Young Women's Christian Association (YWCA) adalah jaringan global perempuan yang ingin memimpin perubahan ekonomi dan sosial di lebih dari 120 negara.[1] Jaringan ini pertama kali didirikan di Inggris pada tahun 1855 saat terjadi revolusi industri di Eropa.[2] YWCA didirikan oleh Lady Mary Jane Kinnaird dan Emma Robarts.[2] YWCA melakukan advokasi terkait perdamaian, keadilan, hak asasi manusia dan peduli terhadap lingkungan serta berada di garis terdepan dalam meningkatkan status perempuan.[1] YWCA mengembangkan kepemimpinan perempuan untuk mencari solusi lokal dalam ketidaksetaraan global yang dihadapi perempuan.[1] Melalui advokasi, pelatihan dan pengembangan, YWCA memberdayakan perempuan, termasuk perempuan muda untuk memimpin perubahan sosial.[1]
Tujuan
- Kepemimpinan antargenerasi perempuan
YWCA membangun kepemimpinan perempuan dan anak perempuan untuk mengembangkan solusi yang paling efektif terhadap isu-isu yang mempengaruhi kehidupan dan komunitas mereka.[1] Perempuan muda adalah fokus utama dari kegiatan kepemimpinan ini karena mereka memainkan peran sentral dalam mempertahankan pekerjaan di YWCA.[1]
YWCA mempromosikan hak-hak sosial, budaya, agama, politik perempuan dan anak perempuan melalui advokasi.[1] YWCA memiliki status konsultatif dengan dua organisasi PBB (ECOSOC, UNESCO) dan bertindak sebagai perwakilan suara perempuan pada acara tahunan di Komisi PBB.[1] Acara tersebut membahas tentang hak asasi perempuan.[1]
- Pembangunan gerakan dan pemerintahan yang baik
YWCA telah mengembangkan panduan praktis untuk memastikan manajeman dilakukan dengan efektif dan efisien.[1] Dengan mengadopsi manajemen dan akuntabilitas yang baik, anggota dapat memperkuat dan meningkatkan dampak dari program mereka.[1]
Referensi