Titanis (merujuk kepada Titan pada Mitologi Yunani) adalah sebuah genus dari burung phorusrhacidae, yaitu sebuah famili burung predator besar yang sudah punah pada ordo Cariamiformes, yang hidup di Amerika Serikat pada masa Pliosen dan Pleistosen terawal. Fosil-fosil pertamanya pertamakali ditemukan oleh arkeolog amatir Benjamin Waller dan Robert Allen dari Sungai Santa Fe di Florida pada 1961/1962,[1][2][3] lalu dinamai Titanis walleri oleh ornitholog Pierce Brodkorb pada 1963, dengan nama spesies yang menghormati Waller. Material holotipenya fragmenter, hanya terdiri dari sebuah tarsometatarsus (tulang kaki bawah) kanan yang tak lengkap dan sebuah falang, namun berasla dari salah satu individu phorusrhacidae terbesar yang diketahui. Pada tahun-tahun setelah deskripsi burung ini, lebih banyak elemen terisolasi ditemukan pada situs-situs pada area lain di Florida, Texas, dan Kalifornia. Burung ini diklasifikasikan pada subfamili Phorusrhacinae, yang mencakup salah satu phorusrhacid terbesar dan terakhir seperti Devincenzia dan Kelenken.
Seperti anggota phorusrhacidae lainnya, Titanis memiliki kaki yang memanjang, pelvis yang ramping, sayap kecil, dan tengkorak yang besar dengan paruh berkait. Titanis merupakan salah satu phorusrhacidae terbesar, kemungkinan memiliki ukuran yang serupa dengan Phorusrhacos bedasarkan material yang ada. Perkiraan lebih kini menempatkan Titanis pada tinggi 1.4 hingga 2 meter, dan berat sekitar 150 kilogram. Karena catatannya yang berceceran (fragmenter), anatominya masih kurang diketahui, namun beberapa ciri khas dari tarometatarsusnya sudah diketahui. Tengkoraknya diperkirakan memiliki panjang diantara 36 sampai 56 sentimeter, menjadikannya tengkorak terbesar dari burung apapun yang diketahui.
Burung-burung phorusrhacidae dianggap sebagai sebuah predator darat atau pebangkai, dan umum dianggap sebagai sebuah predator puncak yang mendominasi Amerika Selatan Senozoikum dengan tidak adanya predator mamalia berplasenta, meski mereka hidup berdampingan dengan mamalia borhyaenid karnivor. Di Amerika Utara, Titanis hidup berdampingan dengan banyak predator breplasenta, dan kemungkinan merupakan salahsatu dari beberapa predator puncak di ekosistem setempat disana. Tarsometatarsusnya panjang dan ramping, seperti kerabatnya Kelenken, yang disarankan sebagaii sebuah bukti bahwa burung ini merupakan burung yang gesit dan dapat berlari kencang. Studi mengenai Andagalornis yang berkerabat dekat menunjukkan bahwa phorusrhacid memiliki tengkorak yang sangat ramping dan tahan tekanan; hal ini mengindikasikan bahwa burung ini kemungkinkinan menelan mangsanya secara utuh atau menyerang mangsa yang lebih besar dengan serangan berulang-ulang dengan paruh berkait tajamnya. Titanis diketahui dari deposi Pliosen di Florida, Kalifornia selatan, dan Texas tenggara, yang merupakan sebuah wilayah yang memiliki padangumput yang luas dengan beragam jenis megafauna mamalia. Mereka kemungkinan besar memangsa mamlia seperti kerabat armadilo Holmesina dan Glyptotherium, kuda kuno, tapir, kapibara, dan herbivora Pliosen lainnya. Genus ini unik diantara phorusrhacidae lainnya, karena Titanis merupakan satu-satunya yang ditemukan di Amerika Utara, yang menyebrang dari Amerika Selatan saat Pertukaran Besar Amerika.
Referensi
- ^ Ray, Clayton (2005). "An Idiosyncratic History of Floridian Vertebrate Paleontology" (PDF). Bulletin of the Florida Museum of Natural History. 45 (4): 143–170. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 20 June 2023. Diakses tanggal 20 June 2023.
- ^ Gould, G. C.; Quitmyer, I. (2005). "Titanis walleri: bones of contention" (PDF). Bulletin of the Florida Museum of Natural History. 45: 201–229. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 December 2012. Diakses tanggal 3 April 2013.
- ^ Brodkorb, Pierce (1963). "A giant flightless bird from the Pleistocene of Florida" (PDF). Auk. 80 (2): 111–115. doi:10.2307/4082556. JSTOR 4082556. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 21 December 2014. Diakses tanggal 3 April 2013.