Kabupaten Muna Barat atau disingkat Mubar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Muna pada pertengahan tahun 2014. Ibu kota Kabupaten Muna Barat terletak di Laworo, kecamatan Sawerigadi.[3]
Muna Barat terdapat sebuah kerajaan bernama Kerajaan Tiworo dengan bukti peninggalan sejarah berupa benteng di Kecamatan Tiworo Kepulauan. Muna Barat merupakan daerah transmigrasi dengan transmigran berasal dari Pulau Jawa dan Bali. Muna Barat terdapat Bandar Udara Sugimanuru yang melayani Kota Raha yaitu pusat perekonomian Pulau Muna.[4]
Geografis
Batas Wilayah
Batas wilayah Kabupaten Muna Barat adalah sebagai berikut:
Sebagian besar Kabupaten Muna Barat merupakan dataran rendah.
Pemerintahan
Pemerintahan Kabupaten Muna Barat berbentuk daerah kabupaten otonom yang dipimpin oleh seorang Bupati dan Wakil Bupati. Untuk sementara daerah ini dipimpin oleh Pelaksana Tugas Bupati yang ditunjuk langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara. Pelaksana Tugas Bupati Kabupaten Muna Barat saat ini dilaksanakan oleh Radjiun Tumada.
Keterangan: aParlemen periode pertama dan masih bergabung dengan DPRD Kabupaten Muna. Sebanyak 35 Anggota DPRD yang terpilih dilantik pada 16 Oktober 2014. bParlemen periode pertama dan telah terpisah dengan DPRD Kabupaten Muna. Sebanyak 24 Anggota DPRD tetap berada di DPRD Kabupaten Muna dan sisanya 11 Anggota DPRD dipindahkan di DPRD Kabupaten Muna Barat. Untuk memenuhi kuota 30 kursi di DPRD Muna, maka sebanyak 6 Anggota DPRD tambahan untuk DPRD Kabupaten Muna dan untuk kuota 20 kursi di DPRD Muna Barat, maka sebanyak 9 Anggota DPRD tambahan untuk DPRD Kabupaten Muna Barat kembali dilantik pada 2015.
Kabupaten Muna Barat terdiri dari 11 kecamatan, 5 kelurahan dan 81 desa dengan luas wilayah 1.022,89 km² dan jumlah penduduk sebesar 78.630 jiwa (2017) dengan sebaran penduduk 77 jiwa/km².[9][10]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Muna Barat, adalah sebagai berikut:
Masyarakat Kabupaten Muna Barat sebagian besar beragama Islam dan hanya ada sebagian kecil beragama Hindu dan KristenProtestan. Minoritas Hindu dan Kristen umumnya dapat dijumpai pada unit pemukiman transmigran.
Sosial Kependudukan
Berdasarkan Sensus Ekonomi Kependudukan tahun 2010, jumlah populasi penduduk Kabupaten Muna Barat adalah sebanyak 83.364 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 81,5 jiwa/km2.
Masyarakat Kabupaten Muna Barat merupakan masyarakat heterogen yang berpendudukkan beragam suku. Suku utama yang mendiami daerah ini adalah Suku Muna. Selain itu di daerah ini dihuni pula oleh penduduk transmigran yang berasal dari Jawa, Bali, dan Maluku.
Ekonomi
Pendapatan daerah Kabupaten Muna Barat sangat ditunjang oleh bidang perkebunan dan pertanian yang tersebar merata hampir diseluruh wilayah daerah ini. Selain itu, di wilayah kecamatan Tiworo Kepulauan juga menyumbang pendapatan daerah dari sektor perikanan yang cukup besar.
Transportasi
Transportasi Darat
Untuk transportasi masyarakat setiap harinya di daerah ini dilayani oleh angkutan darat, seperti mobil sewaan, Damri ataupun angkutan umum. Angkutan umum ini melayani rute transportasi Lawa-Raha, Kambara-Raha, Masara-Raha dan Tondasi-Kendari(Damri).
Kondisi Jalan
Komposisi Jalan raya di Kabupaten Muna Barat terdiri atas jalan provinsi dan jalan kabupaten. Kondisi jalan yang ada di daerah ini sekitar 40% rusak dan sedang dalam perbaikan.
Transportasi Laut
Untuk transportasi laut masyarakat di daerah ini telah tersedia Pelabuhan Laut Tondasi, yang melayani rute pelayaran Tondasi-Makassar maupun Tondasi-Dongkala.
Transportasi Udara
Untuk transportasi udara masyarakat di Kabupaten Muna Barat bisa menggunakan pesawat terbang yang melayani rute Guali-Makassar maupun sebaliknya pada Bandar Udara Sugimanuru.
Pariwisata
Kabupaten Muna Barat merupakan daerah potensial untuk pengembangan agrowisata dan wisata sejarah. Pengembangan agrowisata didaerah ini ditunjang oleh banyaknya perkebunan yang ada di wilayah kecamatan Tiworo Kepulauan. Selain agrowisata di Kabupaten Muna Barat juga banyak tempat bersejarah untuk wisata sejarah, diantaranya adalah benteng-benteng tua di wilayah Kecamatan Tiworo Kepulauan.