Universitas kolegiatUniversitas kolegiat adalah universitas yang fungsinya dibagi antara administrasi pusat dan sejumlah kolese konstituen. Universitas kolegiat paling banyak ditemukan dan terlihat keberadaanya di Britania Raya dan di beberapa universitas bekas jajahannya. Ada dua bentuk utama universitas kolegiat, yang pertama adalah kolegiat residensial, dimana universitas pusat bertanggung jawab atas pengajaran dan pengujian, sementara kolese (dapat) memberikan beberapa pengajaran, namun pada dasarnya merupakan komunitas tempat tinggal mahasiswa selama menjadi mahasiswa. Bentuk kolegiat residensial ini sangat terlihat di 3 universitas tertua di Inggris, yakni Universitas Oxford, Universitas Cambridge dan Universitas Durham. Bentuk kedua merupakan sistem universitas federal, di mana universitas pusat mempunyai peran administratif (dan kadang-kadang memiliki peran pengujian), namun kolese-kolese yang terdapat dalam suatu universitas federal pada dasarnya memiliki hak untuk melakukan pengajaran dan memberikan gelar. Sistem federal ini paling terlihat diantara kolese-kolese di dalam Universitas London, juga di Inggris. Perbedaan utama antara universitas non-kolegiat yang memiliki asrama (halls of residence) dengan universitas dengan kolese residensial sendiri adalah, bahwa "kolese merupakan suatu perkumpulan (bahasa Latin collegia), bukan sekedar bangunan".[1] Hal ini diungkapkan dengan cara yang berbeda di berbagai universitas; namun umumnya, mahasiswa adalah anggota suatu kolese, bukan penghuni suatu kolese, dan tetap menjadi anggota baik mereka meskipun tinggal di dalam kolese tersebut atau tidak.[2] Meskipun begitu, hal ini tidak bersifat universal dan pembedaannya dapat dilakukan dengan cara lain (lihat, misalnya, Universitas Otago di bawah). Kolese residensial juga biasanya memiliki anggota dari staf akademik universitas untuk membentuk komunitas akademis secara keseluruhan.[1] Mahasiswa di kolese residensial sering kali disusun menjadi junior common room untuk mahasiswa sarjana, middle common room untuk mahasiswa pascasarjana, dan senior common room untuk tutor, staf kolese dan akademisi. SejarahPerkembangan universitas kolegiat di Eropa Barat terjadi tak lama setelah perkembangan universitas pada abad pertengahan itu sendiri. Kolese pertama yang didirikan adalah Collège des Dix-Huit di Universitas Paris, didirikan pada tahun 1180 oleh John dari London, tak lama setelah dia kembali dari Yerusalem. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa sistem kolegiat terinspirasi oleh madrasah yang dilihatnya dalam perjalanan, meskipun hal ini masih diperdebatkan, terutama karena, tidak seperti madrasah, kolese awal di Paris tidak mengajar.[3] Kolese lain pun muncul di Paris tak lama setelah itu, termasuk College of St Thomas du Louvre (1186) dan College of the Good Children of St Honore (1208–1209) – meskipun keduanya mungkin lebih bersifat sekolah tata bahasa dibandingkan kolese suatu universitas[4] – berbagai kolese biara mulai dibentuk, dimulai dengan Ordo Dominikan pada tahun 1217,[5] dan Kolese Sorbonne untuk mahasiswa teologi non-monastik pada tahun 1257.[6] Dari Paris, gagasan tersebut menyebar ke Oxford, di mana William dari Durham, yang pernah menjadi Bupati Magister Teologi di Paris, meninggalkan warisannya untuk mendirikan University College, Oxford pada tahun 1249. Meskipun tahun tersebut dianggap sebagai tanggal berdirinya University College, baru pada tahun 1280, dimana kolese tersebut baru benar-benar mulai beroperasi. Pada waktu yang hampir bersamaan Balliol College didirikan oleh John de Balliol melalui hibah tanah pada tahun 1263 sebagai penebusan dosa yang dikenakan oleh Uskup Durham. Merton College didirikan di tahun setelahnya dengan sumbangan dari Walter de Merton pada tahun 1264. [7][8] Kolese-kolese awal di Oxford sebelumnya "hanya merupakan asrama bagi para sarjana miskin",[9] dan terbatas pada mereka yang telah menerima gelar Bachelor of Arts dan sedang belajar untuk gelar yang lebih tinggi (biasanya teologi).[7] Baru pada tahun 1305 pengajaran dimulai di College of Navarre di Paris,[3] sebuah inovasi yang mencapai Oxford pada tahun 1379 dengan berdirinya New College – juga merupakan kolese pertama di Oxford yang menerima mahasiswa sarjana.[10] Di Bologna dan di universitas-universitas Italia lainnya, kolese, seperti yang dikatakan Rashdall, "tetap menjadi lembaga pendidikan terakhir (yang awalnya dimaksudkan oleh semua kolese-kolese yang ada) untuk membantu dan menjadi asrama bagi siswa miskin, dan bukan tempat pendidikan", dan tidak pernah memperoleh kewajiban mengajar yang sama dengan kolese-kolese di Oxford atau Paris.[11] Kolese berkembang ke arah yang berbeda di tempat yang berbeda, namun banyak universitas di Eropa kehilangan kolese mereka pada awal abad ke-18. Di Universitas Coimbra, misalnya, baru pada abad ke-16, dimana kolese-kolese tersebut didirikan (meskipun terbatas pada studi teologi), sedangkan fakultas lain tetap berstatus non-kolegiat. Kolese ini, yang diikuti oleh kolese-kolese lainnya pada abad ke-17 dan ke-18, bertahan hingga tahun 1834, ketika kolese tersebut (bersama dengan ordo keagamaan yang ada pada saat itu) ditindas setelah perang saudara di Portugal.[12] Kolese di Paris ditutup bersama dengan Universitas Paris itu sendiri, dan universitas Perancis lainnya juga menyatakan tutup setelah Revolusi Perancis pecah, begitu pula dengan kolese-kolese yang ada di Universitas Salamanca.[13][14] Meskipun universitas-universitas di Eropa kontinental awalnya tetap memegang kendali atas kolese mereka, di Inggris justru kolese-kolese lah yang mendominasi universitas.[15] Dewan Hebdomadal didirikan oleh William Laud di Oxford pada tahun 1631 dengan tujuan untuk melemahkan pengaruh Kongregasi (majelis para bupati) dan Konvokasi (majelis semua lulusan).[16] Hal ini menimbulkan kritik pada abad ke-19, dengan William Hamilton menuduh bahwa kolese-kolese tersebut telah secara tidak sah mengambil alih fungsi universitas karena pengajarnya telah mengambil alih fungsi para profesor.[15] Komisi Kerajaan pada tahun 1850-an menghasilkan Undang-Undang Parlemen pada tahun 1854 (untuk Oxford) dan tahun 1856 (untuk Cambridge) yang, antara lain, membatasi kekuasaan pengajaran pada kolese.[17] Namun, setelah reformasi ini, dua universitas kuno di Inggris tersebut tetap mempertahankan versi kolegiat sui generis-nya (meskipun kekuatannya telah dibatasi oleh Undang-Undang). Pada tahun 1832, Universitas Durham didirikan dan mengambil Oxford sebagai modelnya, dan University College di Durham didirikan pada waktu yang sama. Kolese ini, tidak seperti Oxford dan Cambridge, secara hukum, bukan merupakan entitas berdaulat dari universitas, dan juga tidak bertanggung jawab atas pengajaran, yang dilakukan oleh profesor universitas dan bukan oleh pengajar kolese. Hal ini memulihkan peran pengajaran dari universitas pusat yang telah hilang di Oxford dan Cambridge, dan peran asli dari kolese tersebut sebagai lembaga tempat tinggal dan bukan lembaga pendidikan (lih. komentar Rashdall mengenai kolese-kolese di Bologna, di atas).[18] Hal ini juga memelopori konsep kolese residensial yang dimiliki oleh universitas, daripada didirikan sebagai badan hukum independen, yang memberikan model yang berguna bagi institusi modern yang ingin mengikuti sistem kolegiat.[19] Durham juga berbeda dengan pendirian Trinity College di Universitas Dublin, yang telah didirikan sebagai "kolese dari sebuah universitas", namun belum pernah ada kolese-kolese lain yang ditambahkan ke dalamnya. Sistem kolegiat di Durham memungkinkan administrasi pusat itu sendiri untuk mendirikan kolese-kolese lebih lanjut, yang dilakukan dengan pendirian Hatfield College pada tahun 1846. Universitas London, yang didirikan pada tahun 1836, memiliki pendekatan terhadap sistem kolegiat yang sangat berbeda. Dalam bentuk aslinya, Universitas London merupakan badan penyelenggara ujian untuk kolese-kolese yang berafiliasi dengannya. Dua kolese pertama – University College London (UCL; didirikan tahun 1826) dan King's College London (KCL; didirikan tahun 1829) sudah ada dan menyerupai universitas-universitas 'kesatuan' non-kolegiat, seperti yang ditemukan di Skotlandia dan benua Eropa, kecuali dalam hal wewenang pemberian gelar. Ada banyak perselisihan mengenai upaya UCL untuk mendapatkan pengakuan sebagai universitas, dan Universitas London dirancang sebagai solusi politik untuk mengakhiri perselisihan ini dan memungkinkan mahasiswa di UCL dan King's untuk menerima gelar. Sampai batas tertentu, sistem ini seolah mencontoh Cambridge, di mana (pada saat itu) senat universitas bertanggung jawab atas ujian dan kolese untuk pengajarannya, dan juga mengambil beberapa fitur dari Universitas Perancis,[20] sebuah institusi yang didirikan di bawah pemerintahan Napoleon pada tahun 1808 yang telah menggabungkan universitas-universitas Perancis yang sebelumnya independen sebagai "akademi" dalam satu struktur universitas. Berbeda dengan Oxford dan Cambridge, kolese yang berafiliasi dengan London (yang tersebar di seluruh negeri, dan tidak terbatas pada kota London) bukan merupakan bagian konstituen dari universitas tersebut dan tidak memiliki pengaruh dalam pengelolaannya. Perbedaan besar lainnya adalah UCL dan KCL bersifat non-residensial, yang menyediakan pengajaran tetapi tidak menyediakan akomodasi bagi mahasiswanya. Sistem ini kerap dijadikan model bagi perguruan tinggi sipil yang didirikan di kota-kota besar di Inggris, yang kemudian menjadi redbrick university. Setelah tahun 1858, persyaratan bagi kolese untuk berafiliasi dengan London dihilangkan dan gelar Universitas London tersedia bagi siapa saja yang dapat melulusi ujian yang diadakan oleh Universitas London. Baru pada tahun 1900, setelah periode tekanan terus-menerus dari kolese-kolese yang terafiliasi dengan London, menjadikan Universitas London sebagai universitas federal, dimana kolese-kolesenya (yang setelahnya berstatus universitas) dapat memiliki kekuatan untuk memberi gelar. Bentuk federasi di London menyebarkan gagasan 'universitas penguji' dengan 'kolese pengajar' yang berafiliasi di seluruh Kerajaan Inggris, khususnya ke Kanada di mana Universitas Toronto didirikan kembali sebagai universitas penguji, dengan cabang pengajarnya menjadi University College, Toronto, yang menyatukan kolese-kolese lain di wilayah tersebut,[21][22] dan ke India, dimana Universitas Kalkuta, Madras, dan Mumbai didirikan pada tahun 1857, dan Selandia Baru, dimana Universitas federal Selandia Baru didirikan pada tahun 1874. Universitas Durham pernah menjadi universitas federal pada tahun 1908 – kampus Durhamnya sendiri bersistem kolegiat, sedangkan kampus di Newcastle memiliki dua kolese independen (Armstrong College, kolese universitas sipil yang berafiliasi dengan Durham sejak didirikan pada tahun 1871, dan Medical College, yang telah berafiliasi sejak tahun 1850-an). Kedua kolese di Newcastle pun digabungkan pada tahun 1937 menjadi King's College, Durham. Kolese di Newcastle akhirnya memerdekakan diri menjadi Universitas Newcastle pada tahun 1963. Tipe-tipe universitas kolegiatPada tahun 1870, kepala Universitas Edinburgh, yang merupakan tipologi awal universitas di Britania Raya, membagi universitas kolegiat menjadi tiga jenis:
Namun, bahkan pada saat itu menggambar garis keras pun sulit: Universitas Oxford, hingga beberapa tahun sebelumnya, telah menjadi dewan ujian untuk kolese-kolesenya, dan Trinity College Dublin menggabungkan elemen kedua gaya kolegiat dan professorial. Baru-baru ini, sistem kolegiat dan federal dipandang terpisah di Inggris, meskipun keduanya terinspirasi oleh aspek berbeda dari sistem kolegiat di Oxford dan Cambridge. Di masa sekarang, belum ada upaya serius untuk menciptakan tradisi kolegial di Inggris seperti yang dilakukan di Oxbridge, dengan pengecualian untuk Durham (dan pada abad kedua puluh Universitas York, Universitas Kent dan Universitas Lancaster). Sebaliknya prinsip federal telah ditiru secara luas."[23] Universitas kolegiat dengan pengajaran terpusatDi banyak universitas kolegiat, pengajaran diselenggarakan secara terpusat melalui departemen dan fakultas di universitas. Tingkat partisipasi dalam pengajaran di kolese di universitas-universitas tersebut bervariasi: kolese mungkin tidak memberikan pengajaran formal (misalnya di Durham), mungkin memberikan pengajaran kepada siswanya sendiri (model Oxbridge), mungkin memberikan pengajaran yang tersedia di seluruh universitas atau fakultas (misalnya Toronto), atau mungkin bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pengajaran di seluruh universitas yang diselenggarakan secara terpusat (misalnya Roehampton). Apa pun peran mereka dalam mengajar, hampir semuanya merupakan komunitas residensial dan kolese-kolese tersebut sering kali memiliki ruang makan, perpustakaan, tim olahraga, dan perkumpulannya sendiri; kolese semacam itu disebut dengan kolese residensial. Di negara lain, Universitas Monash di Australia telah mengembangkan model kolegiat non-residensial, dan Universitas New York memiliki "komunitas belajar" serupa untuk mendukung mahasiswa non-residensial.[24] Hal-hal spesifik tentang bagaimana sistem kolese diatur – apakah keanggotaan kolese diperlukan bagi siswa, apakah kolese independen secara hukum, peran kolese dalam penerimaan, dll. – sangat bervariasi antar universitas. Meskipun universitas Oxford dan Cambridge terdiri dari kolese independen yang melengkapi pengajaran universitas dengan tutorial mereka sendiri, beberapa universitas telah membangun kolese yang tidak menyediakan pengajaran tetapi masih melaksanakan sebagian besar tugas perumahan dan sosial. Kolese tersebut direncanakan, dibangun dan didanai sepenuhnya oleh administrasi pusat dan karenanya bergantung pada universitas, namun mereka tetap mempertahankan struktur administratifnya sendiri dan memiliki tingkat kemandirian tertentu. Sistem ini dirintis oleh Universitas Durham di Inggris pada tahun 1830-an, dan telah digambarkan sebagai "model yang jauh lebih baik untuk ditiru oleh institusi lain, dibandingkan dengan kolese independen di Oxford dan Cambridge".[19] Di banyak universitas kolegiat yang mengikuti pola Oxford, Cambridge dan Durham, keanggotaan dalam suatu kolese adalah wajib bagi seluruh mahasiswa, tetapi di universitas lain, hal ini tidak diperlukan atau hanya diperlukan bagi mahasiswa di fakultas tertentu, misalnya di Universitas Toronto, dimana semua kolese terafiliasi dengan Fakultas Seni dan Sains.[25] Universitas kolegiat dengan pengajaran yang tidak terpusatDua kolese pendiri Universitas London Seperti yang disebutkan di atas, universitas kolegiat dengan pengajaran tidak terpusat dapat disebut sebagai universitas federal, yaitu universitas yang fungsi pengajarannya sepenuhnya dilaksanakan oleh kolese-kolese afiliasi, yang sering kali memiliki fakultas dan departemennya sendiri. Hal ini diwakili oleh contoh-contoh seperti Oxford dan Cambridge hingga pertengahan abad ke-19, Universitas Wales dari tahun 1893 hingga 2007, dan Universitas London dari tahun 1900. Tingkat pemisahan hukum – misalnya, apakah kolese merupakan badan hukum yang terpisah – bervariasi antar universitas. Karena kolese pada dasarnya adalah lembaga pengajaran, beberapa kolese di dalam universitas federal biasanya tidak menjalankan fungsi komunitas residensial dan sebagian besar merupakan universitas dengan haknya sendiri.[26] Beberapa kolese merupakan bagian dari federasi longgar yang memungkinkan mereka menjalankan pemerintahan mandiri secara menyeluruh, dan bahkan (seperti dalam kasus kolese-kolese di Universitas London) memberikan gelar mereka sendiri. Kolese lain tidak secara hukum terpisah dari universitas induknya, misalnya University of the Arts, London (UAL) di Inggris dan banyak sistem universitas negeri di Amerika Serikat. Di beberapa sistem negara bagian AS, sebuah "kampus andalan" dapat diidentifikasi – seringkali merupakan kampus asli dari sistem tersebut – yang dianggap (baik secara resmi maupun informal) berdiri di atas kampus lain dalam sistem tersebut (misalnya Universitas Wisconsin–Madison, bagian dari Sistem Universitas Wisconsin dan Universitas Colorado Boulder, bagian dari Universitas Colorado). Seiring berjalannya waktu, tingkat federasi dapat berkembang, terutama seiring dengan tumbuhnya kolese independen dan berupaya menjadikan dirinya sebagai universitas dalam haknya sendiri. University College London dan King's College London pada sebagian besar abad ke-20, merupakan kolese yang bergantung pada Universitas London, tanpa identitas hukum terpisah; dan semua kolese di London menerima dana melalui Universitas London daripada secara memilikinya secara langsung. Tren sejak paruh kedua abad ke-20 adalah peningkatan desentralisasi; dan pada akhirnya, hal ini menyebabkan beberapa kolese secara resmi mengakhiri hubungan mereka dengan universitas induk mereka dan menjadi universitas pemberi gelar. Contohnya termasuk Universitas Cardiff (sebelumnya Universitas Wales, Cardiff) dan Imperial College London (sebelumnya merupakan perguruan tinggi dari Universitas London). Demikian pula dengan Universitas Newcastle, yang dulunya merupakan bagian dari Universitas federal Durham hingga tahun 1963 dan Universitas Dundee, yang dulunya adalah kolese bagian dari Universitas St Andrews hingga tahun 1967. Sejumlah universitas otonom di Afrika Selatan dulunya merupakan kolese dari Universitas Afrika Selatan. Banyak sistem universitas di negara bagian Amerika Serikat yang awalnya merupakan kampus tunggal namun kemudian berkembang menjadi sistem federal, dan Universitas Filipina juga dimulai dari satu kampus, yang kini berkembang menjadi sistem "universitas konstituen". Catatan kaki
|