Zakir Naik ذاکِر نائيک ज़किर नाइक |
---|
|
Lahir | Zakir Abdul Karim Naik 18 Oktober 1965 (umur 59) Mumbai, Maharashtra, India |
---|
Pendidikan | Ilmu Perbandingan Agama (Comparative Religion Studies) dan Sarjana Kedokteran dan Bedah |
---|
Almamater | |
---|
Pekerjaan | Ketua Yayasan Penelitian Islam (Islamic Research Foundation IRF), Pembicara umum, Da'i |
---|
Tahun aktif | 1991–sekarang |
---|
Dikenal atas | Dakwah, Pendiri Peace TV, Pembicara umum Islam internasional |
---|
Anggota dewan | Yayasan Penelitian Islam (Islamic Research Foundation) IRF[1], Akademi Penelitian dan Pendidikan Islam (Islamic Education and Research Academy) (iERA)[2][3], Sekolah Islam Internasional (Islamic International School), dan Persatuan Palang Merah Islam (United Islamic Aid)[4] |
---|
Anak | Fariq Naik, Rusyda Naik |
---|
Penghargaan | Penghargaan Internasional Raja Faisal untuk Pelayanan Islam (2015) |
---|
Situs web | www.irf.net www.peacetv.tv |
---|
|
|
Zakir Abdul Karim Naik (bahasa Hindi: ज़ाकिर अब्दुल करीम नायक) (lahir: 18 Oktober 1965) adalah seorang da'i atau penceramah agama Islam dari India yang berfokus pada Ilmu Perbandingan Agama.
Zakir pada saat ini merupakan buronan dari otoritas India atas dakwaan pendanaan terrorisme, ujaran kebencian, menghasut permusuhan publik, dan pencucian uang.[5][6][7] Zakir kabur dari India pada tahun 2016,[8] dan menetap di Malaysia. Namun semenjak tahun 2019, Zakir dilarang untuk berbicara di publik dikarenakan kontroversi perkataan-perkataannya yang berisi hasutan kebencian dan menimbulkan perpecahan di Malaysia.[9][10]
Atas dasar hukum ujaran kebencian, Peace TV yang didirikan oleh Zakir Naik dilarang penyiarannya di India, Bangladesh, Kanada, Sri Lanka, and Inggris.[11][12][13]
Biografi
Zakir Naik lahir pada tanggal 18 Oktober 1965 di Mumbai, India dan merupakan keturunan Suku Konkani. Ia bersekolah di St. Peter's High School di Mumbai. Kemudian bergabung dengan Kishinchand Chellaram College dan mempelajari kesehatan di Rumah Sakit Nasional Topiwala dan Rumah Sakit Nair di Mumbai. Ia kemudian menerima gelar MBBS-nya di Universitas Mumbai. Tahun 1991 ia berhenti bekerja sebagai dokter medis dan beralih dibidang Dakwah Islam.[14]
Zakir Naik mengatakan ia terinspirasi oleh Ahmed Deedat yang telah aktif dibidang dakwah selama lebih dari 40 tahun. Menurut Zakir Naik, tujuannya adalah berkonsentrasi pada remaja Muslim berpendidikan yang mulai meragukan agamanya sendiri dan merasa agamanya telah kuno, selain itu untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam.[15]
Thomas Blom Hansen, seorang sosiolog yang memegang posisi akademik diberbagai universitas, telah menulis bahwa Zakir Naik mengabadikan Al-Qur'an dan Hadits dalam berbagai bahasa dan berpergian ke berbagai negara untuk membicarakan Islam bersama para teolog, telah menjadikannya sangat terkenal di lingkungan Muslim dan Non Muslim.
Meskipun ia biasa berbicara kepada ratusan hadirin dan kadang ribuan hadirin, justru rekaman video dan DVD ceramahnya yang banyak didistribusikan. Perkataannya biasa direkam dalam bahasa Inggris, untuk disiarkan pada akhir pekan di sejumlah Jaringan Televisi di lingkungan Muslim Mumbai dan di saluran Peace TV. Topik yang ia bicarakan mencakup: Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern, Islam dan Kristen, dan Islam dan Sekularisme.[16][17]
Ceramah, debat dan kontroversi
Naik telah mengadakan banyak debat dan ceramah di seluruh dunia,[1] ia biasa mengadakannya di Mumbai, India, dan setiap tahun sejak 2007 ia memimpin Konferensi Damai 10 hari di Somaiya Ground, Sion, Mumbai dengan cendekiawan lainnya, termasuk politikus Malaysia, Anwar Ibrahim pada 2008.[18]
Tahun 2004, Naik mengunjungi Selandia Baru[19]
dan kemudian ibu kota Australia atas undangan Islamic Information and Services Network of Australasia. Dalam konferensinya di Melbourne, menurut jurnalis Sushi Das, "Naik memuji superioritas moral dan spiritual Islam dan mencerca kepercayaan lain dan bangsa Barat secara umum", menambahkan bahwa kata-kata Naik "mendorong jiwa keterpisahan dan memperkuat pemisahan".[20]
Bulan 1 April 2005, Naik terlibat dalam debat dengan William Campbell, topiknya ialah Islam dan Kristen dalam konteks ilmu pengetahuan, di mana keduanya membicarakan dugaan kesalahan ilmiah di dalam kitab suci.[21]
Khushwant Singh, seorang jurnalis India, mengatakan bahwa kata-kata Naik "kejam" dan "mereka jarang masuk debat tingkat sarjana perguruan tinggi, di mana kontestan bersaing dengan yang lainnya untuk memperoleh nilai terbaik".[22][23]
Analis politik Khaled Ahmed menganggap bahwa Zakir Naik, menurut klaim superioritas Islam terhadap keyakinan religius lain, mempraktikkan apa yang ia sebut Orientalisme mundur.
[24]
Dalam sebuah ceramah di Melbourne University, Naik mengatakan bahwa hanya Islam yang memberikan wanita kesamaan sejati.[25]
Ia menyatakan pentingnya penutup kepala dengan menganggap bahwa "pakaian Barat yang terbuka" membuat wanita lebih mungkin mengalami pelecehan seksual.[26]
Tanggal 21 Januari 2006, Naik mengadakan sebuah dialog antaragama dengan Sri Sri Ravi Shankar. Acara ini mengenai konsep Tuhan dalam Islam dan Hinduisme, tujuannya ialah memberikan kesepahaman antara dua agama besar India, dan mengeluarkan kesamaan antara Islam dan Hinduisme, seperti bagaimana berhala dilarang. Diadakan di Bangalore, India dengan 50.000 orang memadati Palace Grounds.[27]
Bulan August 2006, kunjungan dan konferensi Naik di Cardiff (Britania Raya) menjadi objek kontroversi ketika MP (anggota parlemen) Wales David Davies meminta acaranya dibatalkan. Ia menyebutnya seorang 'penjual kebencian', dan mengatakan pandangannya tidak pantas memperoleh 'platform publik'; Muslim dari Cardiff, mempertahankan hak berbicara Naik di kota mereka. Saleem Kidwai, Sekretaris Jenderal Muslim Council of Wales, tidak setuju dengan Davies, menyatakan bahwa "orang-orang yang mengenalnya (Naik) tahu bahwa ia adalah salah satu orang paling tidak kontroversial yang pernah ada. Ia berbicara tentang kesamaan antar agama, dan bagaimana kita harus hidup selaras dengan mereka", dan mengundang Davies untuk membicarakan lebih jauh dengan Naik secara pribadi di konferensi ini. Konferensi tetap berjalan, setelah dewan Cardiff mengatakan bahwa mereka senang apabila ia tidak berceramah dengan pandangan ekstremis.[28][29]
Setelah sebuah ceramah oleh Paus Benediktus XVI bulan September 2006, Naik menantang debat publik langsung dengannya, tetapi ditolak oleh Sri Paus.[30]
Bulan November 2007, IRF mengadakan konferensi dan pameran Islam internasional 10 hari bertemakan Konferensi Damai di Somaiya Ground di Mumbai. Ceramah tentang Islam dilaksanakan Naik juga dua puluh cendekiawan Islam lainnya dari seluruh dunia.[31]
Selama salah satu ceramahnya, Naik memprovokasi kemarahan di antara anggota komunitas Syiah di konferensi itu ketika ia menyebutkan kata-kata "Radhiyallah taa'la anhu" (berarti 'Semoga Allah mengampuninya') setelah menyebut nama Yazid I dan menyebutkan bahwa Pertempuran Karbala hanya berdasarkan politik.[32] Lainnya mempercayai komentar ini disengaja.[33]
Referensi
- ^ a b "Zakir Naik's UK-registered Foundation under scanner". The Hindu. 10 July 2016. hlm. Pandey, Devesh K. Diakses tanggal 18 July 2016.
- ^ Sam Westrop, Charles Jacobs (21 September 2016). "The Salafist Connections To The WhyIslam Billboard Campaign". The Daily Caller. Diakses tanggal 18 July 2016.
- ^ "'Anti-Semitic' charity under investigation". The Daily Telegraph. 24 May 2014. Diakses tanggal 18 July 2016.
- ^ "Scholarships to Muslim students by United Islamic Aid". Siasat Daily. 24 May 2014. Diakses tanggal 1 April 2017.
- ^ "10 Times Zakir Naik Proved That He Promoted Anything But Peace". HuffPost India (dalam bahasa Inggris). 7 July 2016. Diakses tanggal 25 August 2020.
- ^ "NIA files charge sheet against Zakir Naik in hate speech, incitement case". The Hindu (dalam bahasa Inggris). PTI. 26 October 2017. ISSN 0971-751X. Diakses tanggal 25 August 2020.
- ^ "Indian 'hate preacher' Zakir Naik charged with money laundering". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2 May 2019. Diakses tanggal 25 August 2020.
- ^ "Hate charges in India, banned from UK, welcome in Malaysia". South China Morning Post. 2 November 2017. Diakses tanggal 26 August 2019.
- ^ "Naik effectively banned from speaking nationwide". Free Malaysia Today. 20 August 2019. Diakses tanggal 20 August 2019.
- ^ "Islamic preacher Zakir Naik banned from giving public speeches in Malaysia". India Today. 20 August 2019. Diakses tanggal 20 August 2019.
- ^ "Zakir Naik, Wanted In India, Banned From Making Speeches In Malaysia". NDTV.com. Diakses tanggal 25 August 2020.
- ^ The Times of India. "Bangladesh bans televangelist Zakir Naik's Peace TV". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 July 2016. Diakses tanggal 10 July 2016.
- ^ "Peace TV stations fined £300,000 for hate speeches as it pulls out of the UK". The National News. 14 May 2020. Diakses tanggal 28 April 2021.
- ^ Sekaran, Kohilah (11 April 2016). "8 facts you need to know about controversial preacher Dr Zakir Naik [UPDATED]". Astro Awani. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 May 2016. Diakses tanggal 18 May 2016.
- ^ "Dr Zakir Naik vs (1) The Secretary of State for the Home Department (2) Entry Clearance Officer, Mumbai, India" Diarsipkan 23 September 2015 di Wayback Machine.. British and Irish Legal Information Institute. 5 November 2010. Retrieved 21 July 2011.
- ^ Ramanujan, Sweta. "Beyond veil: Am I not a normal Muslim girl?" Diarsipkan 21 December 2013 di Wayback Machine.. expressindia.com. Indian Express Group. 16 July 2004. Retrieved 16 April 2011. 16 April 2011.
- ^ "Farhat Naik: Zakir Naik's Wife is Invisible and Equally Regressive". in.news.yahoo.com.
- ^ Shahid Raza Burney (2007-12-31) Zakir Naik’s Remarks on Yazid Spark Anger Among Muslims Arab News. Retrieved on 2009-07-30.
- ^ "Scholar clears the air about Islam 'labels'" (PDF). Te Waha Nui. September 6, 2004. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-09-28. Diakses tanggal 2007-05-20.
- ^ "Between two worlds". The Age. July 28, 2005. Diakses tanggal 2007-05-20.
- ^ Khaled Ahmed (2006-01-08) WORD FOR WORD: William Campbell versus Zakir Naik Daily Times. Retrieved on 2009-07-30.
- ^ One man’s belief is another’s shackle by Khuswant Singh,
- ^ Why Muslims lag behind Diarsipkan 2009-10-07 di Wayback Machine. by Khuswant Singh,
- ^ "Second opinion: Zakir Naik's 'reverse orientalism' —Khaled Ahmed's TV Review". Daily Times. December 16, 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-23. Diakses tanggal 2007-05-20.
- ^ "Islam's gender debate at the fore". Theage.com.au. Diakses tanggal 2009-08-30.
- ^ "The clash of ignorance". Theage.com.au. 2005-08-06. Diakses tanggal 2009-08-30.
- ^ Religious dialogue for Spiritual Enlightenment Diarsipkan 2014-01-02 di Wayback Machine. Retrieved on 2009-07-20.
- ^ Row over Islamic preacher - WalesOnline.co.uk
- ^ Katie Bodinger (2006-08-21). "Cleric's address hailed a success". Icwales.icnetwork.co.uk. Diakses tanggal 2009-08-30.
- ^ Dr Zakir Naik invites Pope Benedict XVI for open interfaith dialogue - IslamCity.com - 07 October 2006 at 10:07pm
- ^ Justice, peace & unity: The cornerstone of Islam Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine. by Syed Neaz Ahmad, Saudi Gazette
- ^ Row_over_Islamic_preachers_remarks by Mohammed Wajihuddin,Times of India
- ^ Zakir Naik’s Remarks on Yazid Spark Anger Among Muslims by Shahid Raza Burney, Arab News
Pranala luar
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Basis data ilmiah | |
---|
Lain-lain | |
---|