Ultraman (ウルトラマンcode: ja is deprecated , Urutoraman)[6] adalah karakter pahlawan super fiksi yang pertama kali tampil di episode pilot berjudul "Kelahiran Ultraman" di serial TV tahun 1966 dengan nama yang sama. Dia adalah tokoh tokusatsu pertama di serial Ultra sekaligus tokoh tokusatsu pertama milik Tsuburaya Productions. Kehadiran Ultraman di dunia hiburan menjadi katalis berkembangnya genreKyodai Hero dengan berbagai seri seperti Godman dan Iron King.
Ultraman pertama kali muncul sebagai tokoh utama bersama inang manusianya, Shin Hayata, dalam serial televisi Jepang tahun 1966, Ultraman, selama 39 episode. Setelah kesuksesan Ultraman, Tsuburaya menciptakan seri pahlawan Kyodai lainnya masih sebagai bagian dari proyek Ultra Series mereka, yaitu Ultraseven. Walaupun kedua seri tersebut memiliki genre yang sama dengan karakter yang sangat mirip, awalnya Tsuburaya tidak merencanakan kedua karakter tersebut untuk memiliki keterkaitan cerita. Hubungan cerita antara Ultraman dan Ultraseven baru muncul pada tahun 1971 ketika serial The Return of Ultraman diciptakan empat tahun kemudian. Selain itu, dia juga memiliki banyak ciri khas yang membuatnya dikenang hingga saat ini: Color Timer-nya, gaya ketika melakukan Specium Ray, dan teriakannya yang terkenal yakni "Shuwatch" (シュワッチ, Shuwatchi).
Dalam serial tersebut, desisan Ultraman dan teriakan ikoniknya "Shuwatch" merupakan suara Masao Nakasone (中曽根雅夫, Nakasone Masao), yang di kemudian hari akan mengisi suara Ultraman di episode 33 selama pertarungannya melawan Alien Mefilas. Dialog Ultraman dalam episode 1 dan 39 merupakan suara Hisashi Kondō (近藤久, Kondō Hisashi), sementara dalam episode 15, suaranya diisi oleh Koji Ishizaka (石坂 浩二, Ishizaka Kōji), narator dari episode 1 hingga 19. Dalam penampilan berikutnya, Ultraman menggunakan kembali desisan Masao sementara suaranya diisi oleh Susumu Kurobe (aktor Shin Hayata) atau hanya diam selama muncul di layar. Ultraman diperankan oleh aktor bersetelan bernama Bin Furuya (古谷敏, Furuya Bin) selama serial awalnya. Dia kemudian akan melanjutkan perannya sebagai anggota Ultra Guard Amagi, salah satu karakter dalam serial lanjutan, Ultra Seven. Ultraman muncul dalam karya-karya berikutnya dari Ultra Series yang dimainkan oleh berbagai pengisi suara dan aktor bersetelan.
Di Jepang, merek Ultraman menghasilkan pendapatan dari penjualan merchandise sebesar US$7,4 miliar dari tahun 1966 hingga 1987.[7][8] Ultraman adalah karakter berlisensi terlaris ketiga di dunia pada tahun 1980-an, sebagian besarnya karena popularitas Ultraman di Asia.[9]
Konsepsi karakter
Penulis Tetsuo Kinjo awalnya membayangkan Ultraman sebagai makhluk reptil antargalaksi bernama Bemler. Makhluk itu bisa tumbuh hingga ukuran 164 kaki dengan desain berupa persilangan antara Garuda dan Tengu. Desain Ultraman yang kini terkenal dibuat oleh Tohl Narita dan pematung tanah liat bernama Akira Sasaki. Ada tiga kostum Ultraman yang dibuat untuk serial aslinya, ukuran seluruh kostum didasarkan pada ukuran jas aktor bersetelan Bin Furuya. Desain kostum Ultraman banyak mengalami revisi selama berjalannya serial Utltraman. Kostum pertama dikenal sebagai Tipe A (episode 1 hingga 13), diikuti oleh Tipe B (14–29), dan terakhir Tipe C (episode 30 dan selanjutnya).
Kostum Tipe A memiliki topeng yang dibuat dari plastik yang diperkuat fiber (FRP) dan dilapisi dengan lateks, sehingga memberikan kesan "keriput" pada wajah Ultraman. Topeng ini awalnya akan dibuat dengan mekanisme buka-tutup mulut tetapi lapisan lateks menghalangi rencana tersebut. Bin Furuya menyebutkan bahwa kostum Tipe A tidak pas di badannya sehingga memaksanya untuk sedikit membungkuk ketika berakting.[10] Ketika kostum Tipe A mulai rusak, Tsuburaya kemudian membuat kostum Tipe B. Topengnya sejak awal didesain tanpa mekanisme buka-tutup mulut, sehingga mereka memilih untuk menggunakan penutup penuh berbahan FRP. Beberapa staf dalam serial ini tidak diberi tahu mengenai perubahan kostum dan terkejut dengan wajah Ultraman yang tiba-tiba berubah dari mirip alien menjadi "topeng besi". Masker Tipe B bahkan memiliki rahang yang lebih sempit dan tajam dibandingkan desain Tipe A. Kostum Tipe B juga lebih besar dibandingkan Tipe A dan menurut Furuya; “lebih pas, serta dilengkapi dengan bantalan sehingga membuat Ultraman terlihat lebih berotot.”[10] Kostum Tipe C merupakan perbaikan dari Tipe B yang memiliki sedikit perubahan pada posisi wajah mata, mulut, dan telinga. Selain bagian helm, kostum Ultraman terbuat dari pakaian selam yang dicat, pilihan desain yang sebelumnya digunakan untuk Kemur Man dari Ultra Q, seri pendahulu Ultraman. Sepatu bot Tipe A berasal dari Jika-tabi yang dimodifikasi, varian Tipe B berupa sepatu runcing dengan ritsleting tersembunyi, dan Tipe C berupa sepatu kulit merah yang dicat perak.
Dikarenakan kostum Ultraman dibuat dengan pakaian basah, kostumnya memiliki umur yang relatif singkat. Berikut adalah nasib masing-masing tipe kostum:
Tipe A: Dipensiunkan karena rusak, topengnya rusak dengan cepat akibat lapisan lateksnya. Kostum ini sempat dimodifikasi sedikit untuk memerankan Ultraman versi imitasi di episode 18.
Tipe B: Disimpan setelah kostum Tipe C dibuat. Pada kemudian hari, kostum ini dicuri dari gudang Tsuburaya sekitar tahun 1970-an dan keberadaannya hingga saat ini tidak diketahui.
Tipe C: Diserahkan kepada staf pemrograman setelah serial Ultraman berakhir. Topengnya berakhir dilepas karena sudah rusak akibat faktor usia.
Menurut Furuya, kostum Ultraman yang asli telah dihancurkan, tetapi hal ini belum dapat dikonfirmasi.[10]
Catatan kaki
^di film tahun 2022 berjudul Shin Ultraman, karakter ini disebutkan berasal dari "Nebula M87, Bintang Cahaya".