Uung Sendana Linggaraja
Drs. Uung Sendana L. Linggaraja, S.H., M.Ag. (lahir 5 Agustus 1965)[1] adalah tokoh Konghucu Indonesia. Ia adalah putra ke-12 dari 12 bersaudara dari pasangan suami isteri Lim Khin Yun dan Kartini Linggaraja. Latar belakangTerlahir dari keluarga besar yang sederhana, masa kecil Uung Sendana dihabiskan di kota Bandung. Memasuki usia tujuh tahun, Uung masuk ke Sekolah Dasar Bhinneka Tunggal Ika yang kemudian berubah nama menjadi SD Swadaya hingga lulus SMP Swadaya. Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Santo Aloysius Bandung jurusan IPA hingga lulus pada tahun 1984, Uung melanjutkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Katolik Parahyangan dan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung. Pada tahun 1986, bersama beberapa kawan, Uung merintis kembali penerbitan majalah Keagamaan Khonghucu Genta Rohani MAKIN Bandung setelah beberapa lama vakum, lalu pada tahun 1987–1989 menjadi Ketua Pemuda Agama Khonghucu Indonesia (PAKIN) Bandung. Pada masa sekolah, untuk menambah uang saku, Uung pernah memproduksi dan berdagang roti serta memberi les privat. Setelah menyelesaikan pendidikan S1, pada tahun 1992, Uung merantau ke Jakarta, bekerja di beberapa perusahaan farmasi nasional dibidang logistik, penjualan dan pemasaran, hingga pada tahun 2008 mengundurkan diri dari posisi direktur pemasaran dalam usia 43 tahun. Setelah menduduki beberapa jabatan di Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Pusat, antara lain Anggota Presidium (1998–2002), Sekretaris Umum (2006–2010),[2] Wakil Ketua Umum (2010–2014), dan terakhir Ketua Umum (2014–2018).[3] Uung tidak bersedia dicalonkan kembali menjadi Ketua Umum MATAKIN dan lebih memilih untuk menjadi umat biasa serta mengabdi di bidang lain. Di sela-sela kesibukan sebagai Ketua Umum MATAKIN, pada tahun 2018 lulus sebagai lulusan terbaik Magister Agama Fakultas Ushuluddin Jurusan Perbandingan Agama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan predikat terpuji (cumlaude).[4] Di jadwal kegiatan yang amat sibuk, Uung banyak diundang menjadi pembicara di berbagai kegiatan keagamaan dan lintas agama baik nasional maupun internasional. Menikah dengan Magdalena (alm) dan dikaruniai dua orang puteri bernama Raissa Arlyn Manikam dan Rainna Dwiariani Manikam, serta seorang putera bernama Raihan Naputra Manikam.[5] Pada tanggal 21 November 2020, Uung Sendana menikah dengan Agnes Andriana. Pernikahan Suci dilaksanakan di Kong Miao Litang Genta Kebajikan MAKIN Tasikmalaya dan Pernikahan tercatat di Catatan Sipil Pemerintah Kota Tasikmalaya.[6] Kini Uung menjadi seorang pengusaha, dosen, penulis, editor, pembicara, penelaah buku, pembina mahasiswa Khonghucu, serta anggota ad hoc Dewan Kehormatan Daerah Peradi DKI Jakarta. Selain aktivitas tersebut, Uung Sendana aktif dalam bidang pendidikan, organisasi keagamaan dan lintas agama, diantaranya: Pendiri dan Pembina Yayasan Sekolah Sriwijaya Baru, Pendiri Executive Board dan Presidium Inter Religious Council Indonesia (IRC), salah seorang Pendiri dan Ketua Kelenteng Kong Miao Taman Mini Indonesia Indah, Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (PIM), Pendiri Yayasan MATAKIN, dan Pengawas Yayasan Kebajikan Pancasila. Pendidikan
Organisasi
Karya tulisBeberapa buku yang pernah ditulis dan diedit baik sendiri maupun bersama penulis lain, diantaranya:
Di samping buku, banyak makalah keagamaan tentang berbagai bidang kehidupan telah ditulis. Kini beliau banyak menuangkan pikirannya di blog Catatan Uung Sendana dan website Genta Rohani. Referensi
Pranala luar
|