atau rangkaian pengganti, KRDI ini umumnya akan batal beroperasi jika menjalani perbaikan kecil maupun besar, atau terjadi kerusakan pada sarana.[6] Karena tidak ada pengganti, jika dua KA tersebut batal jalan, pengguna jasa terpaksa harus menggunakan kereta api jarak jauh dengan tarif parsial atau tarif khusus, atau menggunakan moda transportasi lain.[7] Eko Budiyanto, yang kala itu menjadi Humas KAI Daop VI, mengatakan bahwa KRDI Madiun Jaya AC maupun non-AC, merupakan kereta komuter, sehingga masih diizinkan menjual tiket berdiri.[8] Pada Gapeka 2013, tercatat, hanya ada KA Madiun Jaya Ekspres yang beroperasi, dengan menggunakan satu rangkaian. Hampir sama dengan situasi sebelumnya, jika KA tersebut batal jalan, pengguna jasa terpaksa harus menggunakan kereta api jarak jauh dengan tarif parsial atau tarif khusus, atau menggunakan moda transportasi lain.[9] KRDI non-AC tersebut akhirnya dialihkan untuk operasional kereta api Arjuna Ekspres pada 4 November 2013.[10] Sementara itu, KRDI AC Madiun Jaya Ekspres masih eksis (meski terkadang bertukar rangkaian dengan KRDI lain) hingga akhirnya diajukan oleh KAI Daop VII Madiun untuk berhenti beroperasi permanen pada 15 Maret 2016, karena unit KRDI yang sering mogok.[11] Pada 10 Mei 2016, layanan kereta api Madiun Jaya Ekspres resmi dihentikan.[12] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia