Kecelakaan kereta api (KKA)[1] atau disebut juga peristiwa luar biasa hebat (PLH) adalah segala kejadian pada jalur kereta api yang merupakan gangguan atau membahayakan keamanan perjalanan kereta api atau membahayakan keselamatan orang yang disebabkan oleh karena gerak kereta api yang mengakibat kegagalan operasi kereta api.[2] Sedangkan definisi KKA menurut KNKT, adalah peristiwa atau kejadian pengoperasian sarana transportasi perkeretaapian yang mengakibatkan kerusakan sarana transportasi, korban jiwa, dan atau kerugian harta benda.
Berikut ini adalah daftar Kecelakaan Kereta api di Indonesia.
Harus diingat, apabila Anda menambahkan kecelakaan baru, Anda wajib menyebut referensinya. Jika tidak, bagian tersebut akan dihapus.
23 Maret1945, Sebuah kereta api kembali jatuh di Jembatan Lembah Anai, kemungkinan karena kehilangan rem. Korban diperkirakan mencapai ratusan Korban Jiwa.[3]
1954
12 Agustus1954, kereta api barang anjlok di petak antara stasiun Nagreg - Lebakjero. Kecelakaan ini menyebabkan 3 orang meninggal dunia dan 2 lainnya mengalami luka berat.[4]
1955
12 Mei1955 sekitar pukul 13:00, kereta api Tjepat 35 relasi Yogyakarta-Bandung terguling di petak Ciamis-Manonjaya. Kejadian ini menyebabkan 1 lokomotif D52 080 terguling dan 3 kereta CL (kereta kelas 3) anjlok dengan melintang. Peristiwa ini menyebabkan 39 orang tewas dan 60 lainnya luka berat.
1959
28 Mei1959 pukul 07:30, Kereta api Tjepat 31 relasi Banjar-Bandung anjlok dan terguling di km 242+5/6 km petak Trowek (sekarang Cirahayu) - Cipeundeuy. Pada awalnya, lokomotif KA 31 mengalami gangguan, sehingga dipanggilkan lokomotif penolong dari Stasiun Cipeundeuy. Dikarenakan lokomotif penolong tidak kuat menarik KA 31, maka dilakukan dua kali penarikan. Ada 2 versi yang menyebutkan penyebab kecelakaan ini, Versi pertama menyebut karena miskomunikasi kondektur KA 31 dan masinis lokomotif penolong. Sedangkan versi kedua menyebut bahwa seseorang tiba tiba melepas sambungan rangkaian saat pemisahan. Rangkaian KA 31 pun meluncur hingga terguling. Peristiwa ini mengakibatkan 185 orang tewas dan 200 orang terluka.[5]
1962
24 September1962, sebuah Kereta api penumpang mengalami rem blong dan dan anjlok ke dasar jurang di petak antara Trowek (sekarang Cirahayu)-Cipeundeuy. Tidak banyak referensi yang menjelaskan kecelakaan ini, namun tercatat pada sebuah majalah, kecelakaan ini juga membuat pemerintah mengeluarkan UU tentang dana pertanggungan kecelakaan.[6] Peristiwa ini mengakibatkan 130 orang tewas.[7]
1968
11 April1968, sekitar pukul 22.15 WIB, ketel lokomotif uap CC5002 meledak saat berhenti di Stasiun Sukatani yang kala itu masih bernama Bendul. Akibatnya, bangunan utama stasiun rusak parah dan merenggut nyawa masinis, juru api, dan seorang calon asisten masinis serta 3 orang lainnya yang berada di lokasi kejadian. Sementara itu, kepala stasiun merangkap PPKA juga turut menjadi korban. Pasca kejadian, stasiun ini harus direnovasi dan PNKA memutuskan mengganti nama stasiun menjadi Sukatani.[8]
20 September1968 sekitar pukul 07.30 pagi terjadi peristiwa tabrakan antara kereta KA 406 dan KA 309 di daerah ratu Jaya Cipayung Depok. Peristiwa ini mengakibatkan 116 orang tewas dan 84 orang terluka. Kecelakaan ini dikenal dengan Tabrakan kereta api Ratujaya 1968.[9]
1972
6 Juni1972, kereta api angkutan kayu pinus Perhutani terguling di dekat Halte Cukanghaur, di petak Jalur Ciwidey-Soreang. Kecelakaan ini menyebabkan juru rem kereta api dan pedagang yang menumpang tewas.[10]
1973
17 Juni1973, sekitar pukul 19:50, KA Pandanaran 75 dengan lokomotif BB200 35 bertabrakan dengan KA Barang 2620 dengan lokomotif CC200 01 yang mengalami mati mesin atau larat. Kejadian ini terjadi dijalur 1 emplasemen Stasiun Telawa, dan menyebabkan 11 orang tewas dan 2 lokomotif mengalami kerusakan berat.[11]
1974
19 Januari1974, KA B5 Mutiara Selatan menabrak bagian belakang KA S3 Bima I di stasiun Soka, Kebumen. Peristiwa diawali dengan KA S3 yang berhenti di stasiun Soka karena lokomotif penariknya digunakan untuk menolong KA 430 yang mogok di lintas raya. PPKA stasiun Soka saat itu membiarkan sinyal masuk dalam kedudukan aman setelah melayani KA S3, sehingga KA B5 tetap melaju hingga menabrak bagian belakang KA S3 yang berhenti di emplasemen stasiun. Kecelakaan ini menyebabkan seorang penumpang mengalami luka berat dan 33 lainnya serta 2 orang pegawai PJKA mengalami luka ringan.[12]
17 Maret1978, kereta api Gaya Baru Malam Utara bertabrakan dengan truk gandeng di perlintasan kereta api di Jalan Perintis Kemerdekaan, Petarukan, Pemalang. Akibatnya, truk terpental ke ladang tebu, Lokomotif BB304 01 terguling, dan beberapa kereta penumpang anjlok. Kernet truk meninggal dunia dan 5 orang lainnya mengalami luka - luka.[14]
1979
26 Februari1979, KA 22 Mutiara Timur menabrak kereta api barang angkutan tepung tapioka relasi Sidoarjo - Probolinggo yang sedang langsir di emplasemen stasiun Sidoarjo. Lokomotif BB301 07 sebagai penghela KA 22 dan 1 unit kereta ekonomi rusak ringan dan 1 unit gerbong tertutup hancur akibat hantaman dari lokomotif KA 22. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.[15]
12 Mei1980, kereta api Bima II bertabrakan dengan bus Arimbi di perlintasan jalan Ahmad Yani, Kroya Cilacap. Akibatnya, bus terseret dan hancur, sementara lokomotif CC201 11 sebagai penarik kereta api Bima anjlok. Sebanyak 21 penumpang bus meninggal dunia dan 60 lainnya terluka.[17]
5 Desember1980, kereta api Sriwijaya anjlok dan terguling di Desa Candi Mas, Kotabumi, Lampung Utara. Kecelakaan ini menyebabkan 8 penumpang tewas. Kecelakaan diakibatkan oleh longsoran rel dan kelalaian petugas dalam memeriksa kondisi rel.[18]
20 Mei1981, kereta api Suryakencana bernomor PLB 8120 relasi Jakarta - Cianjur anjlok di petak antara stasiun Cibeber - Lampegan akibat gangguan pengereman. Kecelakaan ini menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan 22 orang mengalami luka ringan.[20]
28 Juni1981 sekitar pukul 05:55, KA 41 Mutiara Timur anjlok sebelum memasuki stasiun Rogojampi, 1 kereta terlempar ke dalam sungai Lugonto dan 3 lainnya anjlok keluar rel. Peristiwa ini menyebabkan 11 orang tewas, 20 orang luka berat dan 25 lainnya luka ringan.[21]
1982
7 November1982, KA 105 Cepat relasi Semarang - Surabaya Pasar Turi bertabrakan dengan truk bermuatan kayu di perlintasan tanpa palang di Tandes, Surabaya. Akibatnya, lokomotif BB200 26 yang menghela KA 105 anjlok sekitar 100 meter dari lokasi tabrakan dan mengenai sumur serta 2 orang yang sedang mengantri untuk mengambil air di sumur tersebut, yang menyebabkan seorang warga tewas dan seorang lainnya mengalami luka ringan. Lalu lintas kereta api juga sempat terhambat selama 2 hari karena crane evakuasi yang memiliki daya angkut yang kecil sehingga proses evakuasi berjalan lama.[22]
1986
7 November1986, sekitar pukul 13.28 WIB, kereta api Mutiara Timur anjlok dan terguling sekitar 1 kilometer menjelang masuk stasiun Tanggul, 6 gerbong dan 1 lokomotif anjlok dan terguling. Peristiwa ini mengakibatkan 3 penumpang mengalami luka berat dan 29 penumpang mengalami luka ringan. Pasca peristiwa tersebut, lintasan kereta sempat tertutup selama 2 hari.[23]
27 September1991, KA 1081 menabrak KA 1200 yang sedang langsir di emplasemen Stasiun Ceper, Klaten. Kecelakaan diakibatkan oleh masalah pengereman pada lokomotif CC201 32 yang menghela KA 1081, sehingga KA 1081 melanggar sinyal masuk Stasiun Ceper yang berkedudukan semboyan 7/tidak aman. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, namun sebanyak 5 orang pegawai PJKA mengalami luka - luka.[28]
1993
2 November1993, pada pukul 11.30 terjadi peristiwa tabrakan antara kereta rel listrik di daerah Ratu Jaya Kota Depok, yang dikenal sebagai insiden Kecelakaan Kereta Api Ratu Jaya 1993. Insiden ini mengakibatkan 20 orang meninggal dunia dan lebih dari 100 orang terluka.[9]
1995
4 Mei1995, sekitar pukul 03.47 WIB, KA 52 Mutiara Selatan dengan lokomotif CC201 06 anjlok dan terguling di stasiun Madiun akibat KA 52 berjalan terlalu cepat saat memasuki wesel jalur 1 stasiun Madiun. Peristiwa ini mengakibatkan 7 orang mengalami luka ringan. Pasca peristiwa tersebut, lintasan kereta di jalur selatan sempat tertutup total selama beberapa hari akibat kerusakan rel dan kereta yang menutupi jalur.[29]
24 Oktober1995, pada pukul 00:10, dua gabungan kereta api Kahuripan dan kereta api Galuh anjlok di daerah Kadipaten, Tasikmalaya, tepatnya di daerah Trowek (sekarang sekitar Stasiun Cirahayu). Kejadian ini mengakibatkan rangkaian kereta masuk jurang serta dua buah lokomotif, CC 201 05 dan CC 201 75R mengalami kerusakan parah dan harus menjalani perbaikan besar-besaran. yang juga merenggut 14 orang tewas dan luka-luka berada pada kereta yang masuk jurang.[30]
6 Desember1995, pukul 14:50 WIB, kereta api Fajar Utama Semarang relasi Gambir - Semarang Tawang bertabrakan dengan truk di perlintasan jalan Madukoro, Semarang. Kereta api Fajar Utama Semarang melaju dalam kecepatan tinggi sehingga truk terpental ke sungai, yang menyebabkan lokomotif CC201 104 dan 2 kereta penumpang terguling dan menerjang 3 rumah di sekitarnya setelah 200 meter dari lokasi tabrakan. Akibat kecelakaan tersebut, sopir dan kernet truk serta 1 warga yang rumahnya diterjang lokomotif meninggal dunia.[31]
1996
16 Februari1996, kereta api Badrasurya dengan nomor perjalanan 118 bertabrakan dengan truk bermuatan beras di Gandrungmangu. Akibat tabrakan, lokomotif CC201 18 yang menghela KA 118 dan satu kereta kelas ekonomi terguling. Sangat sedikit refrensi mengenai kecelakaan ini, sehingga jumlah korban atau terluka belum diketahui.[32]
25 Mei1996, kereta api Badrasurya dengan nomor perjalanan 118 yang sedianya akan bersilang dengan kereta api Bima anjlok dan terguling akibat melaju terlalu cepat saat memasuki wesel jalur 1 stasiun Curahmalang. Kecelakaan ini menyebabkan asisten masinis dari KA 118 meninggal dunia.[33]
18 April2000, terjadi kecelakaan beruntun antara kereta api kontainer dengan nomor KA 2246, kereta api angkutan hewan dengan nomor KA 2002 dengan kereta api Argo Bromo dengan nomor KA 5 di dekat Stasiun Kosambi. 3 penumpang gelap di kereta api kontainer tewas.[36][37]
28 Juni2000, Kereta api Batu bara Terguling di Lembah anai, Sumatra Barat. Pada saat itu banyak penumpang gelap yang menaiki kereta batu bara tersebut, namun kereta api itu lepas kendali dan terguling hingga jatuh ke jurang. Peristiwa ini mengakibatkan 19 Orang tewas dan 20 lainnya luka luka.
14 Desember2000, 8 dari 20 gerbong kereta api batu bara anjlok dan terguling di dekat Danau Singkarak, Sumatera Barat, enam diantaranya terguling hingga masuk ke danau Singkarak. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.[39]
2001
5 Desember2001, pukul 08.07, kereta api Kahuripan menabrak KA 2356 yang mengangkut semen dan pupuk yang sedang langsir di jalur 1 stasiun Palur. Kecelakaan tersebut disebabkan oleh kereta api Kahuripan yang melanggar sinyal masuk Stasiun Palur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, dan seorang penumpang mengalami luka ringan.[40]
25 Desember2001, sekitar pukul 04.33 WIB, kereta api Empu Jaya dengan nomor perjalanan 146 menabrak Kereta api Gaya Baru Malam Selatan dengan nomor perjalanan 153 yang sedang menunggu bersilangan di jalur 3 emplasemen Stasiun Ketanggungan Barat, Brebes. Tabrakan tersebut terjadi dikarenakan KA 146 melanggar sinyal masuk stasiun Ketanggungan Barat yang beraspek merah (tanda bahwa kereta harus berhenti). Peristiwa ini mengakibatkan 31 orang tewas dan 53 lainnya luka berat termasuk masinis dari KA 146.[41]
2002
15 Mei2002, 13 gerbong dari kereta api barang tujuan stasiun Lubuklinggau yang mengangkut minyak dan semen anjlok dan terguling di petak antara stasiun Bungamas - Sukaraja. Di saat yang bersamaan, warga mulai menjarah minyak yang tumpah dari gerbong, tetapi berhasil dicegat oleh aparat. Kecelakaan ini juga menyebabkan seorang pelayan rem meninggal dunia akibat terhimpit gerbong yang terguling.[42]
10 Juni2002, sekitar pukul 11.45 WIB, langsiran lokomotif BB 306 15 yang membawa 7 rangkaian gerbong semen (KKW) bertabrakan dengan rangkaian kereta api batu bara nomor KA-2807 yang ditarik oleh lokomotif BB 204 10, membawa 8 gerbong batu bara (KKBW) dan lokomotif pendorong BB 306 14. Tabrakan terjadi di perlintasan Koto Luar di kilometer 11+450 petak jalan Pauh Lima–Indarung.[43]
9 Desember2002, pukul 22:50 WIB, Kereta api Argo Dwipangga dengan rute Solo Balapan-Gambir anjlok di Desa Sarwagadung-Mirit, Prembun, Kebumen, Jawa Tengah. Dalam kecelakaan tersebut, lima penumpang kereta tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Penyebab kecelakaan adalah rel yang bergeser akibat tersundul truk boks yang melewati terowongan di bawah jalur kereta sesaat sebelum Argo Dwipangga lewat. ini merupakan kecelakaan kereta api pada saat arus baliklebaran terparah pada tahun 2002.[44]
30 Juli2003, pukul 00.35, rangkaian kereta api 1404 yang membawa bahan bakar minyak (BBM) Pertamina dengan total berat rangkaian 855 ton anjlok dan beberapa gerbong terguling. Tidak ada korban jiwa.[49]
4 Oktober 2003, KRL Holec KL3-97242F yang melayani KA 490 (Economy) dengan tujuan Bogor menabrak buntut KA 488 yang dilayani KRL Holec KL3-94212F di petak jalan antara stasiun Cilebut dan stasiun Bogor. 39 penumpang terluka.[9][51]
6 Juli2005, sekitar pukul 14.45 WIB, dua kereta api Bukit Serelo dengan nomor S7 dan S8 bertabrakan di stasiun Banjarsari. Pada awalnya, pukul 14.00, KA S7 dengan lokomotif CC201 tujuan stasiun Lubuklinggau berhenti di emplasemen stasiun untuk menunggu bersilang dan tukar lokomotif dengan KA S8 yang ditarik lokomotif BB203 tujuan stasiun Kertapati. Setelah 45 menit, KA S8 datang dan seharusnya berhenti di sinyal masuk yang berkedudukan tidak aman, tetapi kereta tersebut justru tetap melaju hingga menabrak KA S7, menyebabkan salah satu kereta dari KA S7 anjlok sebanyak 2 as roda. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, tetapi sebanyak 25 orang mengalami luka - luka.[55]
pukul 02.15 dini hari di Grobogan. Kereta api Kertajaya dengan masinis Nurhadi bertabrakan dengan kereta api Sembrani dengan masinis Muhadi. Sebanyak 14 orang tewas. Bermula dari KA Kertajaya yang masuk ke Stasiun Gubug dari arah Jakarta. Saat itu, Kertajaya masuk di Jalur 1. KA Gumarang kemudian masuk ke Stasiun Gubug di jalur 2. Setelah Gumarang melintas, seperti tidak sabar, KA Kertajaya beranjak keluar stasiun dan masuk ke jalur 2. Padahal, saat itu KA Kertajaya belum diberi aba-aba untuk jalan. Ketika KA Kertajaya masuk ke jalur 2 tiba-tiba KA Sembrani dengan masinis Muhadi datang dari arah Jakarta dengan kecepatan tinggi, dan tabrakan hebat pun tak dapat dihindari. Kedua lokomotif yang bertabrakan, yakni CC 201 135R (KA Kertajaya) dan CC 203 39 (KA Sembrani) mengalami kerusakan parah dan nyaris tak berbentuk, namun masih dapat diperbaiki. Setelah diperbaiki, lokomotif CC 201 135R kemudian dimutasi ke Sumatera Selatan pada 2007.[56]
pukul 05.40, terjadi tabrakan antar kereta api ketel CPO di Stasiun Perbaungan, insiden ini menyebabkan jalur lintas Divre 1 lumpuh selama dua hari. Dua orang tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka berat.[57][58]
18 April2006, KRL Pakuan Ekspres jurusan Jakarta–Bogor menabrak Metromini S-64 jurusan Pasar Minggu-Cililitan. Lima orang meninggal di tempat, seorang meninggal di rumah sakit, sedangkan satu orang lainnya masih dalam kondisi kritis. Peristiwa itu terjadi saat Metromini hendak melewati perlintasan kereta api Duren Kalibata, Jakarta Selatan, di bawah jalan layang Kalibata sekitar pukul 3 sore. Menurut seorang saksi mata, kecelakaan itu terjadi sebab laju Metromini tertahan karena tepat di depannya ada angkutan lain yang sedang berhenti. Meski sopir sudah membunyikan klakson berkali-kali supaya angkutan lain maju, tapi tidak dihiraukan.[59]
16 Januari2007, pada waktu dini hari, rangkaian kereta api Bengawan jurusan Solo-Tanahabang terputus di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Lima orang penumpang dilaporkan tewas, ratusan lainnya luka-luka akibat insiden ini. Dari jumlah korban tewas sebanyak 5 orang, tiga di antaranya berhasil diidentifikasi. KA Bengawan membawa 12 gerbong, gerbong 4 jatuh ke sungai, sedangkan gerbong 5 sampai dengan 12 miring di atas rel.[63]
31 Januari2007, kereta bisnis Sancaka, rute Surabaya-Yogyakarta, anjlok di Nganjuk, Jawa Timur. Tidak ada korban.[65]
2 Februari2007, 08.20 WIB, kereta api Sribilah bertabrakan dengan kereta api barang, di pintu lintasan keluar Stasiun Rantau Prapat, Sumatera Utara. Dugaan awal, penyebab terjadinya tabrakan karena petugas lalai memindahkan jalur rel keluar masuk kereta api. Tabrakan ini mengakibatkan 9 orang luka berat dan 26 luka ringan.[66]
6 Februari2007, pukul 12:20 wib. Kereta api Putri Hijau terguling di dekat Stasiun Teluk Mengkudu, akibat dari sabotase instalasi telpon menggunakan lempengan batu, namun batu tersebut digeser dan menutupi jalur kereta. Kejadian ini menyebabkan Lokomotif dan 2 kereta ekonomi terguling, tidak ada korban jiwa tetapi korban luka mencapai puluhan orang, dan insiden ini menyebabkan lintasan Divre 1 lumpuh total selama 1 hari.[67]
25 Maret2007, 10.00 WIB, Kereta api Rapih Dhoho jurusan Blitar-Surabaya menabrak truk gandeng bermuatan pupuk di desa Sumbergarum, kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, 1,5 km dari stasiun Garum. Di lokasi kecelakaan diketahui tidak memiliki pintu perlintasan kereta api. Tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan ini tetapi mengakibatkan lumpuhnya lalu lintas kereta api di jalur setempat.[68]
26 Maret2007, 15.27 WIB, kereta api Mutiara Timur dari Banyuwangi dengan tujuan Surabaya, menabrak tiga buah mobil dan satu sepeda motor. Pintu kereta api tidak tertutup dan sirene tidak berbunyi. Akibatnya tiga orang meninggal dunia dan lima orang lainnya luka-luka.[69]
21 April2007, 03.25, kereta api Serayu jurusan Senen-Kroya anjlok di Cilengkrang, Cibatu, Garut, Jawa Barat. Sebanyak tiga gerbong jatuh ke jurang sedalam 30 meter yang ada di pinggiran rel kereta. 40 orang terluka serta 6 orang lainnya luka berat.[71]
5 Agustus2007, kereta api bermuatan semen jurusan Indarung-Teluk Bayur terguling di kawasan Kampung Juar Padang, Sumatera Barat. 14 dari 20 gerbong anjlok dan terguling, Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang belum diketahui penyebabnya itu.[73]
12 Agustus 2007, kereta api Gumarang jurusan Surabaya-Jakarta di dusun Kramat, desa Mangunsari kecamatan Tegowanukabupaten Grobogan tersebut anjlok. Belasan orang mengalami luka-luka. Kecelakaan diduga disebabkan oleh aksi sabotase yang dilakukan pihak-pihak tertentu. Dugaan ini dikuatkan dengan adanya salah satu ruas rel yang dipotong dengan gergaji sepanjang lima meter dan baut penguncinya dilepas. Namun rel tersebut tidak diambil, tetapi tetap dibiarkan di tempatnya.[74]
17 Agustus 2007, pada pukul 16.05 WIB; sebuah kereta barang membawa 20 gerbang peti kemas dari Surabaya menuju Jakarta anjlok di Stasiun Plabuan, Batang, Jawa Tengah.[75]
27 Desember2007, KA 2375 angkutan bubur kertas milik PT. Tanjung Enim Lestari anjlok dan terguling di Bandar Lampung, Lampung akibat melaju terlalu cepat saat melewati tikungan. Kecelakaan ini menyebabkan 1 lokomotif rusak berat, 24 gerbong rusak, 17 rumah rusak, dan 8 orang warga terluka.[76]
2008
4 Juli2008, dua kereta api bertabrakan di jalur dua Stasiun Sengon, Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur. Tabrakan terjadi akibat lokomotif BB301 21 tanpa gerbong yang turun dari arah Malang remnya tak berfungsi. Akibatnya, lokomotif yang dijalankan masinis Harianto, tidak dapat berhenti di jalur 2 Stasiun Sengon. Pada saat bersamaan datang rangkaian kereta api BBM yang ditarik lokomotif CC 203 27 dari arah Bangil yang dijalankan masinis Katnadi, masuk juga di jalur 2. Akibatnya, tabrakan tidak bisa terhindarkan. Akibat tabrakan adu depan itu, kedua lokomotif mengalami kerusakan cukup serius. Kedua muka lokomotif ringsek, termasuk rangkaian gerbong BBM. Karena posisi tabrakan tepat di atas persilangan jalur, mengakibatkan seluruh perjalanan kereta api Surabaya-Malang lewat Bangil, atau sebaliknya menjadi tertunda.[77]
30 Oktober2008, KA 421 Ekonomi AC yang dilayani KRL eks Toei 6000 rangkaian 6181F disundul oleh KA 1001 Antaboga di belakang WTC Mangga Dua, hanya beberapa ratus meter sebelum Stasiun Kampung Bandan. Peristiwa ini disebabkan oleh masinis KA 1001 yang melanggar sinyal masuk sehingga menabrak KA 421 yang tengah bergerak perlahan.[78]
22 Desember2008 pukul 16:30 wib. Kereta api Putri Deli anjlok menjelang masuk Stasiun Medan berakibat dari patahnya bantalan rel, hal ini mengakibatkan 2 rangkaian dan lokomotif terguling, dan dua orang terluka.[79]
23 Februari 2009, pukul 15.02 WIB, KA 950 Rapih Dhoho mengalami insiden kecelakaan dengan bus PO Harapan Jaya di Jl. Brigjen Katamso, Kota Kediri yang berlokasi kurang lebih 2 km di selatan Stasiun Kediri. Insiden terjadi dikarenakan supir bus mengendarai bus secara ugal-ugalan, serta terlambatnya PJL yang sedang berjaga pada waktu itu untuk menutup palang pintu perlintasan yang disebabkan oleh hujan deras sehingga jarak pandang menjadi terbatas. Insiden ini mengakibatkan 9 orang tewas dan 25 lainnya luka-luka.
18 April2009, pukul 02:30 WIB, kereta api luar biasa (KLB) angkutan rel dan bantalan rel anjlok dan terguling di KM 184+23 petak antara stasiun Cicalengka - Nagreg. Akibat kecelakaan ini, masinis dan asisten masinis mengalami luka ringan. Lokomotif CC201 95 yang menarik KLB rel mengalami kerusakan parah dan kabinnya hancur, sehingga harus menjalani perbaikan di Balai Yasa Yogyakarta.[81][82]
5 Juni2009, KRL menabrak sesama KRL di dekat Stasiun Manggarai. Perjalanan terhambat karena arus listrik dipadamkan sementara hingga situasi kembali pulih.[83]
4 September 2009, lokomotif CC201 44 yang menarik kereta api Penataran terguling setelah menabrak seekor kerbau milik penggembala Rasim, di Singosari, Malang. Masinis tewas, sedangkan 5 penumpang luka ringan dan 1 penumpang luka parah. Akibatnya PT KA Daop VIII Surabaya menuntut Rasim sebagai tersangka, serta rugi 10 miliar atas kejadian tersebut.[85]
2010
29 Juni 2010, kereta api Logawa anjlok dan terguling di dusun Petung, Pajaran, Saradan, Madiun, sekitar 1 kilometer dari perbatasan Madiun-Nganjuk. Enam penumpang tewas terjepit gerbong. Diduga kereta terguling karena kecepatannya tinggi saat melintas di jalur berbelok.[86]
8 September2010, pukul 13:00 WIB, terjadi tabrakan Kereta api Sribilah dengan kereta api angkutan CPO, hal ini terjadi karena Sribilah belum memasuki wesel sepenuhnya yang menyebabkan KA CPO menabrak rangkaian akhir dari KA Sribilah, tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini, tetapi menyebabkan hampir semua perjalanan pada hari itu dibatalkan dikarenakan Lokomotif yang terguling dan anjlok yang menutupi jalur kereta api.[87]
pukul 02:39, KA 34 Bima menyerempet kereta paling belakang KA 144 Gaya Baru Malam Selatan yang berhenti di Stasiun Purwosari. KA Gaya Baru Malam Selatan masuk di jalur 1 untuk disusul KA Bima, namun rangkaian paling belakang dari KA Gaya Baru Malam Selatan tidak sepenuhnya masuk ke jalur 1, yang membuat sepur lurus terhalang oleh rangkaian KA GBMS. Akibatnya Kereta api Bima menyerempet rangkaian belakang KA Gaya Baru Malam Selatan dan menyebabkan seorang penumpang tewas dan 4 orang terluka. Kesalahan PPKA Stasiun Purwosari menjadi penyebab kecelakaan ini.
pukul 02.45, terjadi kembali tabrakan antara KA 4 Argo Bromo Anggrek dengan KA 116 Senja Utama Semarang yang saat itu berada dijalur 3 menunggu silang susul di Stasiun Petarukan. Saat tengah menunggu disusul, tiba-tiba KA 116 ditabrak dari belakang oleh KA 4 yang melanggar sinyal masuk. Korban jiwa mencapai 36 orang dan puluhan lainnya luka-luka. Peristiwa ini diakibatkan kru KA 4 melanggar sinyal karena belakangan diketahui mengalami microsleep.[88]
9 November 2010, KA 60 Cirebon Ekspres relasi Gambir-Cirebon, anjlok di Stasiun Telagasari Kab. Indramayu. Tidak ada korban tewas dalam peristiwa tersebut, tetapi jadwal perjalanan KA yang melewati Jalur Utara Jawa mengalami Keterlambatan.
28 November 2010, KA 1 Argo Bromo Anggrek tujuan Surabaya Pasarturi - Gambir dengan nomor lokomotif CC203 21 menabrak truk bernomor polisi S 8584 C di Desa Kebonsari, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Tiga korban yang tewas adalah penumpang truk, Sunaji (35), Mulyadi (35) dan Sutrisno (32) sopir truk, semuanya warga Desa Cendoro, Palang, Tuban, Jawa Timur. Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 09.00. Saat itu truk bermuatan batu kumbung melaju dari arah timur (Surabaya). Sesampainya di TKP truk belok kiri menuju lintasan rel kereta api.[89]
4 Januari2011 sekitar pukul 13.15 WIB, rangkaian kereta api Gajayana berjalan tanpa lokomotif dari Stasiun Malang. Rangkaian kereta tersebut kemudian merusak tembok pengaman dan menabrak tiga rumah warga. Kecelakaan ini mengakibatkan satu anak-anak tewas dan satu anak lainnya luka-luka.[90]
28 Januari 2011, terjadi tabrakan antara kereta api Mutiara Selatan tujuan Bandung dengan kereta api Kutojaya Selatan tujuan Kutoarjo yang saat itu sedang menunggu bersilang dengan KA Mutiara Selatan di Stasiun Langen. Tetapi KA Mutiara Selatan melanggar sinyal dan langsung masuk ke jalur 3. Tabrakan pun tak terhindarkan, kedua lokomotif, CC201 62 dan CC203 11 rusak di bagian depan.[91]
22 Maret2012, kereta api Batu Bara Kertapati tujuan Tanjung Enim Baru anjlok dan terguling di km 331+6/7 di desa Pangkul, Cambai, Prabumulih akibat pemuaian rel. Sebanyak 1 lokomotif dan 6 gerbong terbuka anjlok dan melintang di rel. Kecelakaan ini menyebabkan seorang penumpang gelap meninggal dunia dan masinis, asisten masinis, serta seorang mekanik/teknisi mengalami luka ringan. Lokomotif CC201 92 08 sebagai penarik kereta api batu bara juga harus afkir karena mengalami kerusakan yang sangat parah usai terguling, meledak dan terbakar.[93]
4 Oktober2012 KA Commuter Line 435 tujuan Jakarta Kota anjlok di Stasiun Cilebut, peron stasiun rusak karena tertabrak kereta 3. Akibat kejadian ini jadwal perjalanan Commuter Line hanya sampai Stasiun Bojong Gede dan Stasiun Bogor ditutup karena kereta tidak bisa lewat.[94]
9 Desember2013, kereta api rel listrik (KRL) Commuter Line dengan rangkaian TM 7021F menabrak sebuah truk tangki Pertamina yang membawa bahan bakar jenis premium sebanyak 24.000 liter di perlintasan kereta api Bintaro, Jakarta Selatan. Kecelakaan ini terjadi diduga karena palang pintu tidak berfungsi. KRL Commuter Line jurusan Serpong–Tanah Abang bernomor 1131 berangkat dari Serpong sekitar pukul 11.01, namun sedikit terlambat karena ada perbaikan AC. Setelah itu berangkat menuju Pondok Ranji. di situlah kesalahan mulai terjadi. Truk tangki melewati perlintasan, tak jauh KRL datang. Petugas langsung mengibarkan bendera merah. KRL tak bisa rem mendadak dan akhirnya pukul 11.25 terjadilah tabrakan. Sekitar pukul 11.30 barulah tiga kali terjadi ledakan.[95]
2014
3 Januari2014 pukul 14.05, KA 7118 Pangrango relasi Bogor Paledang - Sukabumi anjlok di Jembatan Pamoyanan di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dikarenakan adanya rel patah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. 1 kereta makan yang berada di rangkaian terakhir KA nyaris terguling akibat menginjak rel yang patah. Akhirnya kereta makan tersebut dilepaskan dan ditinggalkan dari rangkaian lalu kereta kembali berjalan tanpa aliran listrik & fasilitas restorasi. Perbaikan rel telah selesai dilakukan pada pukul 21.25, dengan memperbaiki bantalan yang patah dan esoknya KA bisa kembali melintas dengan normal.[96]
10 Februari2014 dua kereta KA Siliwangi yang menempuh perjalanan dari Cianjur menuju Sukabumi anjlok sekitar pukul 13.30 WIB di dekat terowongan Lampegan, Cianjur tepatnya di petak Stasiun Lampegan - Stasiun Cireungas. Badan salah satu gerbong sempat membentur terowongan Lampegan saat tergelincir, namun tidak sampai merusak konstruksi terowongan.[100]
8 Maret2014, bus pariwisata PO Haryanto nopol B 7036 PGA yang mengangkut rombongan anak-anak yang melakukan kegiatan pemberian santunan ditabrak kereta api Menoreh saat melewati perlintasan liar di antara Stasiun Cikarang dan Stasiun Tambun. Akibatnya, lokomotif rusak, lampu-lampunya pecah berantakan. Akan tetapi, sang sopir bus berhasil kabur dan kernetnya diamankan.[101]
4 April2014, KA Malabar terguling di sekitar daerah Tasikmalaya, Jawa Barat antara petak Stasiun Ciawi-Cirahayu di km 244. Hingga saat ini, empat korban dilaporkan tewas, dua korban lainnya masih terjepit di antara kereta yang terguling. KA Malabar ini terguling akibat adanya tanah longsor. Dikabarkan kereta api ini terguling ke jurang. Korban-korban kecelakaan tersebut dibawa ke Puskesmas Ciawi. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.[102]
4 Mei 2014, Kereta api Bogowonto beserta kereta pembangkit (P 0 08 01) yang ditarik CC206 terguling setelah menabrak truk kontainer di Cirebon, Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa, namun masinis dan beberapa penumpang terluka. Kejadian ini menyebabkan jadwal kereta terhambat dan evakuasi berjalan sulit karena bobot CC206 yang berat.[103]
2015
23 Mei2015, pukul 18.50 WIB, kereta api Bangunkarta tujuan Stasiun Surabaya Gubengmenyenggol KA 2502 pengangkut pipa besar di Stasiun Waruduwur, Daerah Operasi III Cirebon, hingga anjlok satu kereta pembangkit, dua kereta penumpang eksekutif, dan lokomotif dengan nomor CC206 13 23 milik Depo Lokomotif Purwokerto. Anjlokan terjadi di wesel, kemudian lokomotifnya memalang sehingga mengenai kereta api barang KA 2502 Pipa Gas yang sedang berhenti di jalur 4 lantaran gerbong paling belakang belum melewati batas ruas bebas. Pada saat yang sama, kereta api semen sedang singgah di jalur 1. Salah seorang petugas pengawal kereta api barang KA 2502 yang membawa pipa mengalami luka yang serius pada kakinya yang patah sehingga dirawat di Rumah Sakit Ciremai, Cirebon. Sementara itu, satu lagi sudah pulang.[104]
15 Juni 2015, KA Babaranjang dengan nomor KA 3029 menabrak gerbong paling belakang KA 3027 yang sedang tertahan sinyal masuk Stasiun Metur. Akibat tabrakan tersebut, dua gerbong KA 3027 (nomor urut 46 dan 47) yang ditabrak oleh lokomotif KA 3029 hancur dan naik ke atas gerbong nomor urut 45, begitu pula dengan dua Lokomotif KA 3029 (CC 205 13 41 dan CC 205 13 10) yang mengalami kerusakan fisik ringan, akan tetapi mengalami kerusakan berat dalam sistem komputernya. Lokomotif yang terlibat dalam kecelakaan ini pun dikirim ke Balai Yasa Lahat untuk diperbaiki dan telah kembali beroperasi pada tahun 2019.[105][106][107]
23 September 2015, pukul 15.25 WIB, terjadi kecelakaan yang melibatkan dua KRL JR 205 SF 10 (rangkaian 205-54F dan 205-123F) di Stasiun Juanda. Kondisi kedua kabin KRL JR 205 (KuHa 204 / 205) tersebut rusak berat. Kondisi kereta nomor 1-9 pada kedua rangkaian kereta tersebut juga mengalami kerusakan yang cukup berat, terutama di bagian persambungannya yang seluruhnya juga mengalami kerusakan berat dan remuk. 42 orang luka-luka akibat kecelakaan tersebut.[108][109] Kejadian ini mengakibatkan sang masinis KRL 1156, Gustian, terluka parah dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.[110]
6 Oktober 2015, KA Babaranjang dengan nomor KA 3026 menabrak gerbong paling belakang KA 3024 yang sedang berhenti di Stasiun Negeri Agung. Tidak ada korban jiwa, tetapi akibat tabrakan tersebut, rangkaian KA 3024 yang ditabrak oleh Lokomotif KA 3026 mengalami kerusakan dan anjlok sebanyak 17 as, begitu pula dengan dua Lokomotif KA 3026 (CC 205 13 15 dan CC 205 13 26) dan 2 (dua) gerbong dibelakangnya anjlok sebanyak 20 as serta kerusakan komponen jalan rel di stasiun ini. Proses evakuasi terhadap kedua rangkaian KA yang anjlok tersebut selesai dilakukan pada pukul 19.22 WIB tanggal 7 Oktober 2015 dan menyebabkan seluruh perjalanan KA dibatalkan. Lokomotif yang terlibat dalam kecelakaan ini pun rusak berat sehingga harus dikirim ke Progress Rail pada tahun 2018, dan telah kembali ke Lampung pada tahun 2020.[51][111][112] Mulai tanggal 4 Mei 2021, lokomotif ini telah kembali beroperasi reguler.
6 Desember2015, terjadi kecelakaan yang melibatkan KRL 1528/JR 205 dengan MetroMini bernomor polisi B 7760 FD di kawasan Angke, Tambora, Jakarta Barat, dekat stasiun Angke, dikarenakan MetroMini menerobos perlintasan sebidang. Untuk sementara tiga belas orang penumpang MetroMini tewas dalam kejadian tersebut, namun tiada korban jiwa dari penumpang Commuter Line, begitu menurut Eva Chairunnisa, corporate communication PT KCJ. Lalu lintas yang melewati perlintasan sebidang kemudian dialihkan melalui fly over yang terletak di atas perlintasan sebidang ini.[113] Namun, korban tewas kecelakaan ini bertambah menjadi 18 orang.[114]
11 Januari2016, kereta api Pasundan menabrak truk bermuatan pasir di perlintasan sebidang km 369+7/8, Kubangkangkung, Kawunganten, Cilacap. Kecelakaan ini tidak menimbulkan korban jiwa namun kereta api Pasundan sempat tertahan di lokasi kejadian sekitar 2,5 jam karena menunggu proses evakuasi truk yang tersangkut di pintu kereta serta proses langsir.[116]
19 Mei2016 pada pukul 04.23 terjadi kecelakaan Kereta api Senja Utama Solo menabrak mobil Toyota Avanza dan bus Transjakarta di JPL Gunung Sahari. Diduga kecelakaan ini terjadi karena petugas JPL Gunung Sahari terlambat menutup palang pintu perlintasan kereta api.[117]
2017
23 April2017 pukul 05.00 terjadi kecelakaan KA 90 menabrak mobil di Perlintasan Jemursari, 3 orang tewas dan dirawat di RSU Dr. Soetomo dan RS Bhayangkara Polda Jatim. Akibatnya, PJL 21 dekat Halte Margorejo ditutup.
20 Mei 2017, pukul 10.30 WIB, kereta api Argo Bromo Anggrek (KA 1) tujuan Stasiun Gambir menabrak Minibus Toyota Avanza di perlintasan tak berpalang, 500 meter dari Stasiun Sedadi. Bagian luar depan lokomotif dengan nomor CC206 13 92 milik Depo Lokomotif Yogyakarta terbakar akibat kebakaran Minibus yang ditabraknya, dan Minibus terseret hingga Stasiun Sedadi. 4 orang di Minibus tewas, sementara perjalanan Argo Anggrek terhambat karena menunggu lokomotif penolong (CC 206 13 66 SMC) datang dari Depo Lokomotif Semarang Poncol.
21 Mei 2017, pukul 21.52 WIB, KA 3 Argo Bromo Anggrek tujuan Stasiun Gambir menabrak mobil bak terbuka bernomor polisi K 1804 MN di perlintasan wilayah kecamatan Randublatung, Blora. Lokomotif CC 206 13 69 milik Depo Lokomotif Yogyakarta pun mengalami kerusakan di bagian depan, dan mobil bak terbuka tersebut ringsek ditempat. Tidak ada korban jiwa, namun pengemudi mobil tersebut kabur, serta kereta api melanjutkan perjalanan 2 menit kemudian hingga Stasiun Semarang Tawang guna penggantian lokomotif oleh CC 201 83 24 (CC 201 62) Depo Induk Purwokerto.
20 Juni2017, pukul 12 28 WIB, KA 3029B Babaranjang menabrak lori inspeksi dan lokomotif posko CC202 90 14 TNK di jalur I stasiun Ketapang, Lampung Utara. Penyebab kecelakaan diduga karena pengoperasian peralatan persinyalan yang dilakukan oleh PPKA stasiun Ketapang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku, sehingga menyebabkan KA 3029B masuk ke jalur I. Kecelakaan ini menyebabkan 1 orang yang berada di dalam lori meninggal dunia.[118]
31 Agustus 2017, Sebuah Mobil menabrak Kereta api Bogowonto di Stasiun Cakung, tetapi tidak ada nomor polisinya, kemungkinan besar ada korban.
25 Oktober2017, pukul 08:47 WIB, 5 dari 24 gerbong KLB V2/10212 Semen Padang relasi Indarung - Bukit Putus anjlok dan terguling di emplasemen stasiun Pauhlima, Padang. Salah satu gerbong dari kereta tersebut mulai anjlok pada lengkung no 15 KM 10+264/2 sebelum stasiun Pauhlima, tetapi awak KA tidak menyadari adanya anjlokan, sehingga kereta tetap berjalan hingga stasiun Pauhlima sebelum akhirnya gerbong yang sebelumnya telah anjlok mengenai wesel hingga terguling, diikuti 4 gerbong di belakangnya. Kecelakaan diduga akibat buruknya kualitas rel. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. [119]
2018
tanggal 27 Februari 2018, tangga kereta api Minangkabau Ekspres menyenggol ujung peron Stasiun Air Tawar. Kejadian ini menyebabkan perjalanan uji coba kereta api tersebut terganggu karena harus berhenti lama di stasiun ini.[120][121]
tanggal 6 April 2018, KA Sancaka dengan nomor KA 86 anjlok akibat menabrak truk trailer pembawa beton di km 215+8 lintas Sambirejo, Mantingan, Ngawi. Akibat kecelakaan ini masinis KA 86 meninggal dunia, asisten masinis koma. Kerusakan dalam kecelakaan ini membuat LokomotifCC201 dengan seri CC201 83 49 milik Depo Induk Sidotopo berstatus konservasi, 3 Kereta kelas Eksekutif dan 1 Kereta Pembangkit anjlok dan rusak.[122]
tanggal 20 Agustus 2018, Kereta api Bangunkarta jurusan Surabaya menabrak sebuah mobil di daerah Bulak Kapal, Bekasi. Peristiwa bermula ketika sebuah mobil hendak melintas perlintasan sebidang tak berpalang, ketika hendak melintas pengemudi sempat diberhentikan oleh saksi yang sedang menjaga perlintasan, namun korban tetap menerobos lalu mobil mengalami mati mesin, tak lama kemudian kereta api Bangunkarta yang melaju dari arah Jakarta menabrak mobil tersebut. Kereta api sempat berhenti setelah menabrak mobil tersebut, lalu sebuah Kereta api Taksaka yang melaju dari arah timur ikut menabrak mobil tersebut. Dalam peristiwa ini, pengemudi mobil meninggal dunia.[123][124]
2019
10 Maret 2019, Tokyu 8512F yang bertugas sebagai KRL 1721/1722 rute Jatinegara-Kampung Bandan-Bogor anjlok di petak Cilebut-Bogor di wilayah Kebon Pedes, Bogor. Kecelakaan ini menyebabkan kereta MC2 (8612) anjlok dan menabrak tiang LAA hingga penyok di bagian depan kanan. Empat unit kereta yang mengalami kecelakaan dinyatakan pensiun (afkir), sementara empat unit kereta lainnya selamat dan dihibahkan ke KRL Tokyu 8510F. Selama proses evakuasi, listrik aliran atas di jalur kereta api harus dimatikan.[125]
4 Juni 2019, Kereta api Serayu dengan nomor perjalanan 215 anjlok di km. 193 petak Lebakjero-Nagreg. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi sejumlah perjalanan kereta api lain terlambat hingga beberapa jam. Beberapa kereta api bahkan harus memutar lewat Cirebon.[126]
12 Desember2019, pukul 11:18 WIB, 11 dari 20 gerbong KA 2704 Ketapang Service yang mengangkut 800 ton semen anjlok dan terguling di emplasemen stasiun Doplang, Kabupaten Blora. Kecelakaan diduga diakibatkan oleh masalah pada komponen bogie dan pengereman pada gerbong GD 42 13 55. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.[127]
16 Desember 2019, tepatnya pada km 6 petak Tebing Tinggi–Naga Kasiangan diterjang banjir dan longsor, yang menyebabkan Lokomotif CC 201 89 14R terperosok keluar rel. Peristiwa ini menyebabkan perjalanan kereta api dari dan menuju Siantar terpaksa harus dibatalkan.[128]
2020
21 Januari 2020 Kereta api Tawang Jaya dengan nomor perjalanan 329 anjlok di perlintasan sebidang di wilayah Pondok Jati, Matraman, Jakarta Timur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun sejumlah perjalanan kereta listrik Commuter Line mengalami gangguan.[129]
25 Februari 2020 pukul 14.28 WIB, kereta api komuter dengan nomor perjalanan 1118 Jakarta kota-Bogor anjlok di Stasiun Jayakarta. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.[130]
2 Oktober 2020, lokomotif kereta api Serayu Pagi dengan nomor perjalanan 322 rute Purwokerto–Pasar Senen anjlok di Ciamis. Anjlokan terjadi di kilometer 285+01 petak antara Stasiun Manonjaya dan Stasiun Ciamis pada pukul 17:30 WIB. Insiden ini mengakibatkan kereta tidak dapat melanjutkan perjalanan. Kereta penolong dan crane Kirow dari Bandung diturunkan untuk mengevakuasi lokomotif yang anjlok. penumpang Kereta api Serayu Pagi kemudian diantar menuju Stasiun Banjar menggunakan bus untuk melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api pengganti. Akibat anjlokan ini, perjalanan kereta api Turangga dengan nomor perjalanan 78 tujuan Surabaya Gubeng terpaksa dialihkan lewat Cirebon.[131]
Pada 30 Oktober 2020, kereta komuter dengan nomor perjalanan 1481 rute Bekasi-Jakarta Kota via Pasar Senen anjlok di Stasiun Kampung Bandan. Kejadian tersebut mengakibatkan perjalanan kereta api dari Bogor hingga Jatinegara hanya sampai Stasiun Angke. Untuk perjalanan KA Bekasi-Jakarta Kota via Pasar Senen hanya sampai Stasiun Kemayoran. Sedangkan untuk perjalanan KA dari Jatinegara hingga Bogor dialihkan menjadi relasi Jatinegara-Manggarai-Bogor.[132]
30 Oktober 2020, rangkaian KRL JR East 205 yang sedang dikirimkan menuju Klaten rusak setelah atapnya menyerempet bagian atas Jembatan Kalioso yang ketinggiannya lebih rendah dari atap KRL. Akibatnya pantograf kereta hancur dan AC kereta mengalami kerusakan parah. Terdapat panel AC yang tersangkut di Jembatan Kalioso setelah insiden tersebut. Meskipun demikian, rangkaian menjalani perbaikan setibanya Klaten sebelum bertugas sebagai sarana kereta rel listrik lintas Yogyakarta–Solo.[133]
Pada 18 November 2020 sekitar pukul 14.30, rangkaian kereta api Gajayana beserta tujuh unit kereta cadangan meluncur tanpa lokomotif dari Stasiun Malang menuju Stasiun Malang Kotalama. Rangkaian tersebut anjlok setelah menabrak eskavator karena Stasiun Malang Kotalama dilakukan perbaikan rel. Kejadian ini mengakibatkan empat kereta mengalami kerusakan. Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini.
Pada 13 Desember 2020 pukul 22.45 WIB Kereta Api Brantas menabrak sebuah mobil patroli polisi milik Polsek Kalijambe yang berisi 2 Anggota Polisi dan 1 TNI Koramil Kalijambe di perlintasan tanpa palang pintu Dukuh Siboto RT 11/02, Desa Kalimacan, Kalijambe, Sragen, menjelang Stasiun Kalioso. Kejadian ini mengakibatkan 3 aparat tewas.
2021
12 November 2021, Kereta api barang pengangkut bubur kertas PT TEL anjlok saat melintas di jalur 2 Stasiun Peninjawan. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, tetapi perjalanan kereta api di jalur ini terganggu selama 14 jam dan mengakibatkan kerusakan pada wesel jalur 3 stasiun ini. Adapun gerbong yang anjlok yakni gerbong 13 (GT501811), gerbong 14 (GT500022), gerbong 15 (GT500081), gerbong 16 (GT500048), 1 mesin perawatan jalur rel (CSM 09-16-3528) serta satu gerbong kabus atau tempat istirahat nomor (SN 001-01) yang sedang parkir di jalur 1.
4 Desember 2021, kereta api Sri Lelawangsa menabrak sebuah angkot di perlintasan Jalan Sekip, Medan. Kejadian ini mengakibatkan 5 orang tewas dan 4 orang mengalami luka-luka.[134]
11 Desember 2021, dua kereta api batu bara rangkaian panjang yaitu KA 3061 yang ditarik lokomotif CC 205 14 04 dan CC 205 21 04 menabrak gerbong paling belakang KA 3055 yang sedang berhenti di emplasemen Stasiun Penanggiran. Akibatnya, 8 gerbong terbuka dari KA 3055 serta lokomotif dan 2 gerbong terbuka dari KA 3061 anjlok 40 as dan terguling.[135][136] Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi kecelakaan ini membuat perjalanan dua kereta api penumpang, yakni kereta api Serelo dan Sindang Marga turut dibatalkan.[137]
29 Maret2022, pukul 14.40 WIB, kereta api Sibinuang relasi Padang - Naras dengan nomor perjalanan B6 menabrak sebuah truk bermuatan semen bernomor BA 9894 LU di perlintasan tanpa palang pintu KM 23+054 di sisi jalan Adinegoro di petak antara stasiun Lubuk Buaya - Duku, Padang Sarai, Koto Tangah, Padang, Sumatra Barat. Akibat insiden tersebut, truk yang terseret mengenai dan merobohkan papan reklame sehingga menimpa mobil DaihatsuGran Max dekat lokasi kejadian, dan jalan Adinegoro sempat mengalami kemacetan.[140]
4 Oktober2022, sebelas gerbong terakhir KA Babaranjang bernomor KA 3028 yang ditarik lokomotif CC 205 21 02 dan CC 205 21 34 anjlok saat melintas di jalur 1 stasiun ini yang sedang dalam perbaikan. Akibatnya, 8 gerbong terbuka anjlok 22 as dan 4 gerbong terbuka terguling 16 as. Tidak ada korban jiwa ataupun gangguan operasional kereta api dalam peristiwa ini.
7 November2022, terjadi adu banteng antara dua KA Babaranjang yaitu KA 3056A yang ditarik lokomotif CC 205 21 20 dan CC 205 13 16 bertabrakan dengan KA 3031A yang ditarik lokomotif CC 205 13 37 dan CC 205 13 33 yang sedang berhenti di jalur 1 emplasemen Stasiun Rengas.[144] Akibatnya, keempat lokomotif yang bertabrakan mengalami kerusakan yang sangat parah, 2 gerbong terbuka dari KA 3031A dan 2 KA 3056A anjlok serta 8 gerbong terbuka dari KA 3056A terguling 32 as. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi kecelakaan ini membuat seluruh perjalanan kereta api dibatalkan.[145]
28 Juni2023, KA Sri Tanjung (KA 244/241) relasi Ketapang–Lempuyangan menabrak sebuah mobil di perlintasan tanpa sebidang di Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur; pada jalur rel di petak Stasiun Argopuro-Banyuwangi Kota. Kecelakaan bermula saat sebuah mobil Honda Mobilio dengan nomor polisi P 1448 WR, yang berisi sepasang suami istri tiba-tiba masuk perlintasan jalur rel tanpa palang pintu dan berhenti. Saat itu ujung depan mobil sudah berada di tengah rel. Mobil yang tak bisa menghindar, langsung tertabrak. Akibat kejadian ini, lokomotif CC 201 83 31 yang membawa KA Sri Tanjung beberapa bagian mengalami kerusakan, salah satunya tangga dan alat perangkai.[149]
18 Juli2023, KA Sribilah relasi Rantau Prapat–Medan menabrak sebuah mobil di jalan Marah Rusli, Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, petak antara Hengelo-Kisaran. Kecelakaan bermula saat mobil Nissan dengan plat nomor BK 1747 RK yang berisikan 2 orang dokter hewan berjalan ragu ragu saat hendak melintasi perlintasan tanpa palang pintu, jarak yang sangat dekat mengakibatkan mobil tidak dapat menghindar dan tertabrak oleh KA Sribilah. 1 orang meninggal dalam kejadian ini dan 1 korban lainnya kritis dan langsung dilarikan ke faskes terdekat.[150]
18 Juli2023, KA S8 Kuala Stabas relasi Tanjung Karang - Baturaja menabrak ruk bermuatan tebu dipetak antara stasiun Blambangan Pagar-Kalibalangan, Blambangan Pagar, Lampung Utara. Kecelakaan diakibatkan oleh kurang hati hatinya sopir truk tebu saat menyebrangi rel tanpa palang pintu. Jarak yang sudah dekat mengakibatkan truk tidak dapat menghindar dan terseret sejauh 100 meter. Lokomotif dinas CC 201 83 42r atau CC 201 120r mengalami kerusakan cukup parah dibagian ujung pendek dan seluruh as roda anjlok serta lokomotif miring ke kiri dari arah jalannya kereta. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
18 Juli2023, KA Brantas (KA 112) relasi Pasar Senen–Blitarmenabrak truk low bed dolly yang tersangkut di perlintasan Jalan Madukoro yang terletak di petak Stasiun Jerakah–Semarang Poncol, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kecelakaan disebabkan oleh sopir truk yang kurang memahami medan jalan yang dilewati yang menyebabkan trailer yang dibawa tersangkut di rel. Kecelakaan ini menyebabkan ledakan yang cukup besar akibat dari tangki bahan bakar truk yang tumpah. Lalu lintas di jalur utara Pulau Jawa koridor Cirebon–Semarang sempat tersendat akibat kejadian ini. Lokomotif CC 201 77 11 SDT atau CC 201 15 mengalami kerusakan terbakar pada bagian ujung pendek dan K1 0 80 01 BL sebagai eksekutif 1 mengalami kerusakan ringan pada bagian bogienya dan dilepas dari rangkaian. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya 1 penumpang mengalami patah kaki kanan akibat panik saat akan menyelamatkan diri keluar dari kereta.[151]
29 September2023, kereta api Jayakarta (KA 218) relasi Pasar Senen–Surabaya Gubeng menabrak sebuah forklift di petak antara Stasiun Lemahabang dan Kedunggedeh, Cikarang Timur, Bekasi, Jawa Barat; yang mengakibatkan lokomotif CC 206 anjlok. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun perjalanan kereta api Jayakarta tertahan hingga 156 menit dan lalu lintas kereta api jalur selatan serta utara Jawa koridor Jakarta–Cirebon dan Bandung terganggu.[152]
17 Oktober2023 pukul 13:05 WIB, KA Argo Semeru (KA 17) relasi Surabaya Gubeng–Gambir anjlok di KM 520+4 petak antara Wates–Sentolo di tikungan bekas Halte Kalimenur, Sentolo, Kulon Progo. Semenit setelahnya, KA Argo Wilis (KA 6) relasi Bandung–Surabaya Gubeng menyerempet rangkaian kereta anjlokan KA 17 Argo Semeru tersebut. Peristiwa ini menyebabkan kedua KA tersebut mengalami anjlok yang menyebabkan keterlambatan dan lalu lintas kereta api di jalur selatan Pulau Jawa koridor Purwokerto–Yogyakarta serta Bandung–Yogyakarta ditutup imbas dari kejadian tersebut.Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi 31 orang mengalami luka-luka dan perjalanan kereta api terganggu.[153]
pukul 7:57 WIB, kereta api Pandalungan (KA 78–75) relasi Gambir–Surabaya Pasarturi–Jember anjlok tepat di wesel sisi utara Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur. Insiden ini menyebabkan kemacetan di Jalan Raya Kludan dan Jalan Raya Perumtas, karena bagian belakang kereta menutup jalur. PT KAI Daop VIII memutuskan untuk segera melakukan evakuasi terhadap lokomotif CC 203 98 04 CPN dan kereta pembangkit P 0 95 01 JAKK yang anjlok yang mengakibatkan lalu lintas kereta api di jalur kereta api Wonokromo–Bangil terganggu.[155]
15 Februari, kereta api Manahan nomor 79A relasi Solo Balapan–Jakarta Gambir mengalami anjlokan pada lokomotif setelah menabrak truk pasir di perlintasan tanpa sebidang di Tanjung, Brebes, Jawa Tengah; tepatnya di km 261+2 petak antara Stasiun Ketanggungan dan Ciledug. Peristiwa ini menewaskan dua orang, yaitu ayah dan anak yang berasal dari truk pasir, kereta api manahan hanya mengalami kerusakan pada bagian depan lokomotif CC 203 01 07 YK, hal ini juga mengakibatkan lalu lintas kereta api di lintas selatan Pulau Jawa koridor Cirebon–Purwokerto terganggu, terutama pada jalur hilir.[158]
19 Maret pukul 20.30 WIB, kereta api Putri Deli dengan nomor U76A menabrak truk Fuso Super Great bermuatan pupuk di Pasar Bengkel, Perbaungan dekat dengan Stasiun Lidah Tanah. Truk tersebut menerobos palang perlintasan dan mogok di tengah rel. Akibat tabrakan, lokomotif BB203 78 03 MDN mengalami kerusakan parah pada kabinnya. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, tetapi masinis dan asisten masinis mengalami luka ringan akibat terjepit kabin.[159]