Kereta api batu bara rangkaian pendek

Kereta api Babarandek
Gadingnambo
Kereta api Babarandek saat melintas Stasiun Depok.
Ikhtisar
SistemKereta api barang
StatusBeroperasi
LokasiDaerah Operasi I Jakarta
TerminusCigading
Nambo
LayananDua kali perjalanan pergi pulang
Nomor kereta api2651/2654 dan 2655/2658 (KA bermuatan batubara dari Cigading)
2652/2653 dan 2656/2657 (KA kosong dari Nambo)
Operasi
Dibuka1986; 39 tahun lalu (1986)
PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)
PT.Makara Mulia
OperatorKAI Logistik
DepoJakarta Gudang (JAKG) dan Rangkasbitung (RK) Untuk Rangkaian Kereta
Seluruh Depo untuk lokomotif.
Rangkaian
Data teknis
Panjang lintas200 km (120 mi) (rute Cigading-Nambo)
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Kecepatan operasi40–75 km/h (11–21 m/s)

Kereta api Batubara Rangkaian Pendek (atau yang biasa disebut Babarandek) atau nama resminya Gadingnambo Service, merupakan layanan kereta api barang pengangkut batu bara yang dioperasikan oleh KAI Logistik untuk melayani relasi CigadingNambo melalui lintas barat pulau Jawa (via RangkasbitungParung PanjangKampung BandanManggarai).

Batu bara tersebut dipergunakan untuk keperluan pabrik semen milik PT Indocement Tunggal Prakarsa (Indocement) yang berada di wilayah Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.

Sejarah pengoperasian

KA Babarandek melintas di perlintasan Jalan Penjernihan di Bendungan Hilir, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat.

Kereta api Batubara Rangkaian Pendek beroperasi di Indonesia pada tahun 1986. Kereta api ini memuat batu bara dari fasilitas penyimpanan sementara batu bara yang terletak tidak jauh dari Pelabuhan Ciwandan, tepatnya di Tegalratu, Ciwandan, Cilegon. Sebelumnya, batu bara tersebut diangkut dari Pulau Sumatra menuju Pelabuhan Cigading di Cilegon, Banten melalui Selat Sunda dengan menggunakan kapal.

Dahulunya, kereta api ini beroperasi dengan relasi CigadingKampung BandanBekasi, kemudian dari Stasiun Bekasi, peti kemas berisi batu bara diangkut menggunakan truk ke pabrik Indocement. Berbeda dengan ketika masih bertujuan akhir Bekasi yang jalurnya mengikuti alur jalur KA lingkar Jakarta walaupun berubah arah.

Mulai Senin tanggal 11 Juli 2016, kereta api angkutan batubara rangkaian pendek beroperasi dari Cigading menuju Nambo melalui Kampung Bandan, di Stasiun Kampung Bandan kereta api ini berhenti sebentar untuk proses langsir lokomotif, kemudian berbalik arah dan melanjutkan perjalanan ke Nambo, Kabupaten Bogor melalui Stasiun Manggarai.

Pemindahan tujuan akhir KA Babarandek ke Stasiun Nambo yang dekat dengan pabrik Indocement ini membuat pengangkutan batu bara dari Cigading menjadi lebih cepat dan efisien dibandingkan sebelumnya. Kereta api Babarandek beroperasi dengan jadwal 2 kali perjalanan pulang-pergi (PP) dalam sehari semalam.

Jalur kereta api (KA) lintas CitayamNambo awalnya ditujukan sebagai jalur kereta api barang, salah satunya angkutan batubara.

Galeri

Referensi