Toshihiko Izutsu
Toshihiko Izutsu (井筒 俊彦 , Izutsu Toshihiko, 4 May 1914 – 7 January 1993) adalah seorang akademisi, filsuf, mistikus, penulis asal Jepang yang mendalami Kajian Timur, khususnya litelatur Persia dan Arab.[1][2] Dia adalah profesor di Universitas Keio di Tokyo, Jepang, dan merupakan penulis produktif yang telah menghasilkan banyak buku dalam bidang keislaman dan agama. Izutsu mengajar Studi Kultural and Linguistik di beberapa tempat, seperti di Universitas Keio di Tokyo, Jepang; Institut Filsafat Iran di Tehran, Iran; dan Universitas McGill di Montreal, Canada. Ia adalah seorang poliglot dan menguasai lebih dari 30 bahasa, termasuk Parsi, Sansakerta, Pali, Cina, Russia, dan Greek. Kehidupan dan Karir AkademisIzutsu lahir pada tanggal 4 Mei 1914[3] di Tokyo, Jepang. Sejak usia dini dia sudah akrab dengan meditasi zen dan kōan mengingat ayahnya adalah seorang penulis kanji dan penganut Buddha Zen. Izutsu pada awalnya kuliah di Fakultas Ekonomi di Universitas Keio, tetapi kemudian dia memilih pindah ke Fakultas Sastra karena ingin diajar oleh Profesor Junzaburō Nishiwaki. Setelah mendapat gelar sarjana, ia pun menjadi asisten dosen sejak tahun 1937. Pada tahun 1958, Izutsu menyelesaikan terjemahan pertama Al-Qur'an, langsung dari bahasa Arab ke bahasa Jepang (ada terjemahan lainnya yang dikerjakan oleh Okawa Shumei tapi tidak langsung dari bahasa Arab). Terjemahannya terkenal karena akurasi linguistiknya dan menjadi rujukan dalam penulisan naskah akademik di Jepang. Dia sangat berbakat dan cepat mempelajari berbagai bahasa, dan hanya perlu satu sebulan belajar bahasa Arab hingga dia mampu menamatkan membaca Al-Qur'an secara penuh. Kurang dari sepuluh tahun kemudian, Izutsu telah menjadi profesor Filsafat Islam di Universitas McGill di Montreal, Quebec dari tahun 1969 hingga tahun 1975. Dia juga kemudian menjadi pengajar Filsafat Islam di Institut Filsafat Iran di Tehran. Namun setelah Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, ia terpaksa kembali ke Jepang dan menghabiskan banyak waktu untuk riset dan menulis.. Dalam memahami warisan akademis Izutsu, ada beberapa hal yang perlu dicatat: hubungannya dengan Buddhisme dan Zen, minatnya yang luar biasa pada bahasa, dan ketertarikannya pada filsafat dan mistisme.[4] Dalam bukunya, Sufisme dan Taoisme: Sebuah Studi Komparatif tentang Konsep Filosofis Utama (1984), ia membandingkan sistem pemikiran metafisik dan mistis dari Sufisme dan Taoisme, dan menegaskan bahwa, meskipun secara historis tidak berhubungan, kedua tradisi ini memiliki ciri dan pola yang serupa.[4] Toshihiko Izutsu meninggal di Kamakura,[5] Jepang, pada 7 Januari 1993.[3] Bibliografi
Referensi
|