Tunggalroso adalah desa di kecamatan Prembun, Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia.
LEGENDA DAN SEJARAH DESA TUNGALROSO
KEC. PREMBUN
a. Legenda Desa
Pada zaman dahulu sebelum Desa Tunggalroso berdiri, ada 3 (tiga) desa kecil yang telah berdiri secara mandiri dan masing-masing memiliki Lurah. Masing-masing desa tersebut bernama Desa Bendamungal, Desa Kaligawe, dan Desa Ngentak. Berhubung diantara 3 (tiga) desa tersebut terlalu kecil dan memiliki kesamaan tradisi, pola hidup, dan keadaan geografis yang sepadan; maka untuk mengefektifkan jalannya roda pemerintahan desa, maka atas prakarsa masyarakat akirnya disepati untuk menggabungkan diri menjadi satu.
Proses penggabungan ketiga desa tersebut pada tahap awal digunakan cara musyawarah mufakat di masing-masing desanya yang dipimpin oleh Kepala Desa masing-masing. Tahap selanjutnya diadakan musyawarah dengan utusan dari ketiga desa tersebut dan disepakati untuk digabung menjadi satu dan kemudian diberi nama Desa “Tunggalroso”.
Nama Tunggalroso itu sendiri konon mempunyai arti dan tujuan yang sama, yakni ‘satu rasa’. Tujuan persatuan itupun konon memiliki makna yang sangat luas diantaranya:
1. Bersatu dalam membangun.
2. Bersatu dalam meningkatkan kemakmuran rakyat.
3. Bersatu dalam melayani rakyatnya.
4. Bersatu dalam menjaga keutuhan wilayah (pada saat itu sedang dijajah Belanda).
Desa Tunggalroso berdiri pada tahun 1923, dan tahap selanjutnya dari tiga desa tersebut dijadikan tiga wilayah (kebayan) sekarang disebut Dusun, yang dipimpin oleh Bayan/sekarang Kepala Dusun (Kadus).
Semenjak berdirinya Desa Tunggalroso telah mengalami beberapakali pergantian Kepemimpinan, yang masih diingat diantaranya:
No. Nama Masa Kepemimpinan
1 Dipo Menggolo Tahun 1945 s/d 1946
2 Suhadi Tahun 1945 s/d 1961
3 H.M. Mudzakir Tahun 1961 s/d 1989
4 Martono Tahun 1989 s/d 1999
5 Margono Tahun 1999 s/d sekarang
b. Sejarah Pembangunan Desa Tunggalroso
Dalam perkembangannya pembangunan di Desa Tunggalroso mengalami pasang surut sesuai dengan irama perkembangan masyarakat, keadaan alam, dan kondisi lingkungan sosial, masyarakat, politik dan melingkupinya. Adapun dinamikanya adalah sebagai berikut:
1. Pada tahun 1923 merupakan waktu penggabungan dari beberapa desa menjadi satu desa yakni Desa Tunggalroso.
2. Pada tahun 1927 ditandai dengan pembangunan Gedung Sekolah Rakyat Tunggalroso.
3. Pada tahun 1951 terjadi hujan abu dari meletusnya Gunung Kelud, tanaman banyak yang mati, kemudian beberapa tahun kemudian tanah pertanian menjadi subur.
4. 1955 ada peristiwa PEMILU yang pertama, pada saat itu di Desa Tunbggalroso dimenengkan oleh PNI.
5. Pada tahun 1961 diadakan Pilihan Kepala Desa (PILKADES), pada waktu itu ada 9 (sembilan) calon; dan dimenangkan oleh Muh. Mudzakir. Dan pada waktu itu terjadi lagi Hujan Abu dari meletusnya Gunung Merapi.
6. Pada tahun 1965 sampai dengan tahun 1967, terjadi peristiwa
G 30 S PKI, di desa Tunggalroso terjadi huru hara dan terjadi
pembakaran rumah, sweeping, dan kerja paksa.
7. Pada tahun 1972 diadakan Pemilu di Masa Orde Baru, pemenangnya adalah GOLKAR.
8. Pada tahun 1973, dibangun Balai Desa Tunggalroso.
9. Pada tahun 1975 dibangun Sekolah Dasar Negeri 2 Tunggalroso.
10. Pada tahun 1977 diadakan PEMILU yang pada saat itu dimenangkan GOLKAR.
11. Pada tahun 1978 ada masa paceklik dan Pemerintah mengadakan Padat Karya dengan upah Beras Bulgur.
12. Pada tahun 1982 diadakan PEMILU lagi dan dimenangkan oleh GOLKAR, pada masa ini terjadi paceklik karena tidak panen (puso).
13. Pada tahun 1987 diadakan PEMILU yang dimenangkan GOLKAR.
14. Pada tahun 1989 diadakan PILKADES yang diikuti oleh 3 (tiga) calon dan dimenangkan oleh Martono HS.
15. Pada tahun 1992, terjadi banjir bandang dan besar, panenan gagal.
16. Pada tahun 1997 Diadakan PEMILU yang dimenangkan oleh GOLKAR.
17. Diadakan PILKADES dan diikuti oleh 5 (lima) calon dan dimenangkan oleh Margono.
18. Pada tahun 2004 pertama masa Reformasi.
19. Pada tahun 2005 PEMILU Presiden, pada masa ini ada demo untuk Raskin.
20. Pada tahun 2007 diadakan PILKADES dengan 2 (dua) calon dan diemanangkan oleh Margono.
Sumber RPJMDes Desa Tungalroso