Umpasa adalah seni lisan puisi lama berupa pantun dalam masyarakat Batak Toba. Umpasa terdiri dari syair-syair yang mengisyaratkan pernyataan restu, nasihat, dan/atau doa bagi orang yang mendengarnya tergantung situasi pengucapannya. Umpasa dilontarkan dalam upacara-upacara adat, seperti ulaon pardongansaripeon (pernikahan), ulaon manulangi natua-tua, ulaon habot ni roha (peristiwa duka), dan upacara-upaca adat kecil lainnya. Umpasa juga lazim dilontarkan dalam keadaan menyambut tamu maupun kesempatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh umpasa
Contoh 1
Bintang na rumiris,
ombun na sumorop.
Sai tubu di hamu anak na riris,
boru pe antong torop.
Yang artinya:
- Semoga kamu memperoleh,
- banyak anak laki-laki,
- dan perempuan.
Contoh 2
Andor hadukka,
togutogu ni lombu.
Sai sahat hamu saurmatua.
togutoguan ni pahompu.
Yang artinya:
- Semoga kamu beranak cucu,
- dan panjang umur
- sehingga sempat dituntun oleh para cucu
Contoh 3
Tumbur ni pangkat,
tu tumbur ni hotang.
Tusi Hamu mangalangka,
tusi dapotan pangomoan.
Yang artinya:
- Ke mana pun kamu melangkahkan kaki,
- semoga selalu mendapatkan rejeki.
Contoh 4
Sai torop ma dangkana,
rugun dohot bulungna.
Horas jala gabe hula-hulana,
sogon i dohot boruna.
Yang artinya:
- Semoga hula-hula hidup bahagia;
- demikian juga putrinya
Contoh 5
Simbora gukguk,
di julu ni tapian,
Horas jala gabe hita luhut,
jala dapotan parsaulian.
Yang artinya:
- Semoga kita sekalian hidup sejahtera,
- dan mendapat rejeki dalam kehidupan.
Contoh 6
Sititik ma sigompa,
golang-golang pangarahutna,
Otik so sadia na boi tarpatupa,
sai godang ma pinasuna.
Yang artinya:
Sititik ialah juga sigompa[1]
Gelang-gelanglah yang mengikatnya
Meski sedikit tak seberapa yang bisa tersajikan,
Semoga banyak berkat darinya.
Referensi
Pranala luar
- ^ sititik terkadang diucapkan sebagai sitiktik dan sigompa adalah alat untuk melumatkan daun sirih dan pinang.