Kereta api Pandalungan
Kereta api Pandalungan adalah layanan kereta api penumpang kelas eksekutif yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia dengan relasi Gambir–Jember melalui lintas utara Jawa (via Semarang Tawang–Surabaya Pasarturi). Dengan jarak tempuh 919 km melalui jalur tersebut dan waktu tempuh rata-rata 14 jam 15 menit, kereta api ini sempat menjadi kereta api antarkota dengan jarak tempuh terpanjang di Indonesia setelah kereta api Gajayana (jarak tempuh terjauh di jalur selatan Pulau Jawa) dan kereta api Ranggajati. Namun, sejak diperpanjangnya rute kereta api Blambangan Ekspres hingga Jakarta, posisi kereta api Pandalungan sebagai rute kereta penumpang terjauh di Indonesia kini sudah digantikan oleh kereta api Blambangan Ekspres dengan jarak tempuh sejauh 1,031 km yang menghubungkan ujung timur (Banyuwangi) dan ujung barat (Jakarta) Pulau Jawa. Rekor sebelumnya dipegang oleh kereta api Krakatau relasi Merak–Blitar pp dengan 965 km melalui jalur selatan Jawa sehingga menjadi kereta api satu-satunya yang pernah melintasi seluruh provinsi di Pulau Jawa. Asal-usul namaNama Pandalungan berasal dari asimilasi atau gabungan dari dua suku dan budaya yang berbeda, yaitu Jawa dan Madura yang berada di wilayah Oosthoek atau Tapal Kuda (sebutan wilayah Pulau Jawa bagian timur). Tidak hanya dalam segi bahasa dan logat saja yang membaur, namun kesenian-kesenian dan budaya hidup masyarakatnya pun turut membaur. Makna dari Kata "Pandalungan" adalah sebuah periuk besar (kawasan besar atau luas) yang di dalamnya menampung banyak kelompok etnis, serta melahirkan kebudayaan baru yang khas. Sejarah dan pengoperasianSebelum adanya kereta api Pandalungan, dahulu kereta api Sembrani pernah diperpanjang rutenya sampai Jember selama lima hari menjelang lebaran 2015 dan merupakan langkah PT KAI saat itu untuk mengantisipasi dampak erupsi Gunung Raung. Per 1 Juni 2023, KAI meresmikan kereta api baru dengan layanan kelas eksekutif, yaitu kereta api Pandalungan dengan melayani rute Gambir-Jember pp via jalur utara Pulau Jawa. Rangkaian yang digunakan adalah bekas dari rangkaian kereta api Sembrani Tambahan. Kereta api Pandalungan merupakan salah satu layanan kereta api yang menghubungkan dari Daop 1 Jakarta sampai ke Daop 9 Jember tanpa transit di Surabaya terlebih dahulu untuk yang berpergian dari Jakarta ke Jember maupun sebaliknya. Rangkaian kereta api ini terdiri dari delapan kereta penumpang kelas eksekutif, satu kereta pembangkit, satu kereta makan kelas eksekutif, dan satu kereta bagasi. Lokomotif CC203 sering digunakan sebagai lokomotif penarik kereta api ini, meskipun terkadang juga menggunakan lokomotif CC201, CC204, atau CC206. Per 20 Desember 2023, kereta api ini yang semula menggunakan rangkaian baja ringan produksi dekade 1990-an dan 2000-an, diganti dengan rangkaian baja ringan produksi tahun 2016 dan 2017 (dikenal sebagai new image) yang merupakan lungsuran dari kereta api Gajayana relasi Gambir–Malang melalui lintas selatan Jawa (via Purwokerto–Yogyakarta). Kemudian, seiring dengan perubahan rangkaian Kereta api Bima dan Kereta api Argo Semeru menjadi rangkaian baja nirkarat generasi baru (stainless steel new generation) mulai 5 Desember 2024, kereta api Pandalungan menggunakan rangkaian baja nirkarat produksi tahun 2018 dan 2019 yang merupakan lungsuran dari kedua kereta api tersebut. Stasiun pemberhentianKereta api Pandalungan melayani pemberhentian penumpang di stasiun-stasiun berikut. Mulai 17 Agustus 2023, kereta api ini juga melayani pemberhentian penumpang di Stasiun Klakah.
Legenda
GaleriWikimedia Commons memiliki media mengenai kereta api Pandalungan.
InsidenPada 14 Januari 2024, pukul 07:57 WIB, kereta api Pandalungan anjlok tepat di wesel sisi utara Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur. Insiden ini menyebabkan kemacetan di Jalan Raya Kludan dan Jalan Raya Perumtas, karena bagian belakang kereta menutup jalur. PT KAI Daerah Operasi 8 segera melakukan evakuasi terhadap lokomotif dan kereta depan yang anjlok untuk mengurai kembali lalu lintas kereta api di jalur kereta api Wonokromo–Bangil yang sempat terganggu.[2] Investigasi KNKT menyebut insiden ini diakibatkan oleh lidah kanan wesel tidak dapat terkunci, sehingga wesel tidak memiliki kedudukan saat dilewati KA tersebut.[3] Pada 1 Oktober 2024, pukul 08.50 WIB, kereta api Pandalungan relasi Gambir–Jember menabrak sebuah truk bermuatan pakan ternak di antara petak Stasiun Grati dan Stasiun Bayeman, tepatnya di sebelah barat Stasiun Bayeman, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Insiden ini menyebabkan kerusakan pada bagian depan lokomotif CC203 95 08. Tidak ada korban jiwa atas insiden tersebut, tetapi masinis, asisten masinis, dan satu petugas yang turut jalan di lokomotif kereta api Pandalungan mengalami luka-luka.[4][5] Lihat pula
Referensi
Pranala luar(Indonesia) Situs web resmi KAI dan jadwal kereta api |