Wicaksono Sarosa (lahir 11 Oktober 1959) adalah salah satu tokoh perencanaan kota di Indonesia. Sejak Oktober 2009, sosok yang lebih senang dipanggil Wicak ini Saat ini aktif sebagai praktisi perkotaan dan juga sebagai Direktur dan Chief Knowledge Worker di RuangWaktu Knowledge Hub sejak tahun 2016 [1]. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif URDI (Urban and Regional Development Institute) pada tahun 2002-2007 dan Direktur Eksekutif Partnership for Governance Reform dari tahun 2009-2014. Selain menjadi perencana perkotaan terlatih, ia juga aktif di kalangan peneliti perkotaan di Indonesia dan wilayah Asia Pasifik.[2] serta Koordinator Tim Ahli di Tim Transisi Pendukung Persiapan, Pembangunan dan Pemindahan Ibu Kota Negara [3].
Pendidikan dan karier
Setelah lulus S1 Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung (1984), meraih gelar Master melalui beasiswa Fulbright (1993) dan Doktor (2001) dari Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat.[4] Semasa kuliah di Institut Teknologi Bandung, Wicak pernah dijuluki sebagai fresh from Java karena kentalnya logat Jawa bicaranya.[5]
Wicak mengawali kariernya sebagai Urban Designer & Head of Planning Division di PT. ARKONIN.[6] Pada tahun 1997, Wicak mendirikan PT. Rona Kota Selaras,sebuah konsultan perencanaan di Jakarta.[4] Wicak terlibat dalam berbagai proyek pengembangan dan perencanaan perkotaan berkelanjutan sejak 1984. Salah satu kontribusi konkret yang sampai sekarang masih dapat dinikmati adalah keberadaan kota satelit Bumi Serpong Damai dan Bintaro Jaya, Tangerang Selatan. Ia juga aktif dalam program perbaikan desa dan sebagai instruktur pelatihan dalam pembangunan kapasitas masyarakat lokal di dalam negeri maupun di sejumlah negara seperti Vietnam, Kamboja, Bhutan, Thailand, Timor Leste, Filipina, Myanmar dan Australia [7] melalui penugasan dari berbagai organisasi internasional seperti UNDP, UNESCAP, GIZ, USAID, University of Canberra dan lain-lain.
Wicak juga terpilih sebagai anggota Unit Kebijakan 4 mengenai Tata Pemerintahan dan Pembangunan Kapasitas Perkotaan pada persiapan Habitat III, membantu Bappenas dalam penyusunan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (2008-2009) yang kemudian berubah menjadi Kebijakan Perkotaan Nasional atau National Urban Policy (2018 – 2020). Selain itu, menjadi salah satu anggota tim penilai independen dalam Penghargaan Pembangunan Daerah (sebelumnya bernama Anugerah Pangripta Nusantara) dari 2011-2020.
Nama Wicak semakin melambung dalam belantika perencanaan perkotaan tanah air selama menjabat sebagai Direktur Eksekutif
Institut Pengembangan Kota dan Wilayah (URDI) 2001-2006. Berkat berbagai pencapaian yang diraihnya, ia dipercaya menjadi
Ketua Tim Pengembangan Strategi dan Kebijakan Perkotaan Nasional yang ditugaskan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia pada tahun 2009.[8] Sepanjang 1997-2009, Wicak juga menjadi dosen paruh waktu di Universitas Trisakti, Jakarta.[2]
Catatan kaki
Pranala luar