Abstrak Kata ‘kafir’ dalam al-Qur’an tidak bisa dimaknai secara tunggal. Dibutuhkan kajian yang mendalam dalam memahami al-Qur’an. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan teori hermeneutik Schleiermacher dengan dua interpretasi yaitu gramatis dan psikologis. Melalui analisis interpretasi gramatis, kata ‘kafir’ dalam al-Qur’an memiliki makna yang beragam seperti: ingkar, tidak bersyukur, tidak beriman, kikir, sombong, dan lain sebagainya. Kemudian vonis kafir adalah otoritas Allah Swt. Sementara itu, dengan analisis interpretasi psikologis, ditemukan hasil bahwa Tuhan seringkali menurunkan kata ‘kafir’ akibat perilaku buruk pelaku kekafiran. Penuduhan kafir terhadap orang lain mengancam kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Individu atau kelompok yang dituduh sebagai kafir rentan mendapatkan diskriminasi. Indonesia adalah negara bangsa yang mempunyai Konstitusi tertinggi yaitu UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Dalam UUD 1945 Pasal 29 disebutkan bahwa negara menjamin setiap warga negaranya atas kemerdekaan dan kebebasan dalam memeluk agama dan keyakinan. Dalam konteks bernegara, non-muslim memiliki hak dan kedudukan yang setara dengan warga negara lainnya.   Abstract The word ‘kafir’ in the Qur'an cannot be interpreted in a single meaning. It takes an in-depth study in understanding the verses of the Qur'an. One method that can be used is by employing Schleirmacher's hermeneutic theory with two interpretations, namely grammatical and psychological. Through the analysis of grammatical interpretations, the word ‘kafir’ in the Al-Qur'an has various meanings such as: denial, ungratefulness, disbelief, stingy, arrogant, and so on. Then the verdict of disbelief is the authority of Allah Swt. Meanwhile, with the analysis of psychological interpretations, it is found that God often sends down the word ‘kafir’ due to the bad behavior of the infidels. The accusation of being infidels against others has threatened harmony in the life of the nation and state. Individuals or groups accused of being infidels are vulnerable to discrimination. Indonesia is a nation state that has the highest constitution, namely the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. The article 29 of the 1945 Constitution affirms that the State guarantees every citizen of freedom to embrace religion and belief. In the context of a state, non-Muslims have equal rights and positions with other citizens.

Published by Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
Journal Name Tashwirul Afkar
Contact Phone-
Contact Name Ahmad Fairozi
Contact Email fairozi.unu@gmail.com
Location Unknown, Unknown INDONESIA
Website afkar| http://tashwirulafkar.net/index.php/afkar|
ISSN ISSN : 11804307, EISSN : 15420955, DOI : https://doi.org/10.51716/,
Core Subject Religion, Humanities,
Meta Subject Religion, Humanities,
Meta DescTashwirul Afkar adalah jurnal pemikiran keagamaan dan kebudayaan yang mempublikasikan hasil riset di kalangan sarjana dan intelektual untuk kemajuan peradaban dunia. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
PenulisHamdan, Muhammad
Publisher ArticleLembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Subtitle Article Tashwirul Afkar Vol. 39 No. 02 (2020): Desember 2020
Scholar Googlehttp://scholar.google.com/scholar?q=%2Bintitle%3A&…
View Articlehttp://tashwirulafkar.net/inde…
DOIhttps://doi.org/10.51716/ta.v38i02.…
DOI Number DOI: 10.51716/ta.v38i02.25
Download Article [1] http://tashwirulafkar.net/index.php/afka…
Download Article [2]

 

Filsafat Filosofi Kopi the Movie Filosofi Kopi Filosofi Teras Filosofi Kopi the Movie 2: Ben & Jody Tesis Filosofi Sejarah Sumbu Filosofis Yogyakarta Filsafat Renaisans Filsafat linguistik Filsafat Helenistik Filsafat psikologi Filsafat kecerdasan buatan Filsafat Kristen Filsafat politik Universitas Filsafat-Teologi Paus Benediktus XVI Marxisme Filsafat Tionghoa Doktor Batu filsuf