Starbucks
Starbucks Corporation adalah sebuah perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 20.336 kedai di 61 negara, termasuk 13.123 di Amerika Serikat, 1.299 di Kanada, 977 di Jepang, 793 di Britania Raya, 732 di Tiongkok, 473 di Korea Selatan, 363 di Meksiko, 282 di Taiwan, 204 di Filipina, 164 di Thailand dan 500 di Indonesia.[6][2] Starbucks menjual minuman panas dan dingin; biji kopi; salad, sandwich panas dan dingin, kue kering manis, aneka camilan, dan barang-barang seperti gelas, dan tumbler. Melalui divisi Starbucks Entertainment dan merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film. Banyak di antara produk perusahaan yang bersifat musiman atau spesifik terhadap daerah tempat kedai berdiri. Es krim dan kopi Starbucks juga dijual di toko grosir. Sejak didirikan tahun 1971 di Seattle sebagai pemanggang dan pengecer biji kopi setempat, Starbucks meluas dengan cepat. Pada tahun 1990-an, Starbucks membuka kedai baru setiap hari kerja, satu tahap yang terus dilanjutkan sampai tahun 2000-an. Kedai pertama di luar Amerika Serikat atau Kanada dibuka pada pertengahan 1990-an, dan jumlah kedainya di luar negeri mewakili sepertiga dari total kedai Starbucks di seluruh dunia.[7] Perusahaan ini berencana membuka 900 kedai baru di luar Amerika Serikat pada tahun 2009,[8] dan telah menutup 300 kedai di Amerika Serikat sejak 2008.[9] SejarahPendirianKedai Starbucks pertama dibuka di Seattle, Washington, pada tanggal 30 Maret 1971 oleh tiga rekanan: guru bahasa Inggris Jerry Baldwin, guru sejarah Zev Siegl, dan penulis Gordon Bowker. Ketiganya terinspirasi oleh pengusaha pemanggangan kopi Alfred Peet, yang mereka kenal secara pribadi, untuk menjual biji kopi berkualitas tinggi beserta peralatannya.[10] Awalnya, perusahaan ini hendak diberi nama Pequod yang diambil dari nama kapal pemburu Moby-Dick, tetapi nama ini ditolak oleh sejumlah pendiri pendamping. Perusahaan ini akhirnya diberi nama sesuai nama mualim satu kapal Pequod, Starbuck.[11] Sejak 1971–1976, kedai pertama Starbucks berdiri di 2000 Western Avenue, kemudian direlokasi ke 1912 Pike Place.[12] Perusahaan ini hanya menjual kopi panggang dan tidak menjual minuman kopi.[13] Selama tahun-tahun pertama beroperasi, mereka membeli biji kopi hijau dari Peet's, kemudian mulai membeli langsung dari petani kopi. Penjualan dan perluasanTahun 1984, para pemilik asli Starbucks, dipimpin Jerry Baldwin, mengakuisisi Peet's.[butuh rujukan] Sepanjang 1980-an, total penjualan kopi di Amerika Serikat menurun, namun penjualan kopi spesial meningkat dan membentuk 10% pangsa pasar tahun 1989, dibandingkan dengan 3% pada tahun 1983.[14] Tahun 1986, perusahaan ini memiliki 6 toko di Seattle[14] dan mulai menjual kopi espresso.[15] Pada tahun 1987, para pemilik asli menjual Starbucks ke Howard Schultz yang mengganti merek sebagian kedai kopi Il Giornale miliknya menjadi Starbucks dan segera memperluas operasinya. Pada tahun itu pula, Starbucks membuka kedai pertamanya di luar Seattle di Waterfront Station, Vancouver, British Columbia, dan Chicago, Illinois.[16] Per 1989, terdapat 46 kedai di seluruh kawasan Northwest dan Midwest dan Starbucks memanggang lebih dari 2.000.000 pon (910.000 kg) kopi setiap tahun.[14] Saat penawaran umum perdana bulan Juni 1992, Starbucks memiliki 140 kedai dan penghasilan sebesar $73,5 juta, naik dari $1,3 juta pada tahun 1987. Nilai pasarnya mencapai $271 juta. 12% saham perusahaan dijual dan menghasilkan $25 juta yang akan membantunya menambah jumlah kedai selama dua tahun berikutnya.[17] Pada bulan September 1992, harga sahamnya naik 70% menjadi 100 kali laba per saham tahun sebelumnya.[13] Pasar dan produk baruKedai Starbucks pertama di luar Amerika Utara dibuka di Tokyo, Jepang pada tahun 1996.[18] Starbucks masuk Britania Raya tahun 1998 melalui akuisisi Seattle Coffee Company (saat itu berkantor pusat di Britania Raya dan memiliki 60 kedai) dengan nilai $83 juta[19] dan mengubah semua merek kedainya menjadi Starbucks. Pada bulan September 2002, Starbucks membuka kedai pertamanya di Amerika Tengah, tepatnya di Mexico City. Tahun 1999, Starbucks bereksperimen dengan makanan di wilayah Teluk San Francisco melalui sebuah jaringan restoran bernama Circadia.[20] Restoran-restoran ini kemudian ditutup dan diubah menjadi kafe Starbucks. Bulan Oktober 2002, Starbucks mendirikan perusahaan perdagangan kopi di Lausanne, Swiss untuk menangani pembelian kopi hijau. Semua bisnis terkait kopi lainnya terus dikelola dari Seattle.[21] Bulan April 2003, Starbucks menyelesaikan pembelian Seattle's Best Coffee dan Torrefazione Italia dari AFC Enterprises dengan nilai $72 juta. Persetujuan ini cuma menambahkan 150 kedai ke dalam kepemilikan Starbucks, tetapi menurut Seattle Post-Intelligencer bisnis grosirnya justru lebih menguntungkan.[22] Pada bulan September 2006, pesaingnya, Diedrich Coffee, mengumumkan bahwa mereka akan menjual sebagian besar kedai ecerannya ke Starbucks. Penjualan ini mencakup kedai jaringan Coffee People miliknya yang berpusat di Oregon. Starbucks mengubah merek semua kedai Diedrich Coffee dan Coffee People menjadi Starbucks, meski kedai Coffee People di Bandar Udara Portland tidak disertakan dalam penjualan ini.[23] Pada bulan Agustus 2003, Starbucks membuka kedai pertamanya di Amerika Latin, tepatnya di Lima, Peru.[24] Tahun 2007, perusahaan ini membuka kedai pertamanya di Rusia, sepuluh tahun setelah mendaftarkan merek dagang di sana.[25] Bulan Maret 2008, Starbucks membeli perusahaan produsen Clover Brewing System. Mereka mulai menguji sistem kopi "fresh-pressed" di beberapa kedai Starbucks di Seattle, California, New York, dan Boston.[26] Pada awal 2008, Starbucks membuat sebuah situs web komunitas, My Starbucks Idea, yang dirancang untuk mengumpulkan saran dan umpan balik dari pelanggan. Pengguna lain bisa mengomentari dan menilai saran tersebut. Jurnalis Jack Schofield menulis bahwa, "My Starbucks sekarang mungkin terlihat manis dan ceria, dan ini tidak mungkin terjadi tanpa penyensoran besar-besaran." Situs web ini menggunakan perangkat lunak Salesforce.[27] Pada bulan Mei 2008, sebuah program kesetiaan diluncurkan untuk pengguna terdaftar Starbucks Card (sebelumnya hanya kartu hadiah) yang menawarkan berbagai macam keuntungan seperti akses Internet Wi-Fi, bebas biaya untuk susu kedelai & sirup berperisa, dan isi ulang gratis untuk kopi seduh.[28] Sebuah toko di Seattle yang terkenal langsung menerapkan ide-ide baru perusahaan kembali dibuka pada musim gugur 2010 dengan desain interior baru, termasuk penempatan mesin espresso di tengah kedai.[29] Tanggal 14 November 2012, Starbucks mengumumkan bahwa mereka akan membeli Teavana dengan nilai $620 juta.[30] Kepemimpinan perusahaanOrin C. Smith adalah Presiden dan CEO Starbucks sejak 2001 sampai 2005. Ketua Starbucks, Howard Schultz, berbicara tentang bagaimana pertumbuhan tidak mencairkan budaya perusahaan[31] dan tujuan bersama kepemimpinan perusahaan ini adalah bertindak seperti sebuah perusahaan kecil. Pada bulan Januari 2008, Schultz kembali menjabat sebagai Presiden dan CEO setelah delapan tahun jadi Ketua, menggantikan Jim Donald, yang menjabat pada tahun 2005 dan diminta mengundurkan diri setelah penjualan perusahaan menurun tahun 2007. Schultz ingin mengembalikan "pengalaman Starbucks yang unik" di hadapan ekspansi perusahaan yang cepat. Para analis percaya bahwa Schultz harus menentukan cara mengelola harga bahan yang semakin tinggi dan persaingan berat dari jaringan makanan cepat saji murah, termasuk McDonald's dan Dunkin' Donuts. Starbucks mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan penjualan produk roti lapis sarapan yang awalnya akan diluncurkan di seluruh Amerika Serikat pada tahun 2008 untuk berfokus kembali pada kopi, namun seiring keluhan dari pelanggan jajaran produk roti lapis akhirnya dibiarkan ada.[32] Tanggal 23 Februari 2008, Starbucks menutup semua kedainya pada pukul 5:30–9:00 malam waktu setempat untuk melatih para baristanya.[33][34] ProdukStarbucks berhenti memakai susu dari sapi-sapi rBGH pada tahun 2007.[35] Pada Juni 2009, perusahaan ini mengumumkan akan merombak menunya dan menjual salad dan makanan panggang tanpa sirup jagung berfruktosa tinggi dan bahan-bahan artifisial.[36] Tindakan ini diharapkan menarik konsumen yang memperhatikan kesehatan dan biaya dan tidak akan memengaruhi harga jualnya.[36] Starbucks memperkenalkan jajaran merek paket kopi instan baru bernama VIA "Ready Brew" pada bulan Maret 2009. Produk ini pertama diluncurkan di New York City dengan pengujian produk di Seattle, Chicago, dan London. Dua rasa VIA pertama adalah Italian Roast dan Colombia, yang kemudian diluncurkan bulan Oktober 2009 di seluruh Amerika Serikat dan Kanada. Kedai-kedai Starbucks mempromosikan produk ini dengan "tantangan uji coba" buta terhadap kopi instan versus kopi seduh segar. Banyak orang tidak mampu membedakan kopi instan dan kopi seduh segar. Sejumlah analis memperkirakan bahwa dengan memperkenalkan kopi instan, Starbucks akan menurunkan nilai mereknya sendiri.[37] Starbucks mulai menjual bir dan anggur di sejumlah kedai di Amerika Serikat pada tahun 2010. Per April 2012, bir dan anggur tersedia di tujuh kedai dan banyak kedai lain yang meminta lisensi penjualannya.[38] Pada tahun 2011, Starbucks memperkenalkan ukuran cangkir terbesarnya, Trenta, dengan kapasitas 31 ons.[39] Bulan September 2012, Starbucks meluncurkan Verismo, mesin kopi prasmanan yang memakai cangkir plastik tersegel berisi kopi giling dan "keran susu" untuk latte.[40] Pada tanggal 10 November 2011, Starbucks Corporation mengumumkan bahwa mereka telah emmbeli perusahaan jus Evolution Fresh dengan nilai $30 juta dan berencana memulai bar jus pada pertengahan 2012, memasuki pasar yang dikuasai Jamba Inc. Kedai pertamanya dibuka di San Bernardino, California, sementara kedai di San Francisco akan dibuka pada awal 2013.[41] Tahun 2012, Starbucks mulai menjual jajaran minuman refresher dingin di kedai-kedainya yang berisi ekstrak biji kopi arabika hijau. Minuman tersebut berperisa buah dan mengandung kafeina, namun tidak memiliki rasa kopi. Salah satu proses ekstraksi kopi hijau Starbucks adalah merendam biji-biji tersebut di air.[42]
TehStarbucks memasuki pasar teh pada tahun 1999 ketika mereka membeli merek Tazo dengan nilai US$8,1 juta.[43][44] Pada akhir 2012, Starbucks menyatakan akan membeli Teavana dengan nilai US$620 juta.[45] Hingga November 2012[update], tidak ada pemasaran produk Starbucks di kedai-kedai Teavana, meski akuisisi ini memungkinkan ekspansi Teavana melampaui keberadaannya saat ini di mal-mal perbelanjaan.[44] Kualitas kopiKevin Knox bertugas menangani kualitas kopi di Starbucks sejak 1987 sampai 1993 menulis di blognya tahun 2010 tentang bagaimana George Howell, veteran kopi dan pendiri Cup of Excellence, terkejut dengan biji panggangan gelap yang dijual Starbucks pada tahun 1990.[26][46] Berbicara dengan New York Times pada tahun 2008, Howell menyatakan bahwa panggangan gelap yang dipakai Starbucks tidak memperdalam rasa kopi, namun malah menghancurkan nuansa rasanya.[26] Consumer Reports edisi Maret 2007 membandingkan kopi milik jaringan cepat saji Amerika Serikat dan menempatkan Starbucks satu tingkat di bawah McDonald's Premium Roast. Majalah ini menyebut kopi Starbucks "kuat, tetapi terbakar dan cukup pahit sampai-sampai mata Anda berair, bukannya terbuka lebar".[47] LokasiSaat iniPer Mei 2020, Starbucks berdiri di 79 negara di 6 benua dengan total 31.256 kedai.[2][48][49]
Pada tahun 2008, Starbucks melanjutkan ekspansinya dengan mendirikan kedai di Argentina, Belgia, Brasil, Bulgaria, Republik Ceko, dan Portugal.[16] Ekspansi Eropa dan Skandinavia dilanjurkan pada tahun 2009 di Polandia (April),[50] Utrecht, Belanda (Agustus), dan Bandar Udara Arlanda di luar kota Stockholm, Swedia (Oktober).[51] Tahun 2010, pertumbuhan pasar-pasar baru berlanjut. Per Mei 2010, Southern Sun Hotels South Africa mengumumkan mereka telah membuat persetujuan dengan Starbucks yang mengizinkan mereka membuka kedai di beberapa hotel Southern Sun and Tsonga Sun di Afrika Selatan. Persetujuan ini terwujud sebagian agar kedai Starbucks dibuka bersamaan dengan dimulainya Piala Dunia FIFA 2010 di Afrika Selatan.[52] Pada Juni 2010, Starbucks membuka kedai pertamanya di Budapest, Hungaria, dan pada bulan November kedai pertama di Amerika Tengah dibuka di ibu kota El Salvador, San Salvador.[53] Bulan Desember 2010, Starbucks membuka kedai pertamanya di laut, bekerja sama dengan Royal Caribbean International; Starbucks membuka kedai di atas kapal terbesar kedua milik Royal Caribbean, Allure of the Seas, yang juga merupakan kapal terbesar kedua di dunia.[54] Starbucks berencana membuka kedai ketiganya di Afrika, setelah Mesir dan Maroko, yaitu di Aljazair. Bekerja sama dengan perusahaan makanan Aljazair, Cevital, Starbucks akan membuka kedai pertamanya di Aljir.[55] Pada bulan Januari 2011, Starbucks dan Tata Coffee, perusahaan perkebunan kopi terbesar di Asia, merencanakan membentuk aliansi strategis yang membawa Starbucks ke India sekaligus membeli kopi yang bersumber dan dipanggang di pabrik Tata Coffee di Kodagu.[56] Meski sempat salah langkah tahun 2007,[57] pada Januari 2012, Starbucks akhirnya membentuk usaha patungan 50:50 dengan Tata Global Beverages, bernama Tata Starbucks Ltd., yang akan memegang kepemilikan kedai dan beroperasi dengan nama Starbucks Coffee "A Tata Alliance".[58] Starbucks sebelumnya pernah berupaya masuk India pada tahun 2007 melalui usaha patungan yang melibatkan waralaba Indonesia dan Kishore Biyani dari Future Group. Sayangnya, usaha patungan ini membatalkan rencana investasi asingnya dengan pemerintah India. Starbucks tidak menyebutkan alasan apapun tentang pembatalan ini.[59] Starbucks membuka kedai pertamanya di India, tepatnya di Mumbai, pada tanggal 19 Oktober 2012.[60][61][62] Bulan Februari 2011, Starbucks mulai beroperasi di Norwegia. Kedai pertamanya dibuka tanggal 8 Februari 2012 di Bandar Udara Gardermoen Oslo, dan menyuplai produk Starbucks ke toko-toko makanan di Norwegia. Bulan Oktober 2011, Starbucks membuka kedai lagi di Beijing, Cina, kali ini di aula keberangkatan internasional Terminal 3 Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing, dan menjadi kedai Starbucks ke-500 di Cina. Kedai Starbucks ini merupakan yang ke-7 di bandara Beijing. Perusahaan ini berencana memiliki 1.500 kedai di Cina pada tahun 2015.[63] Bulan Mei 2012, Starbucks membuka kedai pertamanya di Finlandia, tepatnya di Bandar Udara Helsinki-Vantaa, Vantaa.[64] Banyak toko buku yang memiliki kedai berlisensi Starbucks di dalamnya, termasuk Barnes & Noble di Amerika Serikat, Chapters-Indigo di Kanada (dioperasikan perusahaan), Jarir Bookstore di Saudi Arabia, Livraria Saraiva, Fnac di Brasil, dan B2S di Thailand.[butuh rujukan] Pada Oktober 2012, Starbucks berencana membuka 1.000 kedai di Amerika Serikat dalam kurun lima tahun selanjutnya.[65] Pada bulan itu juga, kedai Starbcks terbesar di Amerika Serikat dibuka di Ferguson Center, University of Alabama.[66]
BekasPada tahun 2003, Starbucks menutup keenam kedainya di Israel karena "tantangan operasional" dan "lingkungan bisnis yang tidak ramah."[67][68] Kedai Starbucks di bekas istana kekaisaran di Beijing ditutup pada bulan Juli 2007. Kedai ini telah menjadi sumber kontroversi sejak dibuka tahun 2000 oleh para pemrotes yang keberatan bahwa keberadaan perusahaan Amerika Serikat di tempat tersebut "menginjak-injak budaya Cina."[69][70] Bulan Juli 2008, perusahaan ini menyatakan menutup 600 kedai milik perusahaan yang merugi dan memotong rencana ekspansi di Amerika Serikat meski sedang terjadi kekacauan ekonomi.[71][72] Pada 29 Juli 2008, Starbucks menghapus 1.000 pekerjaan non-ritel sebagai bagian dari upayanya menyegarkan kembali merek ini dan menaikkan labanya. Dari penghapusan tersebut, 550 orang di-PHK dan sisanya belum terisi.[73] Penutupan dan pemutusan hubungan kerja ini efektif mengakhiri masa pertumbuhan dan ekspansi perusahaan yang dimulai pada pertengahan 1990-an. Starbucks juga mengumumkan pada Juli 2008 bahwa mereka menutup 61 dari 84 kedainya di Australia pada bulan selanjutnya.[74] Nick Wailes, pakar manajemen strategis dari University of Sydney, berkomentar bahwa "Starbucks tidak benar-benar memahami budaya minum kopi di Australia."[75] Bulan Januari 2009, Starbucks menyatakan menutup 300 kedai yang merugi dan menghapus 7.000 jabatan. CEO Howard Schultz juga mengumumkan bahwa ia mendapatkan persetujuan dewan tentang pengurangan gajinya.[76] Secara keseluruhan, sejak Februari 2008 sampai Januari 2009, Starbucks menghapus 18.400 lowongan pekerjaan di Amerika Serikat dan menutup 977 kedainya di seluruh dunia.[77] Bulan Agustus 2009, Ahold menyatakan menutup dan mengubah merek ke-43 kedai berlisensi Starbucks di supermarket Stop & Shop dan Giant milik mereka di Amerika Serikat. Akan tetapi, Ahold belum meninggalkan konsep lisensi Starbucks; mereka berencana membuka 5 kedai berlisensi baru pada akhir 2009.[78][79] Bulan Juli 2012, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka mulai menutup kedai-kedai yang merugi di Eropa secepatnya.[80] Kedai tak bermerekPada tahun 2009, sedikitnya tiga kedai di Seattle dicabut merek dan logonya dan diubah menjadi kedai kopi lokal yang "terinspirasi oleh Starbucks."[81][82] CEO Howard Schultz mengatakan kedai-kedai tak bermerek tersebut adalah "laboratorium Starbucks".[83] Kedai pertama, 15th Avenue Coffee and Tea, dibuka bulan Juli 2009 di Capitol Hill. Kedai ini menyediakan anggur dan bir, serta berencana mengadakan musik langsung dan pembacaan syair.[84] Meski kedai-kedai ini dijuluki "Starbucks tak terlihat"[81][85] dan dikritik sebagai "pencucian lokal",[86] Schultz mengatakan bahwa, "Kami menyembunyikan merek untuk mencoba hal-hal baru di kedai tersebut yang kami rasa tidak pantas untuk Starbucks."[83] Kedai otomatisStarbucks memiliki sistem otomatis di sejumlah daerah. Mesin-mesin ini memiliki 280 kemungkinan kombinasi minuman yang bisa dipilih. Mesin tersebut menggunakan layar sentuh dan pelanggan bisa bermain sambil menunggu pesanan mereka.[87] FasilitasAkses Internet Wi-Fi bervariasi di sejumlah daerah. Pemegang kartu di AS & Kanada bisa mengakses Internet selama 2 jam melalui AT&T Inc. di Amerika Serikat dan Bell Canada di Kanada. Di Jerman, pelanggan mendapat akses Wi-Fi gratis selama 2 jam melalui BT Openzone. Di Swiss dan Austria, pelanggan mendapat akses selama 30 menit dengan kartu hadiah melalui T-Mobile. Pada September 2009, Starbucks di Britania Raya meluncurkan Wi-Fi gratis di hampir semua kedainya. Pelanggan yang memiliki Starbucks Card bisa masuk log ke Wi-Fi kedai secara gratis disertai rincian kartunya, sehingga menambah keuntungan program kesetiaan seperti di Amerika Serikat.[88] Mulai Juli 2010, Starbucks menawarkan Wi-Fi gratis di semua kedainya di Amerika Serikat melalui AT&T dan informasi melalui kerja sama dengan Yahoo!. Ini adalah upaya agar lebih bersaing dengan jaringan kedai setempat, yang sudah lama memberikan Wi-Fi gratis, serta McDonald's, yang mulai menawarkan akses gratis serupa pada tahun 2010.[89] Tanggal 30 Juni 2010, Starbucks mengumumkan akan mulai menawarkan akses Internet tanpa batas dan gratis melalui Wi-Fi kepada pelanggan di semua kedai perusahaan di Kanada mulai 1 Juli 2010.[90] Starbucks di IndonesiaSaat ini ada lebih dari 500 gerai Starbucks di Indonesia yang dikelola oleh PT Sari Coffee Indonesia, anak usaha PT MAP Boga Adiperkasa Tbk.[91] Gerai pertamanya dibuka pada 17 Mei 2002 di Plaza Indonesia, yang disusul pembukaan ratusan gerai lainnya di berbagai daerah. Adapun produk yang dijual seperti aneka minuman kopi dan makanan ringan seperti roti maupun kue. Pada umumnya citra Starbucks yang melekat di masyarakat Indonesia adalah sebagai tempat "ngopi" yang eksklusif, mahal dan berkelas, jika dibandingkan usaha sejenis seperti warung kopi.[92] PemasaranLogoPada tahun 2006, Valerie O'Neil, juru bicara Starbucks, mengatakan bahwa logo ini bergambar "putri duyung berekor ganda, atau siren sebagaimana dalam mitologi Yunani".[93] Logo perusahaan berubah seiring waktu. Pada versi pertama, logo ini didasarkan pada potongan kayu "Norse" abad ke-16,[94] siren Starbucks telanjang atas dan menampilkan dua ekor ikannya dengan jelas.[95] Gambar ini juga memiliki tekstur visual yang kasar dan dimirip-miripkan dengan melusine.[96] Pada versi kedua, dipakai tahun 1987–92, buah dada siren tertutupi oleh rambutnya, tetapi pusarnya masih terlihat. Ekor ikannya juga agak terpotong, dan warna utamanya diganti dari cokelat ke hijau, sesuai almamater Bowker, yaitu University of San Francisco.[97] Pada versi ketiga, dipakai antara 1992 dan 2011, pusar dan buah dadanya tidak terlihat sama sekali, dan hanya sebagian ekornya yang terlihat. Logo "potongan kayu" yang asli hanya dipakai oleh kantor pusat Starbucks di Seattle. Pada awal September 2006 dan lagi pada awal 2008, Starbucks sementara memperkenalkan kembali logo aslinya berwarna cokelat untuk cangkir minuman panas. Starbucks menyatakan ini dilakukan untuk menunjukkan warisan perusahaan dari kawasan Pacific Northwest sekaligus merayakan 35 tahun operasinya. Logo lama ini memunculkan kontroversi akibat penampilan siren yang telanjang dada,[98] namun pergantian sementara ini sedikit mendapat perhatian media. Starbucks juga mendapat kritik serupa ketika memperkenalkan kembali logo tersebut pada tahun 2006.[99] Logo ini diubah ketika Starbucks memasuki pasar Saudi Arabia pada tahun 2000 dengan menghapus siren dan membiarkan mahkotanya,[100] seperti yang dilaporkan dalam kolom pemenang Hadiah Pulitzer karya Colbert I. King di The Washington Post tahun 2002. Perusahaan ini mengumumkan tiga bulan kemudian bahwa mereka akan memakai logo internasional di Saudi Arabia.[101] Bulan Januari 2011, Starbucks menyatakan akan membuat perubahan kecil terhadap logo perusahaan, menghapus tulisan Starbucks yang mengelilingi siren, memperbesar sirennya, dan memberi warna hijau.[102]
KemitraanStarbucks setuju bekerja sama dengan Apple untuk berkolaborasi dalam penjualan musik sebagai bagian dari "pengalaman Starbucks". Pada bulan Oktober 2006, Apple menambahkan fitur Starbucks Entertainment ke iTunes Store, menjual musik yang diputar di kedai-kedai Starbucks. Pada September 2007, Apple mengumumkan bahwa para pelanggan bisa menelusuri iTunes Store di Starbucks menggunakan Wi-Fi di Amerika Serikat (tanpa perlu masuk log ke jaringan Wi-Fi), dan dikhususkan pada pengguna iPhone, iPod touch, iPad, dan MacBook. iTunes Store secara otomatis akan mendeteksi lagu yang saat itu diputar di Starbucks dan menawarkan pengguna kesempatan mengunduhnya. Sejumlah kedai memiliki layar LCD disertai nama penyanyi, lagu, dan informasi album lagu yang sedang diputar. Fitur ini diluncurkan di Seattle, New York City, dan San Francisco Bay Area, dan diluncurkan di sejumlah kedai pada tahun 2007–2008.[103] Pada musim gugur 2007, Starbucks juga mulai menjual unduhan digital dari album-album tertentu melalui iTunes. Starbucks memberikan 37 lagu secara gratis melalui iTunes sebagai bagian dari promosi "Song of the Day" tahun 2007, dan kartu "Pick of the Week" sekarang tersedia di Starbucks untuk dipakai mengunduh satu lagu secara gratis. Sejak 2011, Starbucks juga memberikan kartu "Pick of the Week" untuk mengunduh aplikasi dari App Store. Aplikasi Starbucks tersedia di iPhone App Store. Mulai 1 Juni 2009, program berita pagi MSNBC Morning Joe dipersembahkan oleh Starbucks dan logo acaranya berdampingan dengan logo perusahaan. Meski pembawa acaranya sempat mengonsumsi kopi Starbucks saat siaran langsung "Gratis" atas nama presiden MSNBC Phil Griffin, pemasaran ini tidak berbayar pada saat itu.[104] Tindakan ini mendapat beragam tanggapan dari organisasi berita lain, ada yang memandangnya kerja sama cerdas pada masa kekacauan ekonomi sekaligus permainan terhadap standar jurnalistik.[105] Parodi dan pelanggaranLogo Starbucks selalu menjadi target parodi dan peniruan. Perusahaan ini sendiri telah mengajukan tuntutan hukum terhadap pihak-pihak yang dianggap melanggar properti intelektualnya. Pada tahun 2000, kartunis Kieron Dwyer asal San Francisco dituntut oleh Starbucks karena melanggar hak cipta dan merek dagang setelah membuat parodi logo sirennya dan meletakkannya di sampul salah satu komiknya; kemudian di gelas kopi, baju, dan stiker yang dijual melalui situs webnya dan konferensi komik. Dwyer merasa karena karyanya berupa parodi, ia dilindugi oleh hak kebebasan berbicara di bawah hukum Amerika Serikat. Kasus ini akhirnya diselesaikan di luar pengadilan, karena Dwyer mengaku tidak mampu membayar untuk sidang pengadilan melawan Starbucks. Hakim setuju karya Dwyer berupa parodi dan mendapat perlindungan konstitusional; namun ia tetap dilarang mengambil untung dari gambar yang mirip dengan logo siren Starbucks. Dwyer juga diizinkan menampilkan gambar ini sebagai bentuk kebebasan berbicara, namun tidak menjualnya.[106] Dalam kasus serupa, sebuah toko di New York yang menjual stiker dan kaus berlogo Starbucks ditambah kata-kata "f—k off" dituntut oleh perusahaan ini tahun 1999.[107][108] Situs web anti-Starbucks, starbuckscoffee.co.uk, yang mendorong orang-orang mengubah logo Starbucks[109] dibeli oleh Starbucks pada tahun 2005,[110][111] namun muncul lagi di www.starbuckscoffee.org.uk. Sejumlah toko buku dan situs Kristen di Amerika Serikat menjual kaus yang menampilkan logo yang sirennya diganti menjadi Yesus dan kata-kata "Sacrificed for me" di pinggirannya.[112] Kasus lain yang dimenangkan Starbucks adalah kasus melawan jaringan kedai Xingbake di Shanghai, Cina, atas pelanggaran merek dagang pada tahun 2006. Jaringan kedai tersebut memakai logo hijau putih dengan nama yang dalam bahasa Cina terdengar mirip Starbucks.[113] Starbucks tidak membuka kedai setelah mendaftarkan merek dagangnya di Rusia pada tahun 1997. Seorang pengacara Rusia berhasil mengajukan permintaan pembatalan merek dagang tersebut pada tahun 2002. Ia kemudian mendaftarkan nama ini untuk sebuah perusahaan di Moskwa dan menetapkan $600.000 sebagai harga penjualan merek dagang ini ke Starbucks, tetapi ditolak pada bulan November 2005.[25] Pada tahun 2003, Starbucks mengirim surat perintah penghentian usaha kepada "HaidaBucks Coffee House" di Masset, British Columbia, Kanada. Kedai ini dimiliki sekelompok pemuda Haida yang biasa disebut "bucks". Setelah dihujani kritik, Starbucks mencabut tuntutannya setelah HaidaBucks menghapus "Coffee House" dari namanya.[114] Sam Buck Lundberg, pemilik sebuah kedai kopi di Oregon, dilarang memakai nama "Sambuck's Coffee" di depan kedainya pada tahun 2006.[115] Tahun 2005, Starbucks kalah dalam kasus pelanggaran merek dagang melawan kedai kopi kecil di Korea Selatan bernama Starpreya. Perusahaan pemiliknya, Elpreya, mengatakan bahwa nama Starpreya berasal dari dewi Norsk, Freja, yang hurufnya diubah agar orang Korea mudah mengucapkannya. Pengadilan menolak klaim Starbucks bahwa logo Starpreya mirip dengan logo mereka.[116] Seorang pemilik bar di Galveston, Texas, AS, memenangkan hak menjual "Star Bock Beer" setelah dituntut oleh Starbucks pada tahun 2003 setelah ia mendaftarkan nama tersebut, namun putusan pengadilan federal tahun 2005 juga menyatakan bahwa bir tersebut hanya boleh dijual di Galveston; putusan ini disetujui Mahkamah Agung pada tahun 2007.[117] Selain itu, ada pula kasus pendaftaran hak cipta logo Rat City Rollergirls asal Seattle pada tahun 2008.[118] Perusahaan ini mengklaim logo liga pesepatu roda karya seorang seniman di Washington tersebut[119] terlalu mirip dengan logo Starbucks. Starbucks meminta perpanjangan waktu untuk mempelajari masalah ini dan mengajukan keluhan yang kemudian diterima oleh Trademark Office. Batas waktu 16 Juli 2008 terlewati begitu saja tanpa pernyataan apapun dari Starbucks.[120] Starbucks menuntut sebuah perusahaan kosmetika India milik Shahnaz Husain setelah ia mendaftarkan nama Starstruck untuk produk kopinya dan lain-lain. Ia mengatakan ingin membuka jaringan toko yang menjual kosmetik berbasis kopi dan cokelat.[121] Banyak kedai yang memakai logo Starbucks tanpa pengubahan dan tanpa izin, seperti sebuah kafe di Pakistan yang memakai logo Starbucks dalam iklan-iklannya pada tahun 2003[122] dan sebuah kafe di Kamboja tahun 2009. Pemiliknya mengatakan bahwa, "Apapun yang kami lakukan, kami melakukannya sesuai hukum."[123] Kebijakan lingkungan dan sosialDampak lingkunganTahun 1999, Starbucks mencanangkan "Grounds for your Garden" untuk membuat bisnis mereka lebih ramah lingkungan. Aksi ini berupa sumbangan sisa kopi giling ke semua orang yang memintanya untuk dijadikan pupuk kompos. Meski tidak semua kedai dan wilayah berpartisipasi, pelanggan bisa meminta dan melobi kedai di tempat mereka untuk memulai aksi ini. Tahun 2004, Starbucks mulai mengurangi ukuran celemek kertas dan kantung sampah mereka, serta meminimalisasi produksi limbah padat mereka hingga 8.165 t (18.001.000 pon).[124] Tahun 2008, Starbucks menempati peringkat 15 dalam daftar Top 25 Green Power Partners yang dikeluarkan U.S. Environmental Protection Agency tentang pembelian energi terbarukan.[125] Pada bulan Oktober 2008, The Sun melaporkan bahwa Starbucks membuang 23,4 juta liter (6,2 juta galon AS) air setiap hari dengan membiarkan keran terbuka untuk mencuci peralatan di dipper well di setiap kedainya,[126] namun hal ini disyaratkan pula oleh peraturan kesehatan masyarakat pemerintah.[127] Bulan Juni 2009, menanggapi kekhawatiran atas konsumsi air yang berlebihan, Starbucks mengevaluasi kembali pemakaian sistem dipper well-nya. Pada September 2009, kedai-kedai Starbucks milik perusahaan di Kanada & Amerika Serikat berhasil menerapkan solusi hemat air baru yang memenuhi standar kesehatan pemerintah. Beberapa jenis susu diberikan sendok khusus yang terpasang pada gelas dan dipper well-nya diganti dengan keran waktu untuk mencuci. Ini akan menghemat 150 US gal (570 l) air per hari di setiap kedai.[128] Daur ulangStarbucks mulai menggunakan 10% kertas daur ulang di cangkir mereka pada tahun 2004, yang diklaim sebagai pertama kalinya bahan daur ulang dipakai dalam produk yang bersentuhan langsung dengan makanan atau minuman.[129] Pada tahun 2005, Starbucks mendapatkan National Recycling Coalition Recycling Works Award.[130] Allen Hershkowitz dari Natural Resources Defense Council menyebut 10% tadi 'sedikit', tetapi Starbucks mengklaim hanya memakai 10% bahan daur ulang karena biayanya mahal.[129] Starbucks membeli 2,5 miliar cangkir untuk kedai-kedai di Amerika Utara pada tahun 2007. Cangkir 10% kertas daur ulang milik Starbucks tidak dapat didaur ulang, karena lapisan plastik yang mencegah cangkir bocor juga tidak memungkinkan untuk didaur ulang. Cangkir plastik untuk minuman dingin juga tidak dapat didaur ulang di sejumlah wilayah. Cangkir Starbucks aslinya terbuat dari plastik No. 1 (polietilena tereftalat, PETE), kemudian diganti menjadi No. 5 (polipropilena, PP). Jenis plastik pertama tadi bisa didaur ulang di sebagian wilayah Amerika Serikat, sementara yang terakhir tidak. Starbucks mempertimbangkan memakai bahan daur biologis alih-alih plastik untuk melapisi cangkir-cangkirnya dan sedang mencoba membusukkan cangkir yang sudah ada. Di kedai Winnipeg, Manitoba, Kanada, cangkir kertas didaur oleh perusahaan lokal bernama "Wriggler's Wranch". Sebagian besar kedai Starbucks tidak memiliki tong sampah daur ulang; hanya 1/3 kedai milik perusahaan yang mendaur bahan apapun pada tahun 2007;[131] akan tetapi, setelah perbaikan dilakukan banyak tong sampah daur ulang bermunculan di kedai-kedainya (satu hal yang menghambat kemampuan Starbucks memiliki tong sampah di setiap kedai adalah ketiadaan fasilitas penyimpanan dan pengumpulan bahan daur ulang di beberapa wilayah.)[butuh rujukan] Starbucks memberi konsumennya diskon 10 sen jika membawa cangkir sendiri. Starbucks saat ini memakai pegangan cangkir kardus yang terbuat dari 85% serat daur ulang yang bebas kertas 34% dibandingkan sebelumnya.[131] Perdagangan adilPada tahun 2000, perusahaan ini memperkenalkan jajaran produk perdagangan adil.[132] Dari 136.000 ton metrik (300 juta pon) kopi yang dibeli Starbucks tahun 2006, hanya 6% yang bersertifikasi perdagangan adil.[133] Menurut Starbucks, mereka membeli 2.180 ton metrik (4,8 juga pon) kopi Certified Fair Trade pada tahun fiskal 2004 dan 5.220 ton metrik (11,5 juta pon) tahun 2005. Mereka menjadi pembeli kopi Certified Fair Trade terbesar di Amerika Utara (10% pasar dunia). Transfair USA,[134] penilai kopi Fair Trade Certified pihak ketiga di Amerika Serikat, mencatat dampak yang dihasilkan Starbucks dalam perdagangan adil dan kehidupan para petani kopi. Sejak meluncurkan jajaran kopi FTC tahun 2000, Starbucks membuat kontribusi besar kepada keluarga petani melalui pertumbuhan volume kopi FTC-nya yang begitu tinggi. Dengan menawarkan kopi FTC di ribuan kedainya, Starbucks juga ikut mempromosikan label FTC dan membantu meningkatkan kesadaran konsumen. Semua panggangan espresso yang dijual di Britania Raya dan Irlandia berlabel Fairtrade.[135] Sejumlah grup seperti Global Exchange meminta Starbucks meningkatkan penjualan kopi perdagangan adilnya.[136] Di luar Fair Trade Certification, Starbucks menyatakan bahwa mereka membeli semua kopinya dengan harga di atas pasar.[butuh rujukan] Menurut perusahaan ini, pada tahun 2004 mereka rata-rata membayar $1,42 per pon ($2,64 kg) untuk biji kopi berkualitas tinggi, 74% di atas harga komoditas pada saat itu.[137] Setelah sengketa panjang antara Starbucks dan Ethiopia, Starbucks setuju mendukung dan mempromosikan kopi Ethiopia. Menurut BBC,[138] kepemilikan Ethiopia atas kopi-kopi populer seperti Harrar dan Sidamo juga diakui meski tidak terdaftar. Alasan utama Ethiopia berjuang mendapatkan pengakuan ini adalah memberi para petani miskin kesempatan mendapatkan lebih banyak uang. Sayangnya, bukan ini yang terjadi. Pada tahun 2006, Starbucks mengaku membayar $1,42 per pon untuk kopi-kopinya. Kopi yang dibeli Starbucks dengan nilai tadi memiliki harga jual sebesar $10,99 per pon, setelah transportasi, pemrosesan, pemasaran, sewa kedai, pajak, dan gaji dan tunjangan staf.[139] Per Agustus 2010, Starbucks menyatakan hanya menjual satu kopi Ethiopia yang masih baru di situs webnya. Ethos WaterEthos, merek air kemasan yang dibeli Starbucks tahun 2003, dijual di beberapa kedai di Amerika Utara. Botol Ethos menampilkan label "membantu anak-anak mendapatkan air bersih" yang merujuk pada fakta bahwa $,05 dari setiap botol seharga $1,80 ($,10 per botol di Kanada) dipakai untuk mendanai proyek air bersih di wilayah-wilayah miskin. Meski penjualan Ethos Water berhasil menggalang lebih dari $6.200.000 untuk proyek air bersih, merek ini tidak dianggap sebagai produk amal. Para pengkritik berpendapat bahwa klaim di labelnya menipu pelanggan agar berpikir bahwa Ethos adalah organisasi amal, namun sebenarnya merek pencari laba dan sebagian besar harga jualnya (97,2%) tidak mendukung proyek air bersih.[140][141] Para pendiri Ethos menyatakan bahwa merek ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan masalah air bersih di dunia ketiga dan memberi pelanggan kesempatan mendukung upaya ini dengan memilih Ethos sebagai produk air minum mereka.[142] Starbucks mengganti wajah botol Ethos Water di Amerika Serikat dan menyebut jumlah uang yang disumbangkan per botol di labelnya. Kritik dan kontroversiStrategi pasarSejumlah metode yang dipakai Starbucks untuk memperluas dan mempertahankan dominasi pasar mereka, termasuk membeli sewa kedai pesaing, sengaja mengalami rugi, dan memusatkan beberapa kedai di daerah kecil (penjenuhan pasar), telah dicap sebagai anti-kompetitif oleh para kritikus.[143] Misalnya, Starbucks memulai ekspansi awalnya ke pasar Britania Raya dengan membeli Seattle Coffee Company, namun kemudian memakai sumber daya dan pengaruhnya untuk mendapatkan lokasi-lokasi premium, beberapa di antaranya mengalami kerugian. Para kritikus mengklaim hal ini sebagai upaya tidak adil untuk menyingkirkan pesaing independen kecil yang tidak mampu membayar harga inflasi untuk properti premium.[144] Sengketa buruhPekerja Starbucks di tujuh kedai telah bergabung dengan Industrial Workers of the World (IWW) dengan nama Starbucks Workers Union sejak 2004.[145] Menurut pernyataan pers Starbucks Union, sejak itu keanggotaan serikat meluas ke Chicago, Maryland, dan New York City, tempat gerakan ini bermula.[146][147] Pada 7 Maret 2006, IWW dan Starbucks menyetujui penyelesaian National Labor Relations Board berupa pemberian US$2.000 dalam bentuk upah kembali kepada tiga karyawan Starbucks dan menawarkan pengembalian jabatan dua karyawan yang dipecat.[148][149][150] Menurut Starbucks Union, pada 24 November 2006, anggota IWW mengepung kedai Starbucks di lebih dari 50 kota di sejumlah negara seperti Australia, Kanada, Jerman, dan Britania Raya, serta di kota-kota Amerika Serikat seperti New York, Chicago, Minneapolis, dan San Francisco,[151] untuk memprotes pemecatan lima pendiri Starbucks Workers Union oleh Starbucks dan menuntut pengembalian jabatan mereka. Sejumlah barista Starbucks di Kanada,[152] Australia, dan Selandia Baru,[153] serta Amerika Serikat[154] merupakan anggota dari berbagai serikat pekerja. Pada tahun 2005, Starbucks membayar US$165.000 kepada delapan karyawan di pabrik pemanggangannya di Kent, Washington, untuk menyelesaikan tuntutan bahwa mereka menolak pro-serikat. Saat itu, para pekerja pabrik diwakili oleh International Union of Operating Engineers. Starbucks mengaku tidak bersalah dalam penyelesaian ini.[145] Mogok Starbucks terjadi di Auckland, Selandia Baru, pada tanggal 23 November 2005.[153] Diselenggarakan Unite Union, para pekerja menuntut pengamanan jam kerja, upah minimum NZ$12 per jam, dan penghapusan upah karyawan muda. Perusahaan ini sepakat dengan Union pada tahun 2006 untuk meningkatkan upah, keamanan jam kerja, dan memperbaiki upah karyawan muda.[155] Pada Maret 2008, Starbucks diperintahkan membayar US$100 juta kepada baristanya dalam bentuk tips kembali dalam tuntutan hukum bersama di California yang dilancarkan para barista yang menyebutkan bahwa memberikan porsi tip kepada penyelia sementara melanggar hukum buruh negara bagian. Perusahaan ini berencana naik banding. Sama halnya, seorang barista berusia 18 tahun di Chestnut Hill, MA, mengajukan tuntutan hukum mengenai kebijakan tip ini. Hukum Massachusetts juga menyatakan bahwa manajer tidak boleh menerima porsi tip.[156][157] Tuntutan serupa diajukan di Minnesota tanggal 27 Maret 2008.[158] Buka tanpa izinStarbucks dituduh oleh sejumlah otoritas setempat karena membuka beberapa kedai di Britania Raya di kawasan pertokoan tanpa izin penataan untuk diubah menjadi restoran. Starbucks berpendapat bahwa, "Di bawah hukum penataan sekarang, tidak ada pengelompokan resmi untuk kedai kopi. Starbucks lantas menghadapi skenario rumit ketika otoritas setempat menafsirkan aturan tersebut dengan berbagai cara. Misalnya, kedai kopi beroperasi dengan izin A1, beberapa kedai campuran A1/A3, dan beberapa kedai lain A3".[159] Pada Mei 2008, cabang Starbucks di St. James's Street di Kemptown, Brighton, Inggris, selesai dibangun meski izinnya ditolak oleh otoritas penataan setempat, Brighton and Hove City Council, yang mengklaim sudah terlalu banyak kedai kopi di jalan itu.[160][161] Starbucks menolak keputusan tersebut dengan mengklaim bahwa kedai mereka berupa toko eceran yang menjual tas kopi, gelas, dan roti lapis, mendapatkan perpanjangan enam bulan,[162] namun dewan kota memerintahkan Starbucks memindahkan semua meja dan kursinya dari tempat tersebut agar sesuai dengan peraturan penataan toko eceran.[163] 2.500 orang menandatangani petisi menentang keberadaan kedai Starbucks,[164] namun setelah penyelidikan publik bulan Juni 2009, seorang inspektur pemerintah memberi izin berdiri untuk kedai tersebut.[165] Sebuah kedai Starbucks di Hertford memenangkan banding pada bulan April 2009 setelah buka selama satu tahun tanpa izin penataan.[166] Dua kedai di Edinburgh,[167] satu di Manchester,[168] satu di Cardiff,[169] satu di Pinner and Harrow, juga buka tanpa izin penataan.[159] Pinner Cafe, dibuka tahun 2007, memenangkan banding untuk tetap buka pada tahun 2010.[170] Satu kedai di Blackheath, Lewisham[171] juga menjalani penyelidikan pada tahun 2002 karena pelanggaran lisensinya, beroperasi sebagai restoran dengan lisensi empat kursi dan terbatas untuk layanan bawa pulang saja. Muncul berbagai serangan dari anggota komunitas setempat yang menolak jaringan besar apapun membuka cabang di wilayah konservasi. Sampai sekarang, Starbucks masih beroperasi sebagai kedai kopi bawa pulang. Surat palsuMuncul berbagai ajakan boikot kedai dan produk Starbucks karena katanya Starbucks mengirimkan sebagian labanya kepada militer Israel,[172] namun tuduhan semacam itu bermula dari surat palsu kepada Presiden, Ketua, dan CEO Starbucks Howard Schultz, seorang Yahudi[173] dan mendukung hak Israel untuk berdiri.[174] Ia adalah penerima sejumlah penghargaan Israel, termasuk "The Israel 50th Anniversary Tribute Award" karena "memainkan peran penting dalam mempromosikan hubungan dekat antara Amerika Serikat dan Israel."[175] Surat palsu yang mengklaim bahwa Schultz telah mengirimkan uang kepada militer Israel sebenarnya ditulis oleh Andrew Winkler,[174][176] editor situs ziopedia.org dan penentang Holocaust asal Australia.[177] Winkler mengaku memalsukan dokumen tersebut.[174] Starbucks menanggapi klaim-klaim ini, "Baik Ketua Howard Schultz maupun Starbucks tidak mendanai atau mendukung Angkatan Darat Israel. Starbucks adalah organisasi non-politik dan tidak mendukung aksi-aksi politik apapun."[175] Protes terhadap Starbucks akibat surat Winkler bukanlah yang pertama kali. Protes lainnya juga terjadi pada bulan Juni 2002 di sejumlah universitas di Kairo, Dubai, dan Beirut sebagai tanggapan atas kritik Schultz terhadap Yasser Arafat.[176] Starbucks selalu menjadi target aktivis yang berunjuk rasa menentang intervensi Israel di Gaza atas klaim-klaim palsu. Starbucks dipaksa menutup kedainya di Beirut, Lebanon, karena para demonstran meneriakkan slogan anti-Israel dan mengakibatkan pelanggan-pelanggannya lari.[178] Demonstran memasang sejumlah spanduk di jendela toko dan memakai perekat putih untuk membuat Bintang Daud di lambang hijau putih Starbucks. Mereka juga menyebarkan surat yang menyatakan Schultz "adalah salah satu pilar lobi Yahudi Amerika Serikat dan pemilik Starbucks," yang katanya menyumbangkan uang kepada militer Israel.[179] Pada Januari 2009, dua kedai Starbucksdi London menjadi target vandalisme oleh demonstran pro-Palestina yang memecahkan kaca dan melepas perlengkapannya setelah bentrok dengan polisi.[180][181][181][182][183][184][185] "The Way I See It"Kutipan dari sejumlah seniman, penulis, ilmuwan, dan lain-lain bermunculan di cangkir Starbucks sejak 2005 dalam kampanye "The Way I See It".[186] Beberapa kutipan mengakibatkan kontroversi, termasuk oleh penulis Armistead Maupin dan Jonathan Wells yang mengaitkan 'Darwinisme' dengan eugenika, aborsi, dan rasisme.[187] Penyangkalan kemudian ditambahkan ke cangkir tersebut yang menyatakan bahwa kata-kata mereka tidak mewakili pandangan Starbucks.[butuh rujukan] Surel militer Amerika SerikatSeorang Sersan Marinir Amerika Serikat mengirim surel kepada sepuluh rekannya pada Agustus 2004 setelah salah mendengar bahwa Starbucks menghentikan sumbangan kopi kepada pihak militer karena perusahaan tersebut tidak mendukung Perang Irak. Surel ini menyebar luas dan terkirim ke jutaan orang. Starbucks dan pengirimnya mengeluarkan pernyataan resmi,[188] namun Wakil Presiden Komunikasi Global Starbucks, Valerie O'Neil, menyatakan surel ini masih dikirim ke akunnya setiap beberapa minggu sekali.[189][190][191] Kontroversi senjataSetelah hukum senjata di beberapa negara bagian AS semakin longgar, dan banyak negara bagian mengadopsi peraturan bawa terbuka atau bawa tertutup, sejumlah pemilik senjata mulai menentengnya saat berbelanja harian atau melakukan hal lain. Banyak toko dan perusahaan menanggapi hal ini dengan melarang membawa senjata api di tempat mereka, seperti yang diizinkan oleh banyak hukum negara bagian setempat. Starbucks tidak menggunakan kebijakan pelarangan senjata api di kedai-kedai mereka. Pada tahun 2010, Brady Campaign merencanakan pemboikotan Starbucks karena kebijakan senjata api mereka.[192][193] Pada saat itu, Starbucks merilis pernyataan bahwa, "Kami patuh dengan hukum dan peraturan setempat di semua kota yang kami layani. Ini berarti kami menerima hukum yang mengizinkan bawa terbuka di 43 negara bagian A.S. Di tempat manapun yang tidak memberlakukan hukum ini, membawa senjata api secara terbuka di kedai-kedai kami tidak diperbolehkan. Perdebatan politik, kebijakan, dan hukum mengenai isu ini adalah urusan legislator dan pengadilan, bukan kedai kami."[194][195] Tahun 2012, National Gun Victims Action Council menerbitkan surat terbuka untuk Starbucks yang meminta mereka meninjau kembali kebijakannya, serta merencanakan pemboikotan "Brew not Bullets" sampai kebijakannya diubah. Hari Valentine dipilih sebagai hari pemboikotan tersebut.[196][197][198] Menanggapi hal ini, para pendukung hak-hak senjata memulai buykot balasan bernama "Starbucks Appreciation Day" untuk mendukung sikap Starbucks dan membayar produk dengan uang dua dolar sebagai simbol dukungan terhadap Amendemen Kedua.[199][200][201] Pernikahan sesama jenisPada bulan Januari 2012, seorang eksekutif Starbucks menyatakan bahwa ia mendukung legalisasi pernikahan sesama jenis. Hal ini mengakibatkan dilancarkannya boikoit oleh National Organization for Marriage, sebuah grup Kristen tradisionalis.[202] Di sisi lain, 640.000 orang menandatangani petisi terima kasih kepada Starbucks atas dukungannya.[203] Penghindaran pajak EropaPada Oktober 2012, Starbucks dihujani kritik setelah investigasi Reuters menemukan bahwa perusahaan ini hanya membayar pajak perusahaan sebesar £8,6 juta di Britania Raya selama 14 tahun, padahal mengeruk untung lebih dari £3 miliar. Ini mencakup pula ketiadaan pajak yang dibayar dari hasil penjualan sebesar £1,3 miliar selama tiga tahun sebelum 2012.[204][205] Diduga Starbucks mampu melakukannya dengan menetapkan biaya lisensi yang tinggi kepada cabang-cabangnya di Britania, sehingga mereka bisa menyatakan rugi sebesar £33 juta pada tahun 2011.[206] Anak perusahaan Britania membayar biaya paten kepada anak perusahaan Amerika Serikat, membeli biji kopi dari anak perusahaan Belanda (yang pajak perusahaannya lebih rendah daripada Britania Raya) dan Swiss untuk "layanan lain-lain".[207] Sebuah survei oleh YouGov menyatakan bahwa citra merek Starbucks melemah karena kontroversi mengenai pajak yang dibayarkan di Britania Raya beberapa minggu setelah tuduhan ini muncul.[208] CFO Starbucks berkata di hadapan Public Accounts Committee pada bulan November bahwa pemerintah Belanda memberikan nilai pajak istimewa untuk kantor pusat mereka di Eropa yang menjadi tujuan pembayaran royalti bisnis mereka di Britania.[209] Hukum Belanda mengizinkan perusahaan mengirimkan royalti yang didapatkan dari negara lain ke surga pajak tanpa pajak tambahan, tidak seperti di Uni Eropa.[210] Sang CFO menolak bahwa mereka memilih Belanda sebagai kantor pusat mereka di Eropa untuk menghindari pajak, tetapi karena mereka memiliki pabrik pemanggangan kopi di sana.[209] Sampai 2009, nilai royaltinya sebesar 6% dari penjualan di Britania, tetapi setelah dikritik otoritas pajak Britania, nilai tersebut dikurangi hingga 4,7%.[210] CFO mengatakan bahwa nilai tersebut mewakili biaya perancangan kedai dan produk baru, namun mengaku tidak ada analisis terperinci mengenai keputusan nilai tersebut. Kopi yang disajikan di Britania Raya dibeli dari anak perusahaan di Swiss yang membebankan tambahan 20% pada harga grosiran dan membayar pajak sebesar 12% dari labanya.[209] Kopi tersebut tidak dibawa ke Swiss, namun 30 orang yang bekerja di anak perusahaan tersebut menilai kualitas kopinya.[211] Mengenai seringnya Starbucks merugi di Britania Raya, CFO Starbucks mengatakan bahwa mereka "tidak begitu senang" terhadap keadaan finansial mereka di Britania.[209] Para anggota parlemen mengatakan bahwa "tampaknya tidak benar" bahwa bisnis ini merugi, karena kepala bisnis Starbucks telah naik jabatan di Amerika Serikat dan mereka terus berkata pada pemegang saham bahwa bisnis mereka sedang untung.[204][212] Di Irlandia, anak perusahaan Starbucks, Ritea, hanya membayar pajak sebesar €35.000 antara 2005 dan 2011, dan Ritea mengalami kerugian setiap tahun kecuali pada 2011. Ritea dimiliki oleh Starbucks Coffee Emea yang berpusat di Belanda.[213] Anak perusahaan mereka di Prancis dan Jerman juga merugi karena berutang besar kepada perusahaan Belanda ini yang membebankan bunga lebih tinggi daripada pinjaman. Reuters menghitung bahwa tanpa membayar bunga atas pinjaman dan biaya royalti, perusahaan Prancis dan Jerman tersebut akan mampu membayar pajak sebesar €3,4 juta. Perusahaan Belanda yang menerima biaya royalti tersebut akan mendapat laba €507.000 pada tahun 2011 dari pendapatan sebesar €73 juta, sementara perusahaan yang memanggang kopi mendapat laba €2 juta pada tahun 2011 dan membayar pajak sebesar €870.000.[210] Para pengunjuk rasa, yang tidak senang dengan tawaran perusahaan untuk membayar pajak sebesar £20 juta dalam dua tahun berikutnya, ikut serta dalam demonstrasi bersama UK Uncut pada bulan Desember 2012.[214] Respon terhadap invasi Rusia ke UkrainaSetelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, sejumlah perusahaan menghadapi tekanan yang terus meningkat untuk menghentikan operasi perusahaannya di Rusia, akan tetapi mereka belum melakukannya. Salah satunya adalah Starbucks. Pada 4 Maret, CEO Starbucks Kevin Johnson menyatakan bahwa perusahaan tidak memiliki operasi bisnis di Ukraina, tetapi memiliki 130 lokasi Starbucks berlisensi di Rusia yang sepenuhnya dimiliki oleh "mitra berlisensi". Meskipun Johnson tidak berkomentar mengenai masa depan mereka, ia mengutuk invasi Rusia dan mengatakan bahwa perusahaan "akan menyumbangkan royalti yang kami terima dari operasi bisnis kami di Rusia untuk upaya bantuan kemanusiaan untuk Ukraina."[215][216][217][218] Boikot di tengah perang Israel-Hamas tahun 2023Pada akhir tahun 2023, Starbucks menghadapi boikot menyusul keputusan perusahaan tersebut untuk menuntut serikat pekerja Starbucks Workers United (SWU) karena mengunggah postingan di media sosial sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina tak lama setelah dimulainya perang Israel-Hamas tahun 2023.[219][220][221] Pada bulan Desember, nilai perusahaan tersebut turun hingga $11 miliar di tengah-tengah boikot ini.[222][223] CEO Laxman Narasimhan menulis sebuah surat akhir tahun yang ditujukan kepada para karyawannya, dengan menulis "Sikap kami jelas. Kami berdiri untuk kemanusiaan."[224][225] Musik, film, dan televisiHear Music adalah merek konsep musik eceran Starbucks. Hear Music berawal sebagai perusahaan katalog pada tahun 1990, mendirikan beberapa toko di San Francisco Bay Area. Hear Music dibeli Starbucks tahun 1999. Pada tahun 2002, mereka memproduksi album opera Starbucks yang menampilkan penyanyi-penyanyi seperti Luciano Pavarotti, diikuti dengan CD hit "Memory Almost Full" oleh Paul McCartney pada Maret 2007, menjadikan McCartney penyanyi pertama yang memakai New Hear Music Label di kedai-kedai Starbucks. Peluncuran awalnya merupakan peristiwa non-kopi besar bagi Starbucks pada kuartal pertama 2007. Pada tahun 2006, perusahaan ini membentuk Starbucks Entertainment, salah satu produser film tahun 2006, Akeelah and the Bee. Sejumlah kedai mempromosikan film ini besar-besaran sebelum dirilis dan dijual dalam bentuk DVD.[226] Hubungan perusahaan indukStarbucks mempertahankan kendali atas proses produksi dengan berkomunikasi dengan para petani untuk menjamin biji kopi, memanggangnya sendiri, dan mengelola distribusi ke semua kedai-kedainya. Selain itu, Starbucks' Coffee and Farmer Equity Practices mensyaratkan para penyuplai memberitahu Starbucks seberapa besar harga grosir yang dibayarkan kepada para petani.[227][228] Lihat pula
Referensi
Bacaan lanjutan
Pranala luar
|