Traian Băsescu (lahir 4 November 1951) adalah politikus Rumania. Ia menjadi Presiden Rumania dan dilantik pada 20 Desember 2004. Ia memenangi jabatan itu lewat pemilu kepresidenan tahun 2004. Sebelum menjabat presiden, ia adalah Wali kota Bukarest dari Juni 2000 hingga Desember 2004.
Pada 19 Mei 2007, ia lolos dari sebuah referendum untuk menjatuhkannya. Referendum berakhir dengan kegagalan. Warga Romania menentang pemakzulannya atas tuduhan bertindak melampaui kewenangannya. Kemenangan itu menunjukkan dukungan kuat rakyat terhadap presiden yang harus berhadapan dengan parlemen dan Perdana Menteri Călin Popescu-Tăriceanu yang dituduh memperlambat reformasi Romania yang sebagaimana sudah dicanangkan ketika Romania bergabung dengan Uni Eropa pada Januari 2007. Kemenangan Basescu disambut baik Komisi Uni Eropa. Sekitar 5,6 juta rakyat menggunakan haknya dalam referendum atau setengah juta lebih banyak dibanding pemilihan umum 2004. Perseteruan Basescu dengan para anggota parlemen terkait dengan upayanya untuk memberantas praktik korupsi. Langkah ini kemudian disikapi para penentangnya dengan menuduhnya menggunakan agen-agen rahasia untuk mendiskreditkan para anggota parlemen. Rakyat Romania menganggap Basescu sebagai pejuang antikorupsi dan simbol hasrat rakyat untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Latar Belakang Keluarga
Ia lahir di sebuah desa di Kabupaten Constanta pada 4 November 1951. Ia lulus pada 1976 dari Institut Pelayaran jurusan komersial di Constanta. Ia bekerja sebagai pelaut di kapal dagang Navron dan menjadi kapten pada periode 1981-1987. Periode 1987-1989, ia adalah Kepala Perwakilan Navron di Antwerpen (Belgia) dan Belanda. Kemudian, ia menjadi Direktur Jenderal Bidang Inspektorat Perkapalan Sipil di Departemen Perhubungan.
Karier politiknya dimulai pada 1991. Ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan di era pemerintahan Perdana Menteri Petre Roman dan Perdana Menteri Theodor Stolojan pada 1991-1992. Ia menjadi anggota parlemen pada 1992 dan ikut Petre Roman ke Partai Demokratik. Pada 1996, dia mencoba ikut kampanye menjadi presiden tetapi gagal. Ia terpilih di parlemen dan menjabat Menteri Perhubungan pada tahun 2000.
Pada Juli 2000, ia terpilih sebagai Wali Kota Bukarest dan terpilih lagi pada tahun 2004. Pada tahun 2001, ia menjadi Ketua Partai Demokratik untuk menggantikan Petre Roman. Kemudian, ia menjadi Ketua Aliansi Keadilan dan Kebenaran pada September 2003. Aliansi ini adalah gabungan Partai Demokratik dan PNL.
Faktor di balik kemenangan Traian Băsescu adalah janjinya melakukan reformasi hukum, penjagaan perbatasan, pemberantasan korupsi dan kemiskinan, serta pengetatan subsidi pada badan usaha milik negara. Pokok penting tersebut sesuai dengan syarat untuk bergabung sebagai anggota Uni Eropa yang diidamkan bagi sebagian besar warga Rumania. Dengan menjadi bagian Uni Eropa, warga berharap bahwa Rumania yang berstatus paria dapat terangkat.
Pemilu untuk memilih anggota parlemen dan presiden yang diselenggarakan pada 27 November 2004 tidak cukup untuk memilih seorang presiden. Partai Demokratik Sosial meraih suara tertinggi dengan 34%. Partai yang memegang pemerintahan ini unggul persen dari kubu tengah Aliansi Kebenaran dan Keadilan yang meraih 33% suara. Hasil itu mengindikasikan bahwa tak satu pun partai yang meraih suara mayoritas di parlemen. Masing-masing harus mencari pasangan untuk membentuk pemerintahan koalisi.
Pilihannya adalah Partai Rumania Raya (Greater Romanis Party) yang meraih 13% suara dan Partai Hungaria beraliran etnis yang meraih 8% suara. Pemilu presiden juga tidak menunjukkan hasil meyakinkan. Adrian Nastase yang menjabat perdana menteri meraih 38,07%, sedang Traian Băsescu meraih 35,46% suara. Hasil tersebut membuat pemilu harus dilakukan lagi pada 12 Desember 2004.
Pada 13 Desember 2004, Komisi Pemilu mengonfirmasikan kemenangan pemimpin oposisi Traian Băsescu yang beraliran tengah pada pemilihan presiden tahap kedua. Komisi mendasarkan penghitungan atas 99% jumlah suara yang masuk. Băsescu meraih 51,23% suara, sedang Adrian Nastase dari kubu Demokrat Sosial meraih 48,77%. Băsescu maju setelah Ketua Partai Liberal Nasional (PNL) Theodor Stolojan yang mundur pada 2 Oktober 2004 dengan alasan kesehatan.
Pengunduran diri disebabkan munculnya ancaman pembeberan soal gangguan jiwa yang dialami Theodor Stolojan pada dekade 1980-an dan tuduhan manipulasi terhadapnya ketika menjabat perdana menteri pada periode 1991-1992. Băsescu ditunjuk oposisi bernama Aliansi Keadilan dan Kebenaran. Ia menyebut diri sebagai alternatif berkulit tebal yang tidak bisa diancam atau diintimidasi.
Pada bulan Mei 2007, dalam sebuah referendum mayoritas rakyat Rumania menentang rencana pemecatan Traian Basescu yang dituduh menyalahgunakan kekuasaannya.[1]
Referensi