Secara astronomis, Kecamatan Tiworo Selatan terletak di bagian Barat Pulau Muna. Secara geografis, Tiworo Selatan terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 4.85° – 4.89° Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur diantara 122.36° - 122.40° Bujur Timur.
Batas wilayah administrasi Kecamatan Tiworo Selatan sebagai berikut:
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kabangka.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Maginti.
Secara administratif, Kecamatan Tiworo Selatan terdiri dari 5 Desa. Dari jumlah kelurahan yang ada, yang memiliki wilayah terluas adalah desa katangana dengan luas 20,93 km2 (31,25%), sedangkan desa yang memiliki Wilayah terkecil adalah Desa Barakkah dengan luas 6 Km2 (8,96 %) dari luas Kecamatan Tiworo Selatan.
Kabupaten Muna Barat mempunyai iklim tropis seperti sebagian besar daerah di Indonesia, dengan suhu rata-rata sekitar 26 °C–30 °C. Demikian juga dengan musim, Kabupaten Muna Barat mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Pada umumnya musim hujan terjadi pada bulan Desember sampai Juni dimana angin yang mengandung banyak uap air bertiup dari Benua Asia dan Samudra Pasifik sehingga menyebabkan hujan. Sedangkan musim kemarau terjadi antara Juli sampai November, pada bulan ini angin bertiup dari Benua Australia yang sifatnya kering dan mengandung uap air.
Secara rata-rata, banyaknya hari hujan tiap bulan pada tahun 2018 adalah 14 hari dengan rata-rata curah hujan 214,8 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 477,0 mm dengan jumlah hari hujan sebesar 16 hari hujan.
Pemerintahan
Kecamatan Tiworo Selatan merupakan kecamatan yang berada di bawah administrasi pemerintahan Kabupaten Muna Barat. Ibukota Kecamatan Tiworo Selatan adalah Kasimpa Jaya yang merupakan pusat pemerintahan kecamatan Tiworo Selatan
Dalam membantu menjalankan pemerintahan, apparat desa dibantu oleh kepala dusun dan kepala RT. Rata-rata 1 dusun terdiri dari dari 2 RT. Jumlah dusun di kecamatan Tiworo Selatan sebanyak 13 dusun. Sedangkan jumlah RT mencapai 48 RT.
Kependudukan
Penduduk Kecamatan Tiworo Selatan berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2018 sebanyak 5.367 jiwa yang terdiri atas 2.753 jiwa penduduk laki-laki dan 3.614 jiwa penduduk perempuan dengan jumlah rumah tangga sebanyak 1.258 rumah tangga.
Dengan luas mencapai 66,98 km2, kepadatan penduduk di Kecamatan Tiworo Selatan tahun 2018 mencapai 80,12 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga adalah 4 orang. Kepadatan Penduduk di kecamatan Tiworo Selatan cukup beragam. Kepadatan penduduk tertinggi adalah desa Kasimpa Jaya dengan kepadatan sebesar 178 jiwa/km2 dan terendah di desa Parura Jaya sebesar 34 jiwa/km2.
Berikut jumlah penduduk tiap desa di kecamatan Tiworo Selatan :
Desa Barakkah, luas 6 km2, penduduk 844 jiwa, kepadatan 141 jiwa/km2.
Desa Sangia Tiworo, luas 8 km2, penduduk 812 jiwa, kepadatan 102 jiwa/km2.
Desa Kasimpa Jaya, luas 12 km2, penduduk 2.136 jiwa, kepadatan 178 jiwa/km2.
Desa Katangana, luas 20,93 km2, penduduk 892 jiwa, kepadatan 43 jiwa/km2.
Desa Parura Jaya, luas 20,05 km2, penduduk 683 jiwa, kepadatan 34 jiwa/km2.
Sosial
Pelaksanaan pembangunan pendidikan di kecamatan Tiworo Selatan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Salah satu indikator yang dapat mengukur tingkat perkembangan pembangunan pendidikan di kecamatan Tiworo Selatan adalah banyaknya sekolah, guru dan murid.
Jumlah fasilitas pendidikan di kecamatan Tiworo Selatan sebanyak 17 unit yang terdiri dari 7 unit TK sederajat, 5 unit SD sederajat, 4 unit SMP sederajat, dan 1 unit SMA sederajat.
Salah satu indicator untuk mengukur perkembangan kesehatan di kecamatan Tiworo Selatan adalah ketersediaan infrastruktur kesehatan hingga ke desa-desa.
Jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Tiworo Selatan hingga tahun 2018 yaitu Tiworo Selatan unit, yang terdiri dari 1 unit puskesmas, 2 unit posyandu, dan 2 unit polindes.
Tenaga medis yang ada di Kecamatan Tiworo Selatan yaitu 6 orang perawat, dan 12 Bidan.
Perkembangan keagamaan di kecamatan Tiworo Selatan juga dapat dilihat dari ketersediaan saranan peribadatan. Pada tahun 2018 jumlah tempat peribadatan di kecamatan Tiworo Selatan berjumlah 10 unit, terdiri dari 7 unit mesjid, 2 unit gereja dan 1 unit pura.
[1]