William Farel (1489 – 13 September 1565), Guilhem Farel atau Guillaume Farel (bahasa Prancis: [gijomfaʁɛl]), adalah seorang evangelis Prancis, dan pendiri Gereja Reformed di kanton Neuchâtel, Berne, Jenewa, dan Vaud di Swiss. Ia paling sering dikenang karena telah membujuk Yohanes Calvin untuk tetap berada di Jenewa pada tahun 1536,[1] dan karena membujuknya untuk kembali ke sana pada tahun 1541,[2] setelah pengusiran mereka pada tahun 1538. Mereka mempengaruhi pemerintah Jenewa hingga kota itu berubah menjadi "Roma Protestan", tempat kaum Protestan berlindung sekaligus tempat kaum non-Protestan diusir.[3] Bersama Calvin, Farel melatih para pengkhotbah misioner yang menyebarkan pengaruh Protestan ke negara-negara lain, khususnya ke Prancis.[4]
Kehidupan
Farel lahir pada tahun 1489 di Gap.[5] Di Universitas Paris, ia menjadi salah seorang murid dari imam Katolik yang sempat bersimpati dengan beberapa gagasan reformasi pada tahun-tahun awal Reformasi Protestan. Sang imam, Jacques Lefèvre d'Étaples,[6] membantu Farel meraih jabatan profesor untuk mengajar tata bahasa dan filsafat di Collège du Cardinal-Lemoine di Paris. Bersama Lefèvre, ia menjadi anggota Cercle de Meaux yang dihimpun sejak tahun 1519 oleh Guillaume Briçonnet, uskup Meaux yang juga memiliki semangat reformasi. Farel akhirnya menjadi seorang pengurus perguruan tinggi tersebut. Pada tahun 1522, ia ditunjuk menjadi seorang pengkhotbah keuskupan oleh Briçonnet. Sejak saat itu Farel mengundang sejumlah Humanis evangelis untuk berkarya dalam keuskupannya guna membantu melaksanakan program reformasinya di dalam Gereja Katolik.
Dalam kelompok Humanis ini juga terdapat Josse van Clichtove, Martial Mazurier, Gérard Roussel, dan François Vatable. Para anggota Cercle de Meaux memiliki beragam bakat berbeda, namun mereka umumnya menekankan studi Alkitab dan bersandar kembali pada teologi Gereja mula-mula. Selagi menjalani aktivitasnya bersama Lefèvre di Meaux, Farel terpengaruh oleh gagasan-gagasan Lutheran dan menjadi promotornya yang penuh semangat. Setelah dikecam oleh warga Sorbonne, Farel melakukan evangelisasi dengan sungguh-sungguh di Dauphiné.
Farel terpaksa melarikan diri ke Swiss karena kontroversi yang ditimbulkan oleh tulisan-tulisannya yang menentang penggunaan gambar dan rupa dalam ibadah Kristen. Ia melewatkan waktu di Zürich bersama Huldrych Zwingli, dan di Strasbourg bersama Martin Bucer. Ia meyakinkan warga Neuchâtel untuk bergabung dengan Reformasi Protestan pada tahun 1530.[7]
Farel menetap di Jenewa pada tahun 1532, tetap menjadi pendeta, dan menarik Calvin untuk tinggal di kota itu, kendati mereka saling bertolak belakang seputar teologi Perjamuan Kudus. Bersama Calvin ia diusir dari Jenewa pada tahun 1538, antara lain karena pandangan-pandangannya yang kukuh, dan menarik diri ke Neuchâtel, tempat ia wafat.
Walaupun Farel adalah teman Calvin,[8] ia adalah pendukung gagasan-gagasan Lutheran pada masa mudanya.[9]
(Inggris) MacVicar, Donald (June 1955), "William Farel, Reformer of the Swiss Romand, His Life, His Writings and His Theology", Church History, Cambridge University Press, 24 (2): 175, doi:10.1017/3161654, ISSN0009-6407, JSTOR3161653