Santo Yohanes Ogilvie, S.J., atau John Ogilvie dalam bahasa Inggris, (1579 – 10 Maret 1615) adalah seorang martirYesuitKatolikSkotlandia.
Biografi
Yohanes adalah putra sulung dari Walter Ogilvie, seorang Calvinis yang memiliki perkebunan Drumnakeith di Banffshire. Pada usia dua belas tahun, ia dikirim ke daratan Eropa untuk belajar. Ia menempuh pendidikan di sejumlah lembaga pendidikan Katolik, yang berada di bawah naungan tarekat Benediktin di Regensburg, Jerman, serta dengan tarekat Yesuit di Olmutz dan Brunn di Moravia. Di tengah gejolak dan kontroversi keagamaan yang melanda Eropa pada masa itu, ia memutuskan untuk menjadi seorang Katolik. Pada tahun 1596, dalam usianya yang ke-17, ia diterima dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik di Leuven, Belgia. Ia bergabung dengan Serikat Yesus pada tahun 1599, dan ditahbiskan menjadi imam di Paris pada tahun 1610. Setelah ditahbiskan, ia melayani di Rouen, Normandia, tempat ia berulang kali mengajukan permohonan agar diutus ke Skotlandia untuk melayani beberapa umat Katolik yang tersisa di daerah Glasgow (berkhotbah, menyebarkan ajaran ataupun hal-hal lain terkait iman Katolik merupakan tindakan-tindakan ilegal di sana setelah tahun 1560).[1]
Mengingat garis keturunannya, ia berharap bahwa beberapa bangsawan Katolik akan membantu dia. Karena tidak mendapati seorangpun, ia pergi ke London, lalu kembali ke Paris, dan akhirnya kembali ke Skotlandia pada bulan November 1613 dengan menyamar sebagai seorang pedagang kuda bernama John Watson. Setelah itu, diam-diam ia mengawali pewartaannya, merayakan Misa secara sembunyi-sembunyi dari rumah ke rumah.
Karya pelayanannya berlangsung kurang dari setahun. Pada bulan Oktober 1614, Ogilvie ditemukan dan ditangkap di Glasgow atas perintah John Spottiswoode, uskup agung Presbiterian dari Gereja Skotlandia, kemudian ia dipenjarakan. Pada awalnya ia diperlakukan dengan baik, namun setelah terus-menerus menolak untuk mengakui kesalahannya, ia disiksa dengan cara membuatnya kelelahan karena kurang tidur sampai ia memberikan nama beberapa rekan dalam pelayanannya. Ia juga memperburuk kondisinya dengan menolak untuk mengikrarkan sumpah kesetiaan kepada Raja James, dan ia diadili atas kejahatan tersebut. Selama persidangan, ia menuduh sang raja "bermain-main lari dari Allah" dan menyatakan bahwa ia mengakui sang raja tidak lebih dari sebuah "old hat" (sesuatu hal lazim yang membosankan atau ketinggalan zaman). Ogilvie dinyatakan bersalah, lalu ia menjalani eksekusi dengan cara dihukum gantung dan dikeluarkan isi perutnya di Glasgow Cross pada tanggal 10 Maret 1615, dalam usianya yang ke-36.[2]
Perkataan terakhir Ogilvie dilaporkan, "Apabila di sini ada umat Katolik dalam persembunyian, kiranya mereka mendoakan saya, namun doa-doa para penganut bidah tidak akan saya dapati." Setelah didorong dari tangga, ia melemparkan manik-manik rosario yang ia sembunyikan ke kerumunan massa. Menurut legenda, salah seorang musuhnya menangkap benda yang ia lempar itu dan kemudian beralih menjadi seorang penganut Katolik yang taat seumur hidupnya. Setelah eksekusi Ogilvie, para pengikutnya dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam penjara. Mereka dikenakan hukuman denda yang besar jumlahnya, namun tidak ada yang dihukum mati.
Sebagai seorang martirReformasi Skotlandia dan Kontra-Reformasi (Katolik), ia dibeatifikasi pada tahun 1929 dan dikanonisasi pada tahun 1976, menjadi satu-satunya orang kudus Skotlandia pasca Reformasi Protestan.[3] Pesta peringatannya dirayakan setiap tanggal 10 Maret dalam Gereja Katolik.
(Inggris)The Oxford Dictionary of Saints (edisi ke-3rd), Oxford University Press, 1992, ISBN0-19-283069-4
(Inggris) David Andrew Merrick (1891), Saints of the Society of Jesus: With a Sketch of the Society, William H. Sadlier
(Inggris) Joseph N. Tylenda (1998), Jesuit Saints & Martyrs: Short Biographies of the Saints, Blessed, Venerables, and Servants of God of the Society of Jesus, Jesuit Way, ISBN9780829410747