R.P. Vitus Bouma, SS.CC. (18 Juni 1892 – 6 Mei 1945) adalah Prefek Apostolik kedua dari Prefektur Apostolik Banka-Biliton sejak ditunjuk pada 29 Mei 1928 hingga meninggal dunia pada 19 April 1945.
Karya
Bouma masuk seminari rendah SS.CC. di Grave, Belanda Selatan sejak 1908 hingga lulus pada tahun 1913. Ia mulai masuk novisiat di Tramelo, Belgia pada 10 September 1913. Ia menerima jubah biarawan pada 23 September 1913 dan mendapat nama "Vitus".
Ia mengucapkan kaul pertama sebagai biarawan Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria (SSCC) pada 27 Januari 1915 dan mengucapkan kaul kekal pada 18 Maret 1918 di Grave.[1] Selama menjadi frater, ia sempat mengajar selama 4 tahun hingga September 1920. Pada tahun 1920, Vitus melanjutkan studi teologi di seminari tinggi di Vankenburg. Ia ditahbiskan menjadi imam pada 11 Maret 1923. Penugasan yang ia terima adalah menjadi pengajar mulai Agustus 1923 pada seminari rendah di Sint Oedenrode. Ia kemudian mulai ditunjuk sebagai salah seorang misionaris pada Juli 1925. Ia berangkat ke Bangka Belitung mulai 28 September 1926, dan tiba di Singapura setelah menempuh perjalanan dengan kapal laut, pada 21 Oktober 1926. Pada Januari 1927, Vitus berangkat ke Bangka bersama P. Petrus Lahaye. Ia ditugaskan untuk mempersiapkan karya pastoral di Pulau Belitung.
Bouma ditunjuk sebagai Prefek Apostolik Banka e Biliton pada 29 Mei 1928. Mgr. Bouma menyadari pentingnya untuk mengembangkan tanah misi dalam hal pendidikan, kesehatan, pembangunan komunitas Gereja lokal, dan pendirian kongregasi pribumi.[2] Ia menjadi pendiri Kongregasi Suster Dina Keluarga Suci dari Pangkalpinang (KKS), yang saat itu bernama "Suster-suster Kecil Keluarga Suci".[3] Bouma juga melakukan beberapa usaha agar terbangun beberapa gereja lokal, seperti di Pangkalpinang yang merupakan pusat perusahaan timah Bangka.[4] Ia mendampingi Mgr. Jan Pacificus Bos, O.F.M. Cap., Vikaris Apostolik Borneo Olandese yang bertindak sebagai Uskup Pentahbis Utama dan Mgr. Anton Pieter Franz van Velsen, S.J., Vikaris Apostolik Batavia yang bertindak sebagai Uskup Penahbis Pendamping dalam rangka tahbisan Mgr. Mathias Leonardus Trudon Branz, O.F.M. Cap. sebagai Vikaris Apostolik Medan bergelar Uskup Tituler Corna, pada tanggal 5 Februari 1933.[5]
Setelah hampir 17 tahun menggembalakan umat di Pangkalpinang, Mgr. Bouma meninggal dunia pada 19 April 1945 dalam usia 52 tahun, saat ia berada dalam tawanan.
Referensi
Pranala luar